Kecelakaan

229 21 3
                                    

Rafika yang tengah berdiri menghadap cermin dan menatap dirinya seolah tak percaya.Didalam hatinya berdoa.
"Ya Allah,semoga aku selalu istiqomah memakai hijab ini.Dan semoga papa dan mama bahagia.Aamiin"

Kini ia mengenakan hijab yang telah diberi oleh Sarah.
Hijab berwarna tosca yang merupakan warna kesukaan ibu dan anak itu.
Fika menuruni tangga kemudian menuju dapur menemui Sarah yang sedang memasak.
"Mam.."

Sarah pun menoleh kearah suara.Kemudian terkejut.

"MasyaAllah..Anak mama cantik sekali kalau pakai hijab.Mama senang melihat kamu seperti ini nak, tetap istiqomah ya."Ucap Sarah haru dan tanpa disadari air mata membasahi pipinya.

"Iya mam. Doain fika terus,Fika senang kalau mama juga senang."ucap Fika seraya memeluk Sarah.

"Iya sayang"ucap Sarah sambil mengelus kepala Fika yang terbalut hijab.

"Mam...Fika bantu masak yah."Pinta Fika.

"Emang kamu bisa."

"Insya Allah bisa mam."Ucap Fika semangat.

Fika kemudian membantu Sarah untuk menyiapkan makanan. Walau hanya membantu sedikit saja sih karena dia tidak pandai memasak.

"Fik, tolong potongin bawang merah!" pinta Sarah.

"Iya Mam," sahutnya lalu mengambil peralatannya.

Fika bingung bagaimana caranya agar matanya tidak mengeluarkan air mata nantinya.

"Oh iya.Aku ada ide"

Fika mengambil kacamata nya didalam laci, lalu memakainya.

"Fik, kita lari pagi yuk?"ajak Ibnu.

"Ngga ah, kakak ngga lihat apa? Ini aku lagi bantu mama masak."

"Idih..Fik, kalau kamu ngga lari pagi, tu tubuh bakal kesamping terus.Jadi, mirip emak emak deh."ejek Ibnu

"Bodo amat"ucap Fika sambil membenarkan kacamata yang dipakainya.

"Haha..ngakak kamu Fik, motong bawang aja kamu kayak pergi kepantai pakai kacamata hitam segala?" Ibnu langsung kabur keluar dapur menuju gerbang rumah.

"Awas kamu kak?"teriak Fika.

"Ih..kakak nyebelin banget.Bukan nya mendukung adek nya belajar masak, malah diketawakan?"

Fika menyerahkan bawang yang telah di iris nya ke Sarah.
Sarah membuat bubur ayam kesukaan kedua anak nya itu.
Fika dengan lahapnya memakan masakan Sarah.

"Mam..Hari ini Fika kerumah keyra yah? Mau belajar bareng."

"Iya, jangan pulang kemaleman ya."

"Assalamualaikum mama."Ucap Fika seraya mencium punggung tangan Sarah.Dan kemudian pergi.

Sesampainya dirumah Keyra, Fika terkejut melihat mobil Andre terparkir didepan rumah sahabatnya.
"Kenapa mobil Andre bisa ada disini?"
Pikirnya.

Dipanggil nya Keyra dari luar rumah, tetapi tidak ada sahutan.Akhirnya, Fika memberanikan diri masuk kerumah Keyra yang pintunya tak terkunci.
Fika yang menuju kekamar Keyra berpikir barangkali ia tertidur.Dibukanya pintu kamar itu.
Klek..
Fika seolah menjadi patung dimuara pintu kamar. Disebabkan melihat kejadian yang menyiksa batinnya, dilihat nya sahabat dan pacarnya itu sedang bermesraan.Mereka akhirnya menyadari kedatangan Fika.Kemudian Andre pun menghampiri lalu memegang tangan Fika dan berkata

"Ini bukan seperti yang kamu liat Fik, aku bisa jelasin!."
Fika melepaskan pegangan Andre dengan kasar.

"Cukup dre, cukup! Mulai sekarang kita putus!!." dengan diiringi air mata, Fika mengakhiri kisah cinta nya yang telah lama ia jalani dengan Andre.

Dear, Pria Al-kahfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang