3. Explain

877 141 14
                                    



Sebelum mulai baca, tolong perhatiannya.

Disini aku bukan buat Johnny jadi kaya 'uke' banget, tapi karena disini aku benar-benar coba buat karakter Johnny yang emang pobia sama balon tersebut. Aku takut ada yang protes kenapa Johnny jadi uke banget, tapi disini murni memang aku bikin dia pobia balon. Tapi aku bakal ceritain kok gimana Johnny bisa pobia balon, jadi makasih ya perhatiannya!

.

.

.

.

.

.


DORR!

"AHH!"

"Hiks..."

Semua mata memandang kearah lelaki berambut hitam yang tengah meringkup disamping badan remaja lelaki berwajah bule tersebut. Suasana dirumah seketika hening saat mendengar isakan kecil dari bibirnya.


"J-Johnny hyung..."


"Hiks... ibu..."


"Ibu?"


Mark langsung memeluk erat Johnny dan menatap Haechan juga Taeil yang masih kaget karena kejadian tadi, Haechan pun langsung bernisiatif memindahkan semua balon ke kamarnya dan memungut balon yang pecah juga membuangnya.

Taeil langsung mendekat kearah Johnny dan Mark, ia memegang lengan Johnny, tangannya terasa bergetar hebat dan berkeringat dingin. Mata Taeil menyiratkan kekhawatiran pada Johnny yang masih meringkup di badan Mark.

Mark dan Taeil saling bertatapan, tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya Taeil mengisyaratkan Mark untuk membuat segelas minuman hangat dengan dibantu Haechan, dan menggantikan posisi Mark untuk menenangkan Johnny. Taeil memeluk erat Johnny sambil mengusap pelan punggungnya, badan Johnny sudah terasa lebih tenang dari sebelumnya.


"I-Ibu... J-Johnny takut..."


"J-Johnny..."


"I-Ibu... Hiks..."


Mark dan Haechan pun datang membawa secangkir teh hangat dan menaruhnya di meja, Mark kembali duduk disamping Johnny, dan Haechan yang setengah berdiri didepan Johnny. Taeil melonggarkan pelukannya, dan menatap Johnny. Wajahnya pucat dan merah, matanya terlihat sebab, dan ada bekas jejak air matanya.

Mark mengelus pelan punggung Johnny juga diikuti oleh Haechan yang mengelus pelan lengan Johnny, memastikan agar dia tidak merasa gemetar lagi. Mata mereka juga menyiratkan kekhawatiran saat melihat Johnny.

Mata Johnny terbuka dan melihat kearah Taeil, lengannya menghapus air matanya sendiri. Sebenarnya Johnny merasa malu, tapi dia pikir dia tidak bisa menjaga image nya kali ini. Dunianya terasa berhenti seketika saat balon meledak tepat didekatnya.

"J-Johnny... Kau baik-baik saja, kan?" Tanya Taeil pelan.

"J-Johnny hyung... Ini salah Haechanie ya menaruh balon disitu? Maafkan Haechanie..." Bibir Haechan melengkung, ia sedih, ia takut ini karena dirinya yang menyukai balon dan menaruh semua balon di dekat sofa. Wajah Johnny pun terangkat, ia menghela nafasnya pelan.

Johnny menggelengkan kepalanya, bibirnya masih kelu untuk berbicara. "Johnny hyung, please drink this. I hope it will make you a bit better..." Mark menyodorkan secangkir teh kepada Johnny, Johnny pun memegang cangkir itu dan meminumnya, tangan Mark juga tidak lepas dari cangkir agar tidak jatuh. – dikarenakan tangan Johnny yang masih gemetar.

"Maafkan aku, tapi Mark... kau pasti tahu Johnny kenapa, kan?" Mata Taeil langsung menatap Mark.

Mark agak menunduk sembari menaruh cangkir teh di meja, "Johnny hyung pobia balon sejak kecil..."

Balloons [ NCT - JohnIl ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang