Ep. 9

1.6K 215 13
                                    

Jreng!

Jreng!

"Kenapa bisa berantakan gini??"

Lemes..

Greb!

Tzuyu menggenggam pergelangan tangan Sana.

"Sana, ikut!"

"Hah??"

Tzuyu menarik Sana menuju satu tempat.

"Eits! Tunggu! Jelaskan dulu kenapa rumah bisa berantakan seperti ini! Tzuyu bandel ya?" Tzuyu tidak menjawab pertanyaan Sana, ia masih terus menarik Sana.

"Tzuyu! Tzuyu mau kemana sih?" Tzuyu masih diam.

"Tzuyu! Tzuyu mau kemana sih?!"

Sampai akhirnya Tzuyu dan Sana sampai ditempat tersebut, tempat tersebut adalah kamar Sana.

Tapi...

Ada banyak bangau yang terbuat dari origami menggantung dilangi-langit kamar Sana.

Deg.. Deg.. Deg

"A.... A..."

"Kata buku origami, buat seribu bangau bisa mengabulkan keinginan. Tzuyu ingin Sana cepat-cepat pulang."

"I.. Ini ada seribu?"

'Ya ampun, manis banget! Bikin hati jadi deg-degan.'

Tzuyu menggelengkan kepalanya.

"Sudah Tzuyu cari-cari, tapi kertas dan benang sudah habis."

Cari-cari? Apa itu sebabnya rumah jadi berantakan?

Sana mencolek sikut Tzuyu, untuk membuat Tzuyu menoleh padanya, tapi..

"Aw!"

"Eh?"

Tzuyu membuka lengan bajunya yang panjang, dan menampilkan sikut nya yang berdarah dan sedikit membiru.

"Tzuyu kenapa?!"

"Itu..." Tzuyu menunjuk kursi yang sudah tergeletak diatas lantai.

"Jatuh dari kursi?!"

Aduuuh..

"Sakit gak?!" Tzuyu menganggukan kepalanya.

"Sakit."

'Tzuyu. Seharian bikin bangau kertas, sampai jatuh segala. Gimana bisa marah?!'

"Sini aku obati.."

Sana mengambil obat merah yang terletak tak jauh dari mereka sekarang.

Sana mengolesi luka Tzuyu dengan obat merah tersebut. "Lain kali hati-hati ya Tzuyu."

"Jangan melakukan hal yang berbahaya. Aku kan jadi khawatir dan sedih.

Tapi.. Terimakasih untuk bangau kertasnya. Aku senang sekali."

"YEAAY!" Tzuyu langsung memeluk Sana, setelah mendengar bahwa Sana senang dengan bangau yang ia buat.

"Gyaaa! Lepaaas! Lagi-lagi meluk! Lagipula biarpun yang kau lakukan manis, gak boleh sampe berantakin rumah tau!

Ayo sini bantu aku membersihkan rumah Tzuyu!"

"Ayooo!"

...

Aduh gawat! Selain monster tukang peluk, apapun yang Tzuyu lakukan pasti manis dan menggemaskan.

Tzuyu baru menetas dang tingkah lakunya masih polos seperti anak kecil.

Tapi..

'Gyaaa!' Saat Sana menoleh kearah Tzuyu, Tzuyu sedang mengelap keringat di mukanya dengan bajunya, sehingga perut kotak-kotak Tzuyu terlihat.

Tidak baik buat jantung!

Rasanya salah banget kalau deg-degan sama makhluk polos kaya Tzuyu! Benar aku harus bisa mengendalikan diri! Harus bisa diandalkan dan bertanggung jawab!

Harus tetap cool!

"Tzuyu, membereskan rumah sidah selesai, istirahat dulu ya?"

Sana menolehkan kepalanya untuk melihat Tzuyu.

"Pfft, lagi apa sih?"

Sana melihat Tzuyu yang sedang kesusahan untuk membuka bajunya.

"Bukaaaa.."

"Sini kubantu.. Kenapa mau ganti baju ya? Lengket?"

Dasar anak kecil.

"Tzuyu mau mandi."

Baju Tzuyu saat ini sudah terlepas, karna bantuan Sana.

"Sudah bisa mandi sendiri kan? Mau kusiapkan baju ganti dan handuknya?"

"Tzuyu bisa sendiri."

Tzuyu saat ini hendak membuka celananya didepan Sana.

'Tetap cooool!'

Brak! Bruk!

Sana berlari menuju kamarnya karna tak ingin melihat Tzuyu yang sedang membuka celananya.

"???" Tzuyu dibuat bingung dengan kelakuan Sana.

"Sana kenapa?" Tanya Tzuyu saat ia sudah sampai di daun pintu kamar Sana.

"Stooop! Jangan kesini! Tzuyu kalau mau buka celana jangan sembarangan dong!"

"Memang kenapa?"

"Kok kenapa? Malu tau!"

"Malu itu apa?" Tzuyu bertanya dengan muka polosnya.

"Ahhh! Aku susah jelasinnya! Kalau Tzuyu belum ngerti malu, Sana yang malu! Pokoknya kalau buka celana jangan sampai kelihatan orang lain! Ngerti Tzuyu?!"

"Iya! Tzuyu ngerti!"

Ga yakin..

"Yasudah mandi dulu sana.. Kalu sudah mandi dan bersih, nanti aku ajak ke minimarket."

"Iyaa!"

...

"Dahyun.. Kok Sana gak pernah main kesini lagi ya? Apa dia sehat?" Nyonya Kim bingung mengapa Sana yang semula suka bermain dirumahnya, jadi tidak pernah main lagi.

"Sehat kok mih, mungkin dia lagi sibuk aja.."

"Kalian.. Nggak musuhan kan?"

"Ya nggak lah, mamih gak usah mikir yang aneh-aneh."

"Syukurlah kalau gitu. Bagaimanapun juga Sana sudah dititipkan ke keluarga kita.. Mamih jadi khawatir."

"..."

"Oh iya, tolong buangin sampah didapur, udah numpuk."

"Iya.."

Sruk!

Dahyun baru saja melempar plastik berisi sampah ke tong sampah yang berada didepan rumahnya.

Dahyun melihat kearah rumah Sana yang sangat dekat dengan rumahnya.

"San.. Ahh sudahlah."

Dahyun kembali berjalan memasuki rumahnya.

Cklik!

Blam!

Saat Dahyun baru saja menutup pintunya, Sana dan Tzuyu terlihat melewati rumah Dahyun.

TBC

Eggnoid || SaTzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang