Pada suatu zman dahulu hiduplah seorang gadis bernama Aisyah, umurnya masih 13 tahun, ia adalah seorang gadis desa. Ia terkenal di desanya karena kecantikan dan hati baik yang ia miliki. Namun, ada satu yang menjadi kekurangan Aisyah. Yakni ia sangat sulit berbaur dengan orang lain, terutama dengan teman sebayanya. Hal itu bukan suatu kebetulan, namun Aisyah memiliki kenangan buruk tentang persahatan, ia pernah memiliki teman karib yang telah ia anggap sebagai saudaranya, namun tanpa alasan yang jelas temannya tersebut menghianati Aisyah. Maka sejak saat itulah Aisyah memutuskan tak mau dekat-dekat dengan orang yang baru dikenal terutama yang masih seumuran dengannya. Banyak sekali teman-teman perempuan yang mendekatinya. Namun, bukan hal yang mudah untuk mendapat perhatian Aisyah. Bukan karena ia jual mahal, namun karena ia sangat memilih teman karena ia takut dikhinati kembali oleh temannya nanti. Sebab ia paham bukan hal yang mudah pula untuk mendapatkan teman yang baik dan tulus, bukan teman yang hanya ingin eksis, atau teman yang matre, karena Aisyah berasal dari keluarga yang berada. Sehingga Aisyah akan sangat selektif memilih teman. Hingga pada suatu pagi saat Aisyah sedang menangis di suatu taman yang gersang, ada sesosok wanita berhijab yang mendekatinya dan sosok itu terlihat lemah lembut dan baik.
Rara : Assalamualaikum
Aisyah: Waalaikumussalam.
Siapakah kamu? (sambil mengusap air matanya)
Rara: Aku Rara, aku tadi dari kejauhan melihatmu menangis, jadi aku ke sini.
Bolehkah aku duduk di sini? siapa namamu?
Aisyah: Boleh, aku Aisyah. (entah kenapa Aisyah merasa nyaman dekat dengan Rara)
Ali : Nama yang bagus, kamu kenapa menangis Aisyah. Kamu bisa kok berbagi cerita denganku.
Aisyah: Ehm tidak.
Rara : Ehm begitu, kalu aku sih ke sini karena aku sedang merenungi sesuatu. Aku sedang punya masalah dengan sekolahku, jadi aku ke sini untuk merenung. Karena biasanya di tempat ini sepi, jadi aku memutuskan untuk ke sini. Tetapi ada sesorang gadis cantik yang menagis di sini, sehingga aku ingin mendekati gadis cantik ini.
Mendengar cerita Rara, Aisyah pun merasa perlu untuk bercerita pada Rara, karena Rara memang memiliki tutur kata yang baik sehingga dapat meluluhkan hati Aisyah.
Aisyah: ehm, ehm jadi begini Rara, aku merasa kesepian sebenarnya.
Rara : Kenapa kalu boleh tahu Aisyah?
Aisyah: Karena aku selalu sendirian, mungkin aku hanya bersama ayah saat di rumah, tetapi aku tidak memiliki sahabat. (ia pun menjelaskan alasan kenapa dia tidak memiliki sahabat)
Rara : Jadi begitu ya, kalu boleh aku mau banget jadi sahabat kamu. Karena jujur aku nyaman ngobrol sama kamu.
Aisyah: Benarkah? Sejujurnya aku juga nyaman curhat sama kamu Rara.
Aisyah dan rara pun menjadi sahabat karrib. Mereka saling curhat satu sama lain. Walaupun mereka baru saja saling mengenal. Namun, Rara sangat memahami sifat Aisyah dan begitupun sebaliknya. Di antara mereka berdua seakan tidak pernah ada masalah yang berarti. Jika salah satu di antara mereka ada yang marah, maka salah satunya pasti langsung memahami dan meminta maaf terlebih dahulu. Bahkan pernah di antara mereka saling berebut meminta maaf. Sungguh dapat dikatakan persahatan mereka adalah persahabatan yang harmonis.
Namun setelah beberapa bulan persahabatan mereka. Ada sesuatu yang terjadi. Rara harus pindah tempat tinggal karena ayahnya dipindah tugaskan ke luar kota sehingga ia dan ibunya harus ikut dengan ayahnya.
Rara : Aisyah, aku ingin mengatakan sesuatu, dan ini hal sebenarnya berat untuk aku katakan padamu.
Aisyah: Apa Rara? Jangan buat aku menjadi khawatir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Taman Hati Persahabatan
RomanceHiduplah seorang gadis cantik dan baik hati. Ia merasa kesepian sebab tak memiliki sahabat. Sampai pada suatu masa ia bertemu dengan gadis baik yang bernama Rara di sebuah taman yang gersang dan mereka pun menjadi sahabat karib, sampai pada suatu ha...