Cuaca yang sejuk adalah waktu yang tepat untuk menerima materi pelajaran, karena otak yang masih segar dan fresh.
Disebuah sekolah menengah atas, tepatnya di SMAN 2 Kandangan. Dikelas XI Bahasa 1, nampak pak Hardi sedang mengajar mapel Antropologi, siswa-siswi yang berhadir ada yang melongo atau melamun, ada juga yang memperhatikan dengan seksama, yang paling parah tentunya adalah tidur. Seperti Ali yang duduk paling pojok belakang. Untungnya pak Hardi bukan tipe guru yang galak, tapi beliau adalah guru yang bersahabat.
"Ali !...." panggil pak Hardi, yang dipanggil malah masih tertidur dengan nyenyaknya
"Ali...masih pagi kok malah tidur !.." pak Hardi mengetuk-ngetuk papan tulis putih, seluruh siswa-siswi melirik kepada Ali, dengan muka kusut, Ali mengangkat kepalanya, lalu ia menatap papan tulis dan pak Hardi.
"iya pak ?..ada apa ya pak ?.." tanya Ali
"coba jelaskan, apa pengertian bahasa ?.."pak Hardi tersenyum kepada Ali, sejenak Ali berpikir dengan ekspresi serius
"eee..anu pak..bahasa adalah bahasa pak.." jawab Ali seadanya, yang membuat seisi kelas tertawa
"yang benar apa Ali ?..." tanya pak Hardi lagi, ia tau kalau Ali hanya bercanda, Sejak kelas satu Ali dikenal sebagai juara kelas
"hmmm..bahasa adalah alat pak !.."
"iya ? Terus..alat untuk apa ? "
"eee..alat untuk menyampaikan perasaan kepada dia pak .." Ali menyengir tak jelas
"huuuuu.." seisi kelas menyoraki Ali, sementara Ali cuma cengengesan
"ok, sudah cukup semuanya...kita lanjutkan pelajaran kita " pak Hardi kembali menulis materi dipapan tulis, beberapa menit kemudian, seorang gadis memasuki ruang kelas dengan nafas yang terengah-engah, mungkin baru saja ia berlari, entah seberapa jauh ia berlari. Gadis itu berdiri disamping papan tulis, dia mengelap keringat dikeningnya dengan ujung kerudung putihnya.
" ma'af pak, saya telat..ada urusan dirumah tadi.." ucapnya pada pak Hardi, pak Hardi tersenyum
" kamu murid pindahan yang datang tempo hari dikantor kan? , iya ngga papa, silahkan perkenalkan diri dulu.."
"betul sekali itu pak...."sahut Ali, "kata orang, kalau tak kenal maka tak sayang, kata aku, kalau tak sayang maka tak cinta .." lanjutnya, seisi kelas tertawa dibuatnya
" ok guys...biar kita kasih waktu dulu untuk sesi perkenalan ini " pak Hardi menyuruh gadis itu untuk memperkenalkan dirinya
" namaku Elya Amelia, bisa dipanggil Elya atau Lia. Aku pindahan dari pesantren Darul Istiqamah, salam kenal semua..." Elya tersenyum manis sambil membenarkan posisi tasnya yang melorot
" baik Elya, tempat dudukmu ada disamping Meida, yang paling pojok belakang itu ya.." jelas pak Hardi, Elya mengangguk, lalu ia berjalan menuju tempat duduknya. Dikelas ini ada 13 siswi dan 7 siswa, jadi jumlah keseluruhan ada 20 siswa dan siswi, tempat duduknya pun diatur sedemikian rupa, jika dari depan, nampak tempat duduk siswa ada disebelah kiri, sedangkan tempat duduk siswi ada disebelah kanan, dan begitu sebaliknya jika dari belakang.
Ali menatap Elya yang berseberangan dengannya, betapa lucu gadis itu, ia pikir gadis itu seperti anak SMP karena postut tubuhnya yang kecil, bahkan suara pun juga terdengar kekanakan sekali, manis adalah satu kata yang tepat untuknya, apalagi ditambah dengan gigi gingsulnya yang menambah cita rasa manisnya, begitu menurut pikiran Ali. Ali merobek kecil kertas buku tulisnya, lalu menulis sebuah pesan pendek, ia melipatnya, lalu melemparkannya ke meja Elya, Elya yang menerima sobekan kertas itu tentu saja kaget, perlahan ia membuka kertas itu, ia tertawa kecil dengan pelan karena jam pelajaran masih berlangsung. Elya menatap cowok yang tidak dikenalnya sama sekali, yang baru saja mengirimnya sebuah pesan, bukannya menatap balik, cowok itu malah tidur dengan meletakkan buku mapel Antropologi dihadapannya. Satu hal yang dipikirkan Elya adalah, cowok itu mungkin sama dengan kebiasaannya, yaitu membaca buku atau menulis, jika tidak ada kerjaan alias nganggur, maka pilihan satu-satunya cuma tidur. Hal itulah yang membuatnya tertawa tadi, isi kertas yang ditulis cowok itu adalah "cieee...si manis ketiduran ^^...mimpi ketemu aku ya ?.." Elya tak habis pikir, kenapa cowok itu bisa menebak dengan tepat kalau ia telat gara-gara ketiduran
" hei Elya..kenalin, Meida.." Meida mengulurkan tangannya, Elya menyambutnya
" Elya..."
" nanti kita ngobrol dikantin ya?.." kata Meida berbisik
" sip.." jawab Elya dengan berbisik juga, dia melupakan satu pertanyaan yang hampir saja hilang dari ingatannya, dengan cepat ia kembali berbisik kepada Meida
" Mei..itu cowok siapa sih namanya ?.." Elya menunjuk dengan isyarat ke arah Ali, Meida melirik Ali, lalu ia tersenyum
" itu namanya Ali, ketua kelas kita, sekaligus ketua osis disekolah ini.."jelas Meida, tentu saja Elya tak menyangka orang seperti Ali adalah orang paling bergengsi disekolah barunya
" kok bisa ?..aku tak habis pikir deh...ada ya orang seperti dia ?.." tanya Elya
" udah..ngga usah dipikirin, ntar tambah pusing lho.."
" Ali...Ali...Ali..." Elya mengulang-ngulang nama Ali, hingga namanya cukup kuat dalam ingatannya
"kenapa emang nanya gitu Elya ? "
" ng..ngga papa kok.." Elya mengelak, Meida menatap tajam kepada Elya
" kirain ada apa.." Meida berhenti menatap Elya, ia kembali sibuk dengan lamunannya dan hal itu membuat Elya bernafas lega karena Meida tidak curiga dengannya, kemudian ia disibukkan oleh pikirannya sendiri.
Jam pelajaran telah berakhir, berganti dengan jam istirahat, membuat Lana lapar karena tidak sarapan sejak pagi, ditambah dompetnya yang kempes tidak berisi. Ide semprulnya pun muncul, ia menengok kebelakang, yaitu tempat duduk Ali. Ali adalah sahabatnya sejak SMP, maka tak heran kalau dia sangat akrab dengan Ali
" gue apain ya ni orang ? ..mau gue jailin, takutnya malah gue yang traktir si Ali, yaudah gue bangunin baik-baik aja kali ya ? .." Lana membangunkan Ali yang sedang tidur dengan nyenyaknya, seakan-akan ia tidur disofa yang empuk, padahal ia tidur dimeja kayu
" Al...bangun dong, gue laper nih, kaya ngga makan dua minggu, dompet gue kosong juga Al ...gimana ini.."
" udah ah, diam lo semprul...gue lagi tidur.." sahut Ali
" ci elahhh..gue cuma laper dan pengen kenyang, lagian gue ngga jailin lo kok.." Lana menggoyang-goyang meja Ali, Ali yang enak-enakan tidur terpaksa mengikuti kemauan sahabatnya itu
" iye-iye..nih gue bangun nih...tapi gue lagi magar Lan..."
" jangan sampe gue gendong lo Al.." sahut Lana, ia mengambil ancang-ancang untuk menggendong Lana, tapi niatnya tidak kesampaian karena Ali sudah berdiri sambil membenahi dasinya
" lo udah cantik Al, percaya sama gue, ngga ada yang kurang kok " cerocos Lana ketika ia memperhatikan Ali yang sedang berbenah diri
" diem ...katanya mau Samyang...ngga jadi nih ?.."
" kenyang Al..bukan Samyang...itu mah mie Samyang namanya.." sahut Lana
" ok, gue typo tadi, lupain, ayo cepetan berangkat.." balas Ali, emang ada typo saat bicara, typo kan cuma ada saat nulis, pikir Lana
" siap bosku !.."
Ali dan Lana berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin, Ali memesan secangkir es teh dan mie goreng, sementara Lana memesan es lemon dan nasgor, kemudian mereka mencari-cari tempat duduk, Ali memandang sekeliling kantin yang lumayan ramai, sayup-sayup terdengar seseorang memanggilnya, Ali mencari asal suara itu, itu adalah suara yang sangat familiar ditelinganya, suara seorang cewek, dan ternyata memang benar, Meida memanggilnya sambil melambaikan tangannya, ia bersama Elya, gadis yang baru saja ia kenal beberapa jam yang lalu
"Lan..tuh Meida manggil.." kata Ali kepada Lana, Lana mengangguk, lalu mereka berjalan menuju meja Meida untuk bergabung. Sampai disana Ali meletakkan es teh dan mie gorengnya dimeja disamping Elya, sementara Lana disamping Meida. Ali tersenyum sambil menatap Elya, lalu ia berkata
" Elya Amelia...selamat datang dikehidupanku.."********************************
Lumayan capek kalo ngetiknya di hp. Dan jadilah part pertama dari novel ane ini, sebenernya molor dari jadwal nya sih..😂..dan juga masih ngga ada cover karena ane ngga bisa ngedit. Oh ya, novel ane ini bakal update satu minggu sekali, atau dua minggu sekali, tergantung situasi dan kondisi...salam kenal ya !..dan kalau ada yang mau di saranin sama ane atau yang lain silahkan hubungi ane lewat ig atau Wa
Ig: @maulanaelkariem.
Wa: 087715213992

KAMU SEDANG MEMBACA
Alya Alvi
RandomSanggup kah Ali bertahan ketika Elya menjauh darinya, dan bagaimana Ali akan berjuang mempertahankan perasaannya kepada Elya... Kepo ? Nikmati ceritanya