Bulan terukir indah menyapa malam, berwarna putih dengan sentuhan gelap beberapa bagiannya, terpaan angin mengelitik wajahku, dengan suara gemersik daun dan rerumputan yang begitu indah. Suara pria yang terdengar lembut memperolek malam ini, dengan membawakan lagu Untitled by G-Dragon.
Naege doraogiga
(Aku tau)
Eoryeobgo himdeun geol ara
(Memang sulit kembali kepadaku)
Ije deoneun sangcheobatgiga
(Aku tahu benar, )
Duryeobgo shireun geol ara
(Kau tak mau terluka lagi, kau takut. )Aku membuka mataku cepat setelah meresapi malam ini sambil mendudukan diriku yang tadinya temgah barih dibawah pohon besar dihalaman belakang rumahku ini. Yang setauku bahwa selama ini tak ada tuh yang namanya suara pria lain.
Aku menengok ke kiri dan ke kanan kesegala arah berusaha mencari asal suara itu. Ia masih menyanyikan lagunya, sampai dimana
"Aiissshhhh Nan wae igeo andwae chi?"
(Kenapa aku tak bisa bagian ini?) suara pria itu lagi terdengar kesal akan bagin yang dinyanyikannya.Aku langsung menoleh tepat pada semak semak di depanku, dengan pagar kayi tinggi menjulang membatasi halaman belakang rumahku dengan halaman milik tetanggaku. Ya tetanggaku yg jelas jelas sudah pindah beberapa bulan yang lalu.
Di balik semak semak ada beberapa bolongan kayu kecil yang membuat ku dapat melihat hal yg ada di balik pagar itu.
Seorang pria. Iya, kurasa dia muda. Tapi aku belum melihat wajahnya, ia membelakangi ku, dan tak menyadark aku tentunya. Pria yg sedang memegang botol air minum kosong sebagai micnya, parasnya lumayan tinggi, anting anting silver panjangnya mulai bergelantungan di telinganya sembari ia menendang nendang rerumputan yang tak bersalah dengan kakinya. Ia terlihat melanjutkan lagunya dan kembali kesal saat ada bagian yang sulit untuknya.
Aku tertawa kecil, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sembari bersender di pagar kayu itu dan mendengarkan lantunan indahnya malam ini.
--
"Yaaaa!!! Kim Keyla Ireona (bangun) Ppalii (Cepat)"
Teriakan itu mampu membuat ku berkidik dan sedikit bergetar diatas meja dengan hantaman telalak tangannya. Ra Remin gadis korea berambut pirang karena warna cat rambutnya dan hoodie putih yang ia kenakan terlihat sangat cocok dengannya. Remin sahabatku yg paling berisik.
"aaaa Waee? (Kenapa?)" tanyaku kesal dengan mata yang masih sayu berusaha menerima hantaman cahaya yang mulai masuk kemataku.
"Kamu ini tidue terus! Ngga tau kan HOT NEWS adek kelas pindahan!" teriaknya lagi membuat ku sedikit memundurkan wajah tak ingin merusak gendang telingaku karena teriakannya.
"Terus? Apa hubungannya denganku?" tanyaku lagi berusaha kembali menenggelamkan kepalaku kedalam jaket yang sudah tergumpal menjadi bantal dan memposisikan kepalaku kearah kanan.
"Dia seorang Traiiinee loh, wajahnya kecil banget Neomuuu kwiyowo (Sangat lucu) " detail Remin lagi. Remin masih melanjutkan ke bacotannya selalu saja tak jauh jauh dari namja ganteng topiknya itu.
Dan aku hanya meng iyakan sambil mendengarkannya.
--
Tak beberapa lama masih saat Remin bercerita, Suara tarikan bangku disamping Keyla terdengar.
"Keyla-ya Kau baik baik saja?" tanya suara itu dengan sedikit khawatir.
Beomgyu ikut menyadarkan kepalanya ke meja menyetarakan posisinya agar dapat melihat wajah Keyla yang tengah memejamkan mata.
Menyadari kehadiran Beomgyu Keyla membuka matanya cepat mendapati kini matanya bertatapan langsung demgan hazel indah mata Beomgyu terdiam untuk beberapa saat menyadari hal menakjubkan apa yang ada didepannya. Entah kenapa hawa terasa begitu panas saat ini. Detik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Trainee Boy (내 연수생-Nae Yeonsusaeng) TXT x 1the9
FanfictionNae Yeonsusaeng, my traine boy. Jatuh cinta pada seorang trainee itu sulit. Dan mungkin aku Kim Keyla tak akan pernah lagi untuk berusaha jatuh cinta. Aku harus memahami nya bukan? Aku harus ada untuknya, dikala ia sedih aku akan ada disampingnya...