11. Merasa Bersalah

1.8K 235 168
                                    

Jika dijamah kehidupan ini sangatlah rumit dan berliku, di saat susah kadang hanya ada kesunyian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika dijamah kehidupan ini sangatlah rumit dan berliku, di saat susah kadang hanya ada kesunyian.~Kinandita.

Akhirnya update guys, nggak sabar kan nunggu kelanjutannya lagi?

Vote dulu skuy.

Happy reading 💙

*******

Cahaya matahari menembus kelopak mata Kinan, terasa silau dan sekarang ia sudah bisa menerima rangsangan itu lagi. Sesekali ia berusaha duduk, namun nihil pusing di kepalanya belum menghilang sepenuhnya.

"Kinan jangan banyak bergerak dulu, nanti kamu tambah down." Reyya menahan gerakan Kinan, Kinan pun menuruti ucapan Reyya.

"Akhirnya bangun juga, gue kira nggak bangun-bangun, kan bahaya." David yang duduk di salah satu kursi menghampiri Kinan dengan wajah sumbringah.

Reyya hanya tertawa kecil, Kinan hanya ikut tersenyum.

"Hmm, ini udah jam berapa? Kalian nggak ke kelas? Nanti kalian telat gara-gara aku." Wajah Kinan berubah menjadi sendu. Mengingat dirinya yang sering menyusahkan Reyya dan kini juga menyusahkan David, tapi keadaannya yang seperti ini kadang membuat dirinya pun susah. Sejak ia mendapat kemampuan anehnya itu, Kinan memang sangat sensitif terhadap hal yang berbau mistis.

"Mau hampir jam delapan sih, tapi bel belum bunyi juga, entah rusak atau gimana, guru-guru juga banyak yang di sini, melihat keadaan cewek tadi, kepala sekolah juga di sini, kamu tenang aja, kita nggak bakalan telat kok," Reyya menjelaskan panjang lebar.

"Iya Nan, kita nggak keberatan juga kok bantuin lo," sambung David dengan seulas senyumnya.

"Makasih ya, kalian memang yang terbaik." Kinan tersenyum tipis, walau terlihat sedikit dipaksakan.

"Nak, kalian nggak ke kelas? Bel udah bunyi dari tadi, apa kalian tidak dengar?" Seorang guru yang berdiri di dekat dokter, menatap Reyya dan David heran, lantas menyuruh mereka ke kelas.

Reyya mendongak dan mengangguk sambil tersenyum ke arah perempuan tersebut. Reyya sendiri kaget kalau dia sudah terlambat. "Ya udah Nan, kita pergi dulu, ucupan Ibu itu benar, mungkin kita yang nggak dengar bunyi bel tadi."

David mengangguk dan melangkah lebih dulu menjauhi ruangan Uks.

"Nanti jam istirahat aku bawain soto deh ke sini." Setelah itu Reyya dan David pergi ke luar dan berpamitan dengan beberapa guru dan kepala sekolah.

"Hati-hati ya," gumam Kinan pelan, sambil tersenyum tipis.

Sekarang pasti mereka terlambat dan ini semua gara-gara aku, Kinan kesal kepada dirinya sendiri.

Haunted Spirit [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang