Breaking News !!!

9K 649 70
                                    


“Aviwest dan SNG cepat geser!”

"Siapa reporternya? Udah sampai mana? Bisa lebih cepet nggak? Kapolda sudah bisa dikontak belum?"

“Tarik narasumber di TKP jangan lupa...siapa yang punya videonya juga jangan lupa dicari...cari yang ekslusif!!!"

Suasana newsroom mendadak ramai kala Breaking News akan segera dimulai. Beberapa kali terdengar teriakan dan jawaban dari meja bundar tempat para Koordinator Liputan bekerja memastikan tim siap untuk segera mengabarkan informasi terkini dari tabrakan beruntun di tol Jagorawi yang konon melibatkan belasan kendaraan.

"Presenter siapa? Restu? Mana Restu?" suara lantang Gio membahana di Newsroom. Gio yang akrab dipanggil Bang Gio adalah Pimpinan Redaksi di TV Berita Nomor Satu Indonesia itu. Perawakannya yang tinggi besar dan berwibawa membuat para Produser pun bergerak cepat untuk memastikan Breaking News dapat berjalan lancar,

"Materi Breaking ditaro dimana nih? Grafis lokasi jangan lupa minta ya....Guestbooker mana? Telepon pihak pengelola tol bagaimana jalurnya? Rumah Sakit UKI dan PMI Bogor yang terdekat dari lokasi jangan sampai lolos..."

Suara-suara semakin ramai kala Restu memasuki Newsroom. Laki-laki itu merapikan jas hitamnya lalu mengenakan earpiece dan clip onnya dibantu seorang audio man. "Tes...tes...satu...dua...tiga...Anda menyaksikan Breaking News bersama saya Restu Ariestanto...aman ya?"

"Res...data sementara kecelakaan beruntun di tol Jagorawi KM 8,2 arah Bogor..." seorang periset menghampiri Restu sambil memberikan kertas yang berisi data-data terkini.

"Berapa mobil terlibat?"

"Yang terlihat di hasil video amatir sementara 12,"

"Oke, thanks..."

Lampu studio di Newsroom mulai menyala terang kala Restu melangkah ke meja dan menarik kursi. "Prompter belum on, nih..." ujar pria berwajah oriental itu.

Restu terlihat sangat tampan dalam balutan jas hitam dan kemeja birunya dengan dasi hitam. Tatapannya fokus menatap camera yang ada di depannya. Ia menarik napas panjang lalu mengembuskannya perlahan. Sebagai seorang jurnalis, ia sudah sangat terbiasa menghadapi peristiwa mendadak yang mengharuskan ia langsung bersiaran secara live.

"Sudah ada siapa di jalur telepon? Oh..sudah ada tim? Siapa?" Restu mengangguk-angguk mendengarkan arahan Produser yang bertugas di panel melalui earpiecenya. "Anindira Pramesti...okey..."

Sementara itu di lokasi lain,

Nindi merapikan rambut sebahunya yang mulai berantakan ditiup angin. Perempuan manis berkulit sawo matang itu sudah berdiri tegak menghadapi camera dengan handymic di tangan kanannya.
Sesekali pandangan matanya beralih ke suasana ramai karena kecelakaan yang ada di dekatnya. Seragam hitam kebanggaannya terlihat begitu pas di tubuhnya yang tinggi dan ramping. "Ya, halo? Nindi disini..."sapa Nindi kepada Produser yang menghubunginya dari panel studio. Nindi merapikan kabel headset yang menjulur ke depan dan menyingkirkannya ke balik bahunya. "Ya...halo? Halo..."

Nindi mendengarkan arahan sang Produser dengan saksama, sesekali kepalanya mengangguk tanda ia mengerti. Ia lalu memgacungkan jempol ke arah camera karena tahu Produser sudah melihatnya dari layar di panel studio. "Ya? Mas Restu, ya? Okey....sejauh ini 15 kendaraan Mas, 5 orang meninggal dunia, 10 luka-luka dan masih ada proses evakuasi yang sedang berlangsung." ujar Nindi menjelaskan.

Nindi kembali melihat notes kecil yang ada di tangannya. Tabrakan beruntun di Tol Jagorawi KM 8.2 arah Bogor melibatkan sekurang-kurangnya 15 kendaraan, lima orang meninggal dunia di lokasi, 10 orang terluka sudah dibawa ke Rumah Sakit PMI Bogor. Hingga saat ini proses evakuasi korban masih berlangsung....imbas dari kecelakaan ini membuat lalu lintas mengalami kemacetan. Petugas kepolisian menutup seluruh jalan menuju Bogor karena posisi kendaraan yang berada di badan jalan dan mempermudah akses evakuasi korban..." rapal Nindi dalam hati.

Suasana di belakang Nindi terlihat sangat ramai. Puluhan petugas terlihat berusaha mengevakuasi korban. Sejumlah  kendaraan ambulans, kendaraan pemadam kebakaran dan kendaraan penyelamat juga sudah di lokasi untuk menangani evakuasi korban dan kendaraan.

Nindi menarik napas dan mengembuskannya perlahan. Ia berusaha tenang saat melihat dua orang petugas memapah korban terluka ke ambulans dengan perlahan. Nindi berdiri kira-kira 50 meter dari TKP, ia mengambil posisi tengah namun aman. Ia sadar bahwa terlalu masuk ke dalam lokasi akan menimbulkan kengerian dan gambar tak dapat ditayangkan tanpa diblur terlebih dahulu.

Puluhan petugas berlari-lari di sekitarnya, tangisan dan ratapan bahkan terdengar. Nindi mencoba untuk tetap fokus dan memberikan kemampuan terbaiknya. Ia memasukkan catatan kecilnya ke saku dan kembali berdiri tegak, merapikan poninya sedikit lalu menatap ke arah camera. Ardito sang juru camera sudah memberikan tanda dengan tangan kanannya. "3...2...1...cue Nindi...."

"Ya, Restu...saat ini saya sudah berada di Tol Jagorawi KM 8.2 arah Bogor lokasi terjadinya tabrakan beruntun sejumlah kendaraan yang diperkirakan berjumlah 15 yang terdiri atas ....."





Catatan Mayya:

Haiiii apa kabar? Iseng-iseng nulis cerita baru yang sebenarnya udah lama banget mengendap di benak ini namun baru bisa dituangkan sekarang. Nah...masih inget dengan Restu? The Producer's in Love ini menceritakan kehidupan Restu sebagai seorang jurnalis di TV berita.

Mudah-mudahan aja cerita ini bisa membuat aku terpacu untuk rajin menulis, hehehehe. Part pertama untuk perkenalan dulu 😊😊😊.

Terima kasih sudah mampir, ya.

Catatan Istilah:

SNG: Satellite News Gathering. Alat untuk melakukan siaran langsung dan mengirim file yang menggunakan mobil satelit.

Aviwest: Alat untuk melakukan siaran langsung dan mengirim file, yang menggunakan data internet lokal.

Prompter: Pengial baca atau alat bantu baca 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Producer's In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang