Saat ini (Namakamu) tengah berkumpul bersama keluarganya. Acara buka bersama yang telah di rencanakan akhirnya terlaksana.
"Iya, mah. Kan (Namakamu) gantiin Alya jadi sekretaris di tempat Alya dulu."
Tante Angel selaku ibu dari Alya terkekeh pelan, "Bos kamu yang ganteng itu?."
Alya mengangguk semangat. Ia mulai bersender di bahu suaminya --- Ari ---.
"(Namakamu) mah cocok sama pak Iqbaal."
"IH APAAN SIH, KOK JADI NGOMONGIN ADEK SIH?" Ujar (Namakamu).
Mendengar seruan (Namakamu) membuat keluarga besar ini tertawa. Omong-omong acara buka bersama di laksanakan di rumah keluarga (Namakamu).
Anita --- Mama (Namakamu) --- Merangkul bahu anaknya. "Kamu bukannya deket sama atasanmu itu? Coba ajak kesini, dek."
"Mamah juga! Orang aku cuma atasan sama bawahan doang kok sama pak Iqbaal."
"Terus Karel gimana tuh?." Tanya Kak Ali -- sepupu (Namakamu) --.
(Namakamu) menggembungkan pipinya, "Ya gak gimana-gimana. Emangnya mau gimana sih?."
"Kali aja udah pacaran." Ucap Om Daren.
"Enggak!."
Seluruh seiisi ruangan tertawa mendengarnya. (Namakamu) itu memang paling di sayang oleh keluarganya. Maka dari itu tidak segan-segan (Namakamu) berlaku manja di hadapan keluarganya.
Di sela-sela suara tertawa keluarga ini, salah satu suara ponsel membuat mereka berhenti.
"Handphone siapa tuh?."
(Namakamu) mengenal nada deringnya dan ternyata yang berbunyi adalah ponselnya.
"Handphone aku!!."
(Namakamu) segera bangkit dan mengambil ponselnya. Ia berjalan keluar rumah untuk mengangkat panggilan telepon agar bisa terdengar jelas. Melihat id caller yang menelpon membuat (Namakamu) tersenyum sendiri.
Mas Iqbaal
Dengan segera (Namakamu) mendekatkan ponselnya ke telinganya.
'Halo, assalamualaikum.'
"Waalaikumsalam, ada apa Mas?"
'Enggak kok, aku cuma kangen aja hehe.'
"Dih gak jelas dasar. Serius, mas."
Iqbaal terkekeh disebrang sana, 'Kamu dimana?.' Tanya Iqbaal.
"Di rumah, mas."
'Gitu? Buka bersama ya?'
"Iyaa, kamu mau ikut?"
'Boleh?.' (Namakamu) mengangguk kemudian tersenyum.
"Boleh, tadi kata mamah suruh undang kamu tapi aku gak mau." Ucap (Namakamu).
'Kenapa?.'
"Nanti di ledekin ah, males." (Namakamu) menggembungkan pipinya.
'Lucu deh, gemes kan aku jadinya. Yaudah aku mau siap-siap dulu, nanti kalau udah sampai aku kabarin kamu.'
"Hati-hati, mas."
'Iya sayang.'
Tutt... Tut...
Apa-apaan Iqbaal? Bisa-bisanya membuat jantung (Namakamu) berdetak tiga kali lebih kencang. Pipi (Namakamu) kini berganti warna menjadi merah.
"MAMA!!!."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rich Bucin - IDR [END]✔️
FanfictionKalau ketemu CEO kaya, terus ternyata suka sama kamu dan dia bucin banget sama kamu. gimana ya? Bucin New Version✨