5. Nyata, Tidak Nyata

29 4 2
                                    

Gatau masih ada yg baca atau engga wkwk:')

------------------------------------------------------------------

Baru saja Joy selesai makan siang setelah mengejar dan membujuk Jennie yang sempat masuk ke dalam hutan karena mood Jennie yang tiba-tiba memburuk, untung saja temannya itu belum masuk terlalu dalam.

Joy lalu memutuskan untuk melihat-lihat sekitar dan matanya mendapati pintu mini bus terbuka. Saat perempuan itu masuk, dia melihat Jisoo seorang diri terduduk panik pada salah satu kursi di baris kedua sambil mengeluarkan isi dari dalam tas pakaiannya, seperti sedang mencari-cari sesuatu.

"Lagi ngapain, Ji?"

"Ah, Joy ...." Jisoo mengangkat kepalanya sebentar sambil melempar senyum canggung kepada Joy. "Aku lagi nyari inhaler* cadangan aku yang biasanya aku taruh di tasku. Tapi tadi tiba-tiba nggak ada."

(*Inhaler = salah satu alat bantu terapi untuk penderita asma)

"Hah? Kok bisa? Udah kamu cari baik-baik?" Joy mendekati Jisoo.

Jisoo mengangguk, matanya masih fokus pada isi tas pakaiannya yang sudah tak karuan. "Makanya nggak tau nih. Biasanya dua-duanya selalu aku taruh di tas kecil selempang yang aku pake ini." Jisoo menunjuk tas kecil yang memang sedari tadi pagi dia pakai. "Tapi cuma ada 1 inhaler doang pas tadi aku cek."

"Mungkin jatuh di lantai bus. Coba aku bantu cari, ya?" Joy menyalakan lampu senter dari ponselnya lalu mulai menyusuri lantai bus dari sudut belakang.

"Makasih, Joy," ucap Jisoo tulus.

Jisoo sungguh berterima kasih karena ada teman sesama panitia yang mau membantunya. Dari semua panitia yang ada di sini, hanya Taeyong dan Lisa yang dekat dengannya. Sedangkan kedua orang itu sekarang sedang sibuk masing-masing, membuatnya mau tak mau mencari benda penting itu sendiri. Bisa saja Jisoo meminta tolong kepada panitia lain, hanya saja dia masih canggung dengan yang lain karena belum begitu dekat. Untuk bergabung dalam kepanitiaan ini saja sebenarnya Jisoo malas kalau bukan karena paksaan Lisa. Belum lagi sahabatnya itu memanas-manasi kalau Taeyong pasti akan centil kepada maba perempuan. Akhirnya mau tak mau perempuan cantik itu ikut serta, walau alasannya bukan karena takut Taeyong akan genit kepada mahasiswa baru. Ada hal lain yang membuat Jisoo seolah harus menjaga kekasihnya.

"Jangan-jangan kelupaan ga kamu bawa kali hari ini?" tanya Joy, masih berjongkok sambil menyusuri setiap sudut lantai.

"Nggak mungkin, Joy. Aku biasanya selalu bawa 2 inhaler kemana-mana. Apalagi kita mau camping gini, pasti duluan aku masukkin ke dalam tas." Jisoo yang telaten dan teliti rasanya mustahil untuk melupakan barang penting itu di rumah. Lagipula saat di kampus tadi, seingatnya 2 benda itu masih ada di dalam tas selempang kecil yang dia pakai. "Aku tadi udah nyari di sekitaran tempat kita bangun tenda juga nggak ada," lirihnya.

"Kamu asma udah dari lama?" Pertanyaan yang sedikit pribadi untuk dua orang yang tidak begitu dekat. Tapi bagi Joy tidak ada salahnya untuk menanyakan demikian daripada hanya saling terdiam.

"Dari aku SD. Dulu lumayan parah. Sekarang sih jarang kumat. Tapi aku parnanoid aja kalau gaada itu. Bahkan sampai harus bawa 2 kemana-mana," jelas Jisoo. Entah kenapa dia merasa nyaman untuk bercerita kepada Joy yang notabene merupakan salah satu orang yang rasanya tidak mungkin untuk dekat dengannya. Tapi sepertinya setelah ini Jisoo akan merubah pikirannya.

Joy berdiri lalu menepuk-nepuk bagian lutut jeans-nya. "Aku udah senterin sampai ke sudut-sudut gaada, Ji. Di tas baju kamu bener-bener nggak ada?"

"Nggak ada juga. Apa malah ketinggalan di kampus tadi pagi, ya?" Jisoo berusaha mengingat-ingat. Jangan-jangan tadi pagi saat di kampus, dia tak sengaja meninggalkan salah satu inhaler-nya itu.

New Student Orientation (Horror) -- HunFany x K.idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang