🌙-d e l a p a n

80 2 0
                                    

Ngga kerasa udah 3 bulan Atharva dan Shea pacaran. Dan hari ini adalah hari mensiv mereka.

"Heummm Atharva lupa kali ya," gumam Shea.

"Lupa apa she?" tanya Arla.

"Hari ini lo mensiv ya sama Atharva?" kali ini Keysa yang nanya.

"Iya hari ini gue mensiv 3 bulan, tapi dia ngga ada ngucapin sama sekali." ucap Shea lalu menaruh kepala nya di atas meja.

"Lo udah ketemu dia belom?" tanya Arla.

"Gue belum liat muka dia hari ini."

"Lo samperin dia aja," jelas Keysa.

Shea beranjak dari kursi nya,"Mau ikut ngga?" tanya Shea kepada dua sahabatnya.

"Ngga ah gue males ketemu si dugong." ucap Arla sambil memutar bola matanya.

"Dugong siapa la?" tanya Shea.

"Itu lohh si kevin haha," ucap Keysa tertawa.

"Cieee Arla udah taken haha," ucap Shea terkekeh yang dibalas dengan tatapan sinis dari Arla.

----
Shea berhenti didepan kelas Atharva yang terlihat sepi. Ia sedikit mengintip dijendela untuk mencari Atharva. Tapi hasilnya nihil, ia tidak melihat pria itu.

"Shea? Ngapain?" ucap Dave yang membuat Shea terkejut.

"Eh kak Dave ngagetin aja,"

"Nyari Atharva ya? Atharva ngga masuk hari ini." ucap Dave.

"Dia kemana kak?"

"Dia dirumah, lagi sakit katanya."

Shea langsung pergi dari kelas Atharva. Ia mengambil tas nya dan memesan ojek online untuk kerumah Atharva. Bagaimana bisa pria itu tidak mengabari Shea yang sangat khawatir dari tadi.

Shea mengetuk pintu rumah Atharva. Muncul sosok wanita paruh baya yang merupakan ibu Atharva.

"Eh Shea, mau jenguk Atharva ya, silahkan masuk. Atharva ada dikamar langsung masuk aja," ucap Ibu Atharva.

"Iya bunda."

Shea masuk ke dalam rumah Atharva. Ia bergegas ke kamar Atharva. Ia berniat memarahi pacarnya itu. Namun, ia melihat pemandangan tak biasa di dalam kamar Atharva.

Ya, ia melihat Atharva sedang bercanda dengan seorang wanita. Shea tidak tau siapa wanita itu. Mereka nampak akrab. Butiran bening mulai keluar dari mata Shea. Ia menghapus air matanya, lalu bergegas pergi dengan terisak.

Atharva mendengar suara isakan dari depan kamarnya. Ia pun berjalan keluar untuk mengecek. Ia melihat Shea yang berlari sambil terisak. Atharva mulai panik dan bergegas mengejar Shea.

"Shea pamit dulu ya bun,"

"Kok cepet?" tanya ibu Atharva.

"Gpp bun, yaudah Shea pamit dulu, assalamualaikum." ucap Shea tersenyum lalu pergi meninggalkan rumah Atharva.

Shea berjalan di tengah hujan, membuat air matanya bercampur dengan air hujan. Ia terisak, rasanya sakit. Sangat sakit. Ia kecewa dengan Atharva. Kenapa Atharva tidak mengabari nya sama sekali, apakah karna wanita itu? Entahlah, ia pun tak tau.

Tiba-tiba ada yang memayungi Shea. Shea menoleh ke arah belakang. Ya, itu Atharva. Shea ingin pergi, namun usaha nya gagal, tangannya ditarik Atharva. Ia berusaha melepas genggaman Atharva namun gagal.

"Maafin aku," ucap Atharva.

"Aku ngga bermaksud buat kamu kaya gini." lanjutnya.

"Apa dengan kaya gini aku bisa percaya sama kamu?" ucap Shea sambil terisak.

"Plis percaya sama aku,"

"Untuk kali ini aku belum bisa va, setelah kamu ngga ngabarin aku sama sekali dan aku dengar kamu sakit, tapi kamu malah-" ucap nya tersendat karena tangisan.

"Oke aku bakalan nunggu kamu sampai kamu mau maafin aku, tapi jujur aku ngga ada hubungan apa apa sama cewe itu," ucap Atharva.

Shea melepas genggaman tangan Atharva lalu pergi meninggalkan Atharva yang menunduk di tengah hujan.

---
Shea memasuki pekarangan rumah nya dan terdapat Gilang yang duduk di teras rumah.

"Dek kamu kenapa hujan hujanan?" tanya Gilang khawatir.

Shea hanya menggelengkan kepala nya dan meninggalkan Gilang yang masih bertanya tanya.

LINE.
athrva : p
athrva : p
athrva : bls cht aku!
athrva : aku bisa jelasin semuanya
athrva : angkt tlfn aku

athrva calling..

Shea hanya membaca chat dari Atharva dan mengabaikan panggilan dari Atharva. Ia sudah mulai mengantuk, mungkin kelelahan efek dari menangis.

"Shea kenapa?" gumam Gilang dari depan pintu kamar Shea.

---
"Selamat pagi bang, mah, pah." ucap Shea.

"Pagi sayang sini sarapan dulu," ucap mama Shea.

"Iya mah."

"Shea, hari ini kamu berangkat bareng abang ya." ucap Gilang.

"Iya bang, yuk kita berangkat."

"Mah, pah Shea sama Gilang berangkat dulu. Assalamualaikum." ucap Gilang sambil tersenyum dan keluar rumah diikuti Shea.

"Naik she," ucap Gilang.

"Oke bang."

"Lu ada masalah sama Atharva?" tanya Gilang.

"Ga ada bang." ucap Shea datar.

"Lu boong she, gue tau itu." ucap Gilang.

"Iya gue ada masalah sama dia." ucap Shea lalu menceritakan apa yang telah terjadi olehnya dan Atharva kemarin.

"Saran gue, lu ajak dia ketemuan terus lu omongin baik baik sama dia."

"Iya bang nanti gue coba."

"Udah sampe nih, turun sono." ucap Gilang.

"Makasih ya bang" ucap Shea tersenyum lalu meninggalkan Gilang.

Gilang tersenyum melihat punggung adiknya yang mulai menghilang,"Seandainya lu tau masalalu Atharva kaya gimana she." gumam Gilang lalu meninggalkan sekolah Shea.

----
"Hai Sheaaaa, morning." ucap Arla.

"Morning la,"

"Eh lu kenapa? Lesu amat." tanya Keysa.

"Lagi berantem sama Atharva." ucap Shea sambil mengadah kepala nya diatas meja.

Atharva diam sedari tadi, ia masih memikirkan Shea yang sedang marah sekarang.

"Eh es batu, diem diem bae." ucap Kevin membuyarkan lamunan Atharva.

"Berisik!" ketus Atharva.

Atharva beranjak dari kursi nya, "mau ikut gue ga?" tanya Atharva dibalas dengan anggukan kedua temannya.

Atharva langsung masuk ke kelas Shea tanpa permisi, "Shea, ikut aku bentar." ucap nya dengan menarik tangan Shea keluar kelas.

Shea mengehela nafas, mereka sedang di taman sekarang, "ada apa?" tanya Shea.

"Maaf."

"Maafin aku soal kejadian kemaren. Maafin aku ga ngabarin kamu dan cewe itu Disa, dia temen aku waktu kecil." ucap Atharva menunduk.

Shea tersenyum lalu menatap wajah Atharva yang tampak menyesal,"Aku udah maafin kamu, jangan nunduk kaya gini, ini bukan kamu, aku percaya sama kamu. Aku mohon jaga kepercayaan aku va." ucap Shea.





SHEATHARVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang