6. Mama!

1.1K 203 2
                                    

Hari ini secara tiba-tiba aku bertemu dengan Saiki-san. Sepertinya ia datang ke kota ini untuk menghindari teman-temannya. Kemudian dengan sengaja aku datang, ternyata aku malah menjadi dewi penyelamat karena ia melupakan dompetnya.

Akhirnya aku memintanya untuk menemaniku berbelanja baju. Sebenarnya aku datang kesini hanya untuk iseng-iseng semata, namun karena pakaiannya yang lucu-lucu aku pun berakhir membeli beberapa kardigan dan juga baju pilihan Saiki.

Awalnya aku pikir ia akan pergi begitu saja saat aku memintanya memilihkan baju, namun ternyata ia mau memilihkan aku pakaian dan seleranya oke juga.

Sebagai tanda terima kasih aku diam-diam membelikan ia sepatu couple dengan yang ia pilihkan untukku. Ini diam-diam, sih...

"Saiki-san, kau mau naik kereta?"

"Ah, ya, tentu memangnya mau naik apalagi?"
"Sebenarnya aku bisa saja teleportasi jika tidak ada Hanamaki. Akan lebih menghemat waktu pula."

"Tidak, tidak, seandainya Saiki-san masih mau disini atau mungkin naik sepeda kan bisa!"

"Memangnya aku terlihat seperti sedang membawa sepeda? Yah, intinya aku ingin segera pulang dan tidur."

Dasar, dipikiran orang introvert memangnya hanya ada menyendiri saja, ya? Tapi jujur aku sedikit lega karena Saiki-san mau menemaniku.

Kalau seandainya sekarang aku langsung memberitahunya jika aku tahu soal ia adalah Cenayang bagaimana ya ekspresinya?

"Ah, ini kereta kita. Ayo.."

-------- O n t h e w e i i i

Rumah saiki dan rumahku hanya berbeda beberapa blok. Itu sebabnya walau sudah turun dari stasiun aku masih akan terus berjalan bersamanya.

"Ah, Sa-saiki-kun?"
"Ah? A-apa yang Saiki-kun lakukan bersama Hanamaki-san? Tunggu, apa mungkin mereka jadian? Ah, tidak, bisa saja ini adalah kencan biasa. Tapi kenapa Saiki-kun mau berdua saja!? Padahal jika bersamaku ia selalu mengajak tetangganya itu. Apa jangan-jangan Saiki-kun lebih memilih Hanamaki-san? Ia lebih memilihnya daripada aku yang bagai seorang malaikat ini!?"

Yah, aku bertemu dengan gadis ini. Kalau tidak salah namanya Teruhashi-san. Sepertinya ia menyukai Saiki-san. Entah apa yang membuatnya menyukai laki-laki dingin ini. Dasar wanita cantik.

"Ah, selamat siang Teruhashi-san... kau sedang jalan-jalan?"

"Yare-yare, kenapa harus bertemu dengan Teruhashi disaat seperti ini, sih?"

"I-iya begitulah... a-apa kalian juga? Sedang kencan kah?"
"Ayolah Saiki, sebenarnya perasaanmu itu hanya untukku, kan? Dan Hanamaki ini hanyalah teman bicara biasa? Oh aku tahu! Kau ini ingin membelikan aku hadiah, makanya kau meminta pendapat Hanamaki juga karena dia cukup imut."

"Hanya bertemu di jalan, kok."

"Oh begitu..."
"AH TUNGGU! Bertemu di jalan juga masuk akal. Tapi kenapa mereka tampak seperti pasangan yang habis berbelanja dengab romantisnya? Bahkan Saiki membawakan tas belanjaannya!"

Eh?

"Bahkan isi dari tas yang Saiki pegang terlihat sebuah kardigan bewarna merah muda!?"

Ah, aku baru sadar kalau Saiki juga membawakan kantung belanjaanku. Perasaan daritadi hanya aku yang membawanya.

Mungkinkah...

"Ah tidak-tidak. Mungkin saja isi dari tas belanjaan itu adalah hadiah untukku. Dan saiki sekarang diam membatu karena sedang panik, dalam hatinya ia takut jika aku mengetahui hadiah yang akan ia berikan untukku. Iya, kan, Saiki!"

Saiki sedang mencoba untuk membuat Terahashi-san cemburu!?

"Oh iya, ini kan di depan rumah Saiki juga! Kebetulan yang pas sekali..."

Yah, dan dia tampak panik.

"Eh, Kuu-chan dan temannya?"

Ah dia ini...

Ibunya Saiki!?

--------- D a r e d e s u k a ?

"Eh, jadi kalian berdua bertemu di kota sebelah, ya? Benar-benar takdir yang menggemaskan."

"Ahahahaha... hanya kebetulan, kok. Lagipula Saiki-san tampak seperti orang aneh pula jika hanya sendirian berputar-putar."

"Oh, ada tamu ya, mama?"

Hm? Sepertinya ia adalah ayahnya Saiki-san. Seperti pernah melihatnya saja... dimana, ya...

"Iya, papa! Ada Kokomi-chan dan juga Hanamaki-chan!"

Ah! Benar sekali....! Orang ini...

"Tu-tunggu... siapa tadi...?"

"Eh? Kokomi-chan dan Hanamaki-chan?"

Orang ini mantan pegawai kakakku! Benar sekali, kalau tidak salah panggilannya adalah...

"Hanamaki, perusahaan Hanamaki yang itu..!?"

"Yare-yare, bapak siapa sih ini."

...tukang penjilat sepatu.

"Ah, iya. Perusahaan Hanamaki, seingat saya anda pernah bekerja untuk kakak saya, ya?"

"Iya! Mama, masa minumannya hanya air putih? Memangnya tidak ada teh? Ah, atau kue? Ada kan kue?"

"Ehhh?"

"Ah, begitu, ya... jadi (Y/N)-chan ini anak pemilik perusahaan besar Hanamaki."

"Haha..."

Ini sudah malam... Teruhashi-san pamit sejak tadi karena merasa tersisihkan, Saiki-kun juga tampak seperti orang mati di sampingku. Tolong...!

"Anu, karena sudah malam saya ingin pamit pulang."

"Ah, benar juga! Tidak terasa, ya..."

Apanya yang tidak terasa (T ^ T)

Oh, ya, mumpung Saiki-san tidak sadar...

"Ano, tante..."



Tolong berikan ini untuk Saiki-san.

Kusuo's : SAIKI KUSUO NO PSI NAN FANFICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang