▫▫▫⚪⚪▫▫⚪⚪▫▫▫⚪⚪▫▫⚪⚪▫▫▫⚪⚪▫▫⚪⚪▫▫▫⚪⚪▫▫
Setelah rapat selesai, Kai kembali ke istana untuk kembali bertemu dengan ratunya. Ia mencari keberadaan Liana bersama beberapa penjaga dan pelayan.
" Segera bawa kembali Ratu Liana dan ajak dia ke kamarnya! Ajak dia dengan baik-baik, jangan sampai kalian melukainya! Mengerti?" perintah Kai yang langsung dipatuhi para prajuritnya.
" Kalian, para pelayan wanita. Tolong rapihkan dan tata kembali kamar dengan sebaik-baiknya, siapkan kamar mandi dengan air hangat dan wewangian yang menenangkan. Mengerti?" perintahnya lagi yang langsung dilaksanakan. Setelahnya Kai ikut mencari keberadaan Liana.
oooooooooooooo]-------------------------oooooooooooooo
Di sebuah hutan belantara, seorang wanita terus berlari sekuat tenaganya untuk menghindari terkaman hewan buas yang telah mengejarnya. Ditengah kepayahannya sambil berlari rasa sakit juga membuat tenaganya semakin berkurang. Dia berlari sambil menyesuaikan deru nafasnya dan menahan rasa sakit dari dalam perutnya yang perlahan membesar tanpa diduganya. Dia adalah Liana, sang satu yang sedang dicari.
" Tolong!! Tolong aku! " teriak Liana sambil berlari saat dirinya dikejar seekor hewan buas yang bersiap menerkamnya.
' huff huff huff' Liana yang merasa lelah berlari masih terus berlari sambil mengatur nafasnya dan memegangi perutnya yang terasa semakin berat dan besar tiap menitnya.
" Kai!!! Tolong aku!!!'
" Kai, ku mohon!!!"
" Kai...hh"
Liana masih terus berusaha berlari hingga entah sudah dimana
" Ku mohon, tolong... jangan ganggu aku dan aku tidak akan mengganggumu wahai hewan buas..." ucap Liana pasrah saat ia justru sangat lelah dan tidak sanggup menahan sakit yang baru saja menderanya semakin kuat. Hewan itu semakin mendekat dan Liana sudah terduduk di tanah dan berusaha mundur perlahan.
" akhh perutku, yaampun bagaimana ini? ..." ucap Liana gemetar sambil terus memikirkan yang terbaik untuknya.
" Kaii!!!"
Liana masih tetap berlari sampai akhirnya ia terjatuh lemas. Kini perasaannya sudah pasrah, ia pikir tidak akan ada yang membantunya juga.
" Baiklah hewan buas, bunuh saja sekalian aku karena sudah tidak ada yang menginginkan kehadiranku. Silahkan bunuh aku" ucapnya putus asa dan menutup matanya tidak berani melihat apa yang ada di depannya.
" Arghhhh!!!! Sungguh ini sangat sakit, mungkin jika aku mati sekarang aku akan tidak merasa sakit lagi, dan kau puas memakan aku dengan perutku yang besar ini. Bunuh aku!" teriaknya kembali saat hewan itu semakin mendekat. Namun kemudian ia mendengar suara seorang yang ia benci hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIANA
ChickLit" Apa jika aku menolongmu, kau akan menolongku juga? Kau harus menjadi pendampingku. Kau harus setuju! " --- Kai " Kau gila! Aku sudah punya pasangan, Tuan Bodoh!" --- Liana " Kini hanya ragaku yang kau miliki, tidak dengan hati ku Liana"...