012 *END*

10.6K 807 168
                                    

Baca pelan-pelan, hayati dalam-dalam. Lalu kalian akan mengerti kenapa tamatnya sampai di sini :*

PART 12

Ada banyak hal yang tidak Jung Yunho ketahui tentang Jaejoong. Bahwa pria cantik itu hampir saja menjadi seorang vialinist tersohor jika ia tidak memaksa masuk ke dalam hidupnya. Bahwa pria cantik itu memiliki level kreativitas yang cukup tinggi untuk menciptakan sesuatu jika ia mau. Bahwa pria cantik itu digilai oleh banyak orang karena sikapnya yang tahu tempat.

Oleh karena itu Yunho seolah bertemu dengan Jaejoong yang baru setelah bertahun-tahun sudah mereka habiskan bersama dalam satu atap—dalam satu ranjang—di hari kunjungan sekolah si kembar hari ini. Ia tidak pernah melihat Jaejoong bermain biola sebagai pembuka acara hari ini. Ia juga tidak pernah melihat Jaeho dan Junhon yang begitu hyper saat ibu mereka memenangkan lomba mengolah kotak bekas susu menjadi barang siap pakai. Dan ia tidak pernah melihat begitu banyak mata yang memandang kagum pada suaminya setelah apa yang namja cantik itu lakukan hari ini.

Yunho pikir acara kunjungan sekolah anak-anaknya hanya sekedar datang dan menyaksikan pidato para guru—yang ternyata benar-benar salah total. Hari kunjungan sekolah adalah hari di mana para orang tua siswa bermain bersama anak-anak di halaman belakang sekolah dan memenangkan perlombaan yang diadakan pihak sekolah sebelum kepala sekolah mengumumkan mengenai peringkat tahunan para siswa.

Jadi wajar saja jika pria tampan itu sempat bingung saat suaminya memberikan sebuah kaus berlengan pendek berwarna putih untuk dikenakan hari ini alih-alih memberikannya jas dan kemeja.

"Appa! Tangkap bolanya!"

Yunho mengerjap dengan cepat saat suara Junhon terdengar lalu dengan sigap ia menangkap bola berisi cat air yang dilempar oleh anak itu.

"Masukkan ke dalam ring-nya, Yunho!" Kali ini Jaejoong yang berteriak.

Seolah refleks—namja tampan itu segera melakukan perintah suaminya. Lalu berikutnya suara sorak-sorai para orang tua dan anak-anak di sekitarnya membuatnya tersadar akan situasi yang sedang terjadi saat ini. Mereka sedang bertanding memasukkan bola cat air dengan tim lainnya di satu lapangan yang sama. Jung Junhon sudah memiliki beberapa warna yang tercampur di bagian rambut serta pipi kanannya. Sementara Jaeho dan Jaejoong masih tampak bersih meski rambut mereka sedikit berantakan.

"Tim satu menang! Silahkan ambil hadiahnya di meja panitia!"

Jaeho dan Junhon berteriak senang dan melompat-lompat tidak terkontrol. Jaejoong bertepuk tangan dan refleks memeluk Yunho yang sedang mencerna situasi ini.

"Kita dapat semangka dingin, Yun! Kau hebat!" Seru namja cantik itu tersenyum lebar.

"Eomma ayo ayo ambil semangka!" Ujar Junhon masih melompat-lompat.

Ibu dan anak itu segera beranjak bersama rekan tim lainnya untuk mengantri mengambil semangka. Meninggalkan Yunho dan Jaeho berdua di lapangan.

"Ayo kembali ke tenda kita" Ucap Yunho yang segera diikuti oleh langkah kaki Jaeho di sisinya.

Sulung Jung itu mengusap rambut cokelatnya ragu. Mata musangnya melirik ayahnya sekali-dua kali. Kemudian ia menelan salivanya.

"Appa hebat" Cicitnya pelan.

Yunho menaikkan alisnya. Ia menoleh menatap Jaeho yang sudah mengalihkan pandangannya ke arah lain. Lalu tanpa sadar senyumnya tersungging begitu saja.

"Jadi setiap acara kunjungan selalu seperti ini hm?" Tanya Yunho memecah sunyi.

"Mirip. Tahun lalu acaranya di luar sekolah. Kami main di sungai, menangkap ikan" Jawab Jaeho menghela napas.

Lasting -YunJae-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang