24. Where are u

3.8K 522 55
                                    


Jeongin terbangun dalam dekapan Hyunjin. Pemuda manis itu sedikit meringgis kala merasakan seluruh tubuhnya terasa ngilu. Bergerak tak nyaman, akhirnya tanpa sengaja ia membangunkan Hyunjin.

"udah bangun?" Tanya pemuda tampan itu dengan senyuman manis tersungging diwajahnya.

"badan gue kerasa remuk" ucap Jeongin dengan wajah kesal dibuat buat.

Hyunjin terkekeh dan mengecup hidung bangir pemuda manis yang kini masih meringkuk dalam dekapannya

"sorry babe, mau aku gendong ke kamar mandi?"

Jeongin menggeleng ribut. Jika pemuda itu mengangkatnya ke kamar mandi, ritual mandinya bisa saja tertunda karena yang lebih tua bisa saja meminta jatah .

"haha calm down, Je. Gue gaakan apa apain lu ko, cuma simpen lu di bath tub terus gue keluar," ucap yang lebih tua meyakinkan

"janji?" tanya Jeongin memastikan

"Janji, sayangku" ucap Hyunjin gemas lalu menggesekan hidungnya pada Jeongin.

.
.
.

Ritual tadi pagi berjalan mulus tanpa ada kendala di kamar mandi atau Hyunjin yang tiba tiba bergairah. namun badan Jeongin penuh kiss marks bukan main. Jalan saja tidak bisa, membuat Hyunjin merasa bersalah.

Berkali kali pemuda tinggi itu meminta maaf karena permainan kasarnya, berkali kali pula Jeongin hanya tersenyum manis dan menganggukan kepala.

Keadaan Jeongin yang sangat tidak kondusif untuk pergi kesekolah, memaksanya untuk tetap tinggal. Hyunjin terus meminta dan merengek ingin tinggal dirumah saja menemani pemuda manis iru beristirahat. Namun selalu Jeongin tolak dengan tegas. Hyunjin pada akhirnya mengalah dan pergi kesekolah.

Meninggalkan Jeongin yang kini tengah memakan snack keripik kentang dan ditemani tayangan TV bertema komedi.

Pemuda itu berkali kali tertawa dan berkali kali pula ia meringgis karena merasakan bagian selatannya ngilu.

Bagaimana tidak, Pemuda bertubuh tinggi itu terus menggempur tubuh Jeongin hingga beronde ronde. Mengabaikan rengekan putus asa pemuda dibawah kukungannya yang terus memintanya berhenti.

Ting Tong

Suara bel rumah memenuhi ruangan. Dengan susah payah Jeongin berjalan terseok seok kearah pintu dengan tangan yang menumpu pada dinding guna menyeimbangkan tubuhnya.

Cklek

Jeongin membuka pintu lalu menengok siapa seseorang yang kini telah mengganggu hari bersantainya.

.
.
.

Hyunjin berkali kali menatap jam tangannya yang seperti tidak berputar. Guru menerangkan di hadapan kelas tak ia hiraukan karena suara suara dikepalanya yang terus terusan meronta ingin cepat pulang.

Jari jenjang itu berkali kali menggoreskan ujung pena pada buku pelajarannya dan menggambar random.

Moodnya cukup buruk karena pemuda favoritnya sama sekali tidak mengijinkan ia untuk tinggal.




Dia ga rindu sama gue apa?





Jeongin benci gue gitu ya?






[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang