1. Azka Danendra Dirgantara

19 1 0
                                    

Seorang pria remaja sedang sibuk bercengkrama dengan keluarganya. Yap, hari ini adalah hari sabtu dimana seluruh anggota keluarganya dengan sengaja mengosongkan jadwal hanya untuk sekedar berkumpul. Begitu juga hari esok.

Pria itu adalah Azka Danendra Dirgantara. Pria yang dilahirkan di keluarga yang sangat berkecukupan. Siapa yang tak tau keluarga Dirgantara? Keluarga yang memiliki perusahaan Dirgantara group yang kini memiliki cabang di seluruh penjuru dunia dan memasuki predikat 10 perusahaan terbaik di Asia bahkan dunia.

"Azka,gimana sekolah kamu?"tanya Revan --sang ayah--

"Ya gitu yah,gaada yang aneh"jawabnya sambil terus menciumi pipi gembul milik Ashila Veronika Dirgantara --adiknya.

"Abang ih... Gelii!"rengek gadis kecil berumur 2 setengah tahunan itu.

Azka hanya terkekeh mendengarnya. Ia sangat menyayangi adik kecilnya itu.

"Kak Aksa.... Bantuin Chilla!!"teriaknya pada Aksa

Aksa Ranendra Dirgantara saudara sekaligus adik kembar Azka yang memiliki wajah serupa tapi sifat yang sangat bertolak belakang. Azka dengan segala kenakalannya dan Aksa dengan keramahannya. Azka dengan club basketnya dan Aksa dengan jabatan ketua OSIS nya.

"Abang ih!jangan digangguin terus adiknya!"bukan. Bukan Aksa yang bicara. Tapi Hera yang bicara.

Almahera Dirgantara. Bunda kesayangan mereka. Bunda kebanggaan mereka.

Azka lagi lagi terkekeh mendengarnya. Ia sangat menyayangi keluarganya. Ayah, Bunda, Aksa, dan si kecil Chilla.

Senakal apapun Azka di sekolah,ia selalu menurut pada Ayah dan Bundanya dirumah. Dan selalu melindungi Aksa dan Chilla. Karna walaupun Aksa sudah sama besarnya, tapi tetap saja Azka lebih besar daripada Aksa. Ya.. Walaupun hanya dalam selisih waktu 5 menit.

Bagaimanapun juga,ia adalah seorang anak dan seorang kakak di rumahnya.

Dan Revan,walaupun ia tau Azka nakal,tapi ia tak pernah melarang ini itu selagi kenakalan Azka masih dalam batas wajar. Karna ia sadar, kenakalan Azka itu menurun darinya.

Melihat Azka sekarang,seolah menjadi cermin bagaimana ia saat remaja. Mulai dari bolos sekolah,berkelahi balapan,bahkan tawuran. Tapi walaupun begitu,ia tak pernah menyentuh benda beracun bernama rokok dan juga minuman keras. Begitu juga dengan Azka. Revan sangat melarang keras untuk 2 hal itu. Dan Azka pun menurut. Ia sangat anti denga 2 hal berbahaya itu.

"Gimana bang? Lo masih suka main sama Ayra?"tanya Aksa penuh arti. Ia tahu abangnya ini seringkali membully siswi berprestasi itu. Ditambah lagi mereka satu kelas di tahun ajaran ini.

Azka merutuki mulut kembarannya ini. Bagaimana bisa Aksa membahas hali itu dihadapan Ayah dan ibunya.

"Ayra siapa bang?" tanya Hera yang mulai sibuk menidurkan Chilla

"Ituloh bun,yang taun kemarin juara 1 Olimpiade Kimia tingkat Nasional"jawab Aksa

"Oh... Anak 11 IPA 1 itu ya kak?"tanya Revan

"Iya"

"Sekelas dong?"canda Hera

"Tapi yang dimaksud dari kata 'main' itu apa?"

"Biasa lah ,yah! Urusan anak SMA"Jawab Azka tenang. Ia tak mau adik kembarnya ini membocorkan tenteng pembullyan yang dilakukannya.

"Awas aja loh bang kalo sampe bunda denger kamu bully anak orang!"ancam Hera

"Iya iya,udah ah. Azka sama Aksa ke kamar dulu mau mandi!"katanya sambil menarik paksa tangan Aksa yang sedang tertawa penuh kemenangan

*sesampainya di kamar Azka*

Blamm

Suara pintu tertutup dengan kencang langsung mengagetkan sekaligus menghentikan tawa Aksa.

"Lo mah!awas aja kalo sampe ayah sama bunda tau tentang cewek kampung itu!"ancam Azka

"Ish! Lo tuh ya, mau sampe kapan bully anak orang? Apalagi cewek!"balas Aksa

"Ck!mau gue bully kek mau nggak kek! Bukan urusan lo ya!"

"Jelas urusan gue lah! Gue gak mau kalo Chilla kema imbasnya karma lo!"

Azka terdiam. Aksa benar, tapi ia sangat menyukai wajah pasrah 'wanita kampung' itu.

"Bang! Sadar atau nggak, lo udah ngelukain bunda sama Chilla seiring lo ngelukain Ayra!"

"..."

"Dia cewek baik, apa dia punya salah sama lo sampe lo sebegitu kejamnya sama dia?"

"..."

"Gue bahkan gak pernah liat dia gangguin lo ,bang!"

Skak mat

Aksa benar, Ayra tak pernah sekalipun mengganggunya.

"Gue gak mau lo menyesal di kemudian hari"


















Segini dulu! Biasa part awal jadi agak pendek biar apa? Biar greget gitu loh :D

JANGAN  LUPA VOMMENT!!

Salam Pmbrs❤

AzkayraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang