Dini hari sekitar pukul setengah tiga pagi Dimas terbangun. Diambilnya telepon tangannya dari nakas disamping tempat tidur, dibukanya pesan yang dikirim oleh Pak Sudana. Dimas tersenyum. Pak Sudana akan pulang paling lambat besok malam. Diletakannya kembali telepon tangan ditempat dia mengambilnya.
Yoga yang sedang tertidur, terbangun karena gerakan ditempat tidur. Dilihatnya Dimas sedang menaruh telepon tangannya.
"Beb .. "
"Eh, Mas Yog, kebangun yaa? Aduh maaf yaa."
Yoga tersenyum. Dimas kemudian menarik kembali selimut. Direbahkannya kepalanya ke dada Yoga.
"Jam berapa?"
"Setengah tiga, Mas. Bobo lagi gih."
Yoga mengambil tangan Dimas lalu diletakannya tangan itu ke dadanya. Dimas membelai dada itu, diusapnya putingnya Yoga perlahan, Yoga mendesah, putting itu pun mengeras.
"Beeebb .. Aaaahh .. Sshh .. "
Dimas menengadah dan menatap Yoga. Yoga kemudian mencium bibir Dimas lembut. Yoga merasakan kontol Dimas yang menempel pada pahanya mengeras. Didorongnya tubuh Dimas dan kemudian ditindihnya tubuh itu.
Yoga kembali mencium Dimas, memainkan lidahnya pada mulut Dimas. Digigitnya bibir Dimas setelah itu mulutnya turun ke putingnya Dimas. Digigitnya putiing itu sambil dihisap sesekali. Tangannya meremas putiing yang satunya.
"Ooohh .. Mas Yog .. Aaahhh ... Ssshh ... Massshh ... Masss .... Ooohh ... Maassshh, pengeeen dientoott Mas Yoghhh ... Hhhhh .... "
Yoga kemudian berdiri dan mengangkangi Dimas, kontolnya yang sudah berdiri tegak diarahkan ke mulut Dimas. Dimas kemudian meremas kontol itu perlahan dan mengocoknya hingga tegang dengan sempurna.
"Oohhh .. Aaahh .. Beeeebb .. Iseeppp teruussshh .. Ssshh ... Enaaakkhh ... Aahh .. angeeettt .. Beeebbhh ... "
Dimas terus mengulum kontol Yoga sampai basah. Yoga mencabut kontolnya dari mulut Dimas. Dia kemudian menurunkan tubuhnya dan mengarahkan kepalanya ke lubang pantat Dimas. Dimas mengangkat kedua kakinya, Yoga memainkan lidahnya di lubang pantat Dimas.
"Arrgghh ... Mas Yog .... Aaahh .. Ssshh .. Aduuhh maassshhh .. Aaarrgghh ... Ngga taaahhaaann maasssh .. Masss Yoggghh maauuu Mas Yoggaaaaa ... "
Yoga kemudian mengarahkan kontolnya ke lubang pantat Dimas setelah dirasa cukup basah. Diludahinya kontolnya lalu setelah itu didorongnya kontol itu masuk ke dalam lubang pantat Dimas.
"Aaaahh .. Beeebbhhh sayaaannggg ... Massshh ewee yaaaa ... Heeuuhh ... Aaahhh .. enaaakk beeebbbhh ... "
"Mas Yoggghh sayaanggnnnyaa Dimaassh .. Masukiiinn teruussshh .. Genjotthh Massshh .. Genjootthh ... Teruuuss maassshh .. "
Yoga kemudian mulai menggenjot kontolnya di lubang pantat Dimas. Dimas mengusap usap punggung Yoga. Yoga menunduk, mengisap putingnya Dimas sambil sesekali mencium Dimas.
"Ooohh .. Beeebhh sayaannggg .. putingnya lo enaaakkhh ... Kenyaaalll ... Aahhh .. Aahh .. Ssshhh .. lubang lo sempitthh beeeebbhh .... Aahh ... Mass sukaaa ... "
Mereka tak berganti posisi, Yoga terus menggenjot Dimas, membisikkan kata kata, melenguh, menjilat, mengisap, mencium.
Dimas mengimbangi permainan Yoga dengan menggerakkan pinggulnya dan sesekali mengedutkan lubang pantatnya.
"Aaaahh anjiiinggghh ... jangan dikedutin gituuu beeeebbhh, bikin gue pengen cepat keluaarrhh ... "
Dimas merasakan kontol Yoga menyentuh sesuatu dibagian dalam yang membuat dia lama lama tak tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDANA
RomanceMenjalin hubungan dan menghabiskan waktu Pak Sudana mengisi hari-harinya tinggal bersama Dimas di paviliun yang mereka kontrak bersama. Hari demi hari berlalu, ada tawa, canda, cerita lalu dan bayang-bayang misteri pada kehidupan mereka berdua. Dima...