Clarity

459 74 12
                                    



Starring

BLACKPINK Jisoo as Kim Jisoo

BLACKPINK Jisoo as Kim Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ONE as Jung Jaewon

*(asadskdhalsdfhalsfhajsdf gakuat akutu liat wawan gini huaa)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*(asadskdhalsdfhalsfhajsdf gakuat akutu liat wawan gini huaa)

***


Tungkai Kim Jisoo menguntai langkah cepat menyusuri ubin demi ubin di gedung YG Entertainment. Tak seperti Jisoo biasa yang dikenal ramah dan murah senyum, dara bersurai hitam itu berjalan dengan wajah yang ditundukkan. Sengaja ia gerai rambut panjangnya menutupi muka, enggan menampakkan diri di depan publik. Bahkan masker yang ia kenakan sudah cukup memberi isyarat bahwa ia tak ingin menjadi pusat perhatian.

Dalam genggamannya, terdapat sebuah tabloid yang bertuliskan tanggal hari ini. Sebuah tabloid dengan headline merah besar yang mengisahkan dirinya.

JISOO BLACKPINK DAN AKTOR JUNG JAEWON BERKENCAN?

Begitu isinya.

Begitu Jisoo tiba di ruang studionya, tanpa ragu ia membuka pintunya dengan keras. Macam sebuah kebetulan, di dalam hanya terdapat Jaewon yang sedang duduk didepan komputer. Kepala ditelungkupkan pada meja. Di sebelahnya, terdapat ponsel yang masih menyala.

Tanpa basa-basi Jisoo melemparkan tabloid yang ia pegang tepat ke kepala Jaewon. Aksi tersebut sukses membuat Jaewon mengangkat wajah.

"Apa ini?" ucap Jisoo. Suara seraknya mengisyaratkan emosi yang dalam.

Tanpa perlu melihat, Jaewon tahu apa yang Jisoo maksud.

"Kau bilang semuanya akan baik-baik saja jika kita berkencan!" Jisoo tak dapat menahan emosinya lagi. "Kau bilang kita akan aman, kau bilang tak akan ada apa-apa. BOHONG!!!"

Sementara Jisoo mulai menitikkan air mata, Jaewon kembali menunduk. Ia paham benar arti kemarahan kekasihnya.

"Lihat semua artikel itu, Jung Jaewon!" seru Jisoo.

"Aku tahu," sahut Jaewon lirih.

"Tahu?" Jisoo mengusap air matanya, kemudian melemparkan senyum miring. "TAHU?! Lantas mengapa masih mencoba melawan? Lantas mengapa membawaku dalam bahaya?"

"Maafkan aku."

"Maaf katamu? Kau pikir kata maaf menyelesaikan suaranya?"

Lagi-lagi Jaewon bungkam.

"Apa kau tahu untuk rookie sepertiku berita berkencan ini dapat mengancam karier kami? Kau itu senior kami, mengapa bukan mendukung kami? Mengapa malah bertindak sesuatu yang bisa-bisa menyebabkan kami kehilangan reputasi?"

"Kau tahu? Tadi pagi aku mendapat surat peringatan dari CEO Yang Hyunsuk," lanjut Jisoo. "Jennie memarahiku habis-habisan. Rosé dan Lisa mendiamkanku. Aku paham, karena berita ini tak hanya merugikan diriku, tetapi juga mereka. Kau ini egois, Jung Jaewon! Kau hanya menginginkan diriku, tanpa memikirkan perasaan teman-temanku. Apa kau peduli tentang mimpi-mimpi mereka? Tentang waktu yang mereka habiskan sebagai trainee, HUH?!"

Jisoo bahkan menggunakan kedua tangannya untuk mengguncang pundak Jaewon, sebab ia tak tahan lagi dengan kebisuan sang kekasih. "Jawab aku, Jae-ah! Bagaimana kau akan bertanggung jawab?!"

Jaewon tak sanggup lagi mendengar kepiluan yang tersirat dalam setiap frasa yang disampaikan Jisoo. Gadis itu sok kuat, padahal ia rapuh. Jaewon tak kuat melihat Jisoo bergulat sendirian menghadapi gulana. Karena itu, dengan satu gerakan cepat Jaewon menarik gadisnya ke dalam perlukan. Jaewon mendekap dara itu erat, berharap bahwa tindakannya dapat menenangkan sang kekasih.

"Kau sendiri," tukas Jaewon, masih dalam Jisoo di pelukannya, "kau sendiri mengapa menerimaku waktu itu? Kau sudah tahu larangan serta bahayanya, mengapa masih mau menerimaku?"

Isakan Jisoo pecah, seraya jemarinya mulai mencengkram bagian belakang baju Jaewon dengan lemah.

"Karena ... aku ... mencintaimu," sahut Jisoo di sela-sela isakan.

Tangan Jaewon bergerak untuk membelai surai Jisoo yang terurai. Diusapnya mahkota sang gadis dengan lembut. "Alasan yang sama, mengapa aku memutuskan untuk membawamu ke dalam bahaya. Karena aku juga mencintaimu."

Jaewon melepas pelukannya. Ditatapnya Jisoo lembut dan dalam, seraya jemarinya bergerak mengusap likuid bening sang dara yang menetes. Demi menenangkan gadisnya, Jaewon mencoba untuk mengukir sebuah senyum.

"Jangan khawatir, Soo-ya. Semuanya akan baik-baik saja. Aku akan tetap bersamamu, tetap ada di sampingmu, selama kau melewati masa-masa sulit. Kita pasti menemukan jalan keluarnya."


-FIN-


Jangan lupa vote & comment yaaa hehe, thank youuu.

Jangan lupa vote & comment yaaa hehe, thank youuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chuuuuuuuuu......... PPOOONGGG!!!

Clarity - [ Jaewon Jisoo ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang