Author pov
Dengan tergesa - gesa Jimin melangkahkan kakinya menuju ruang latihan. Para staf yang berpapasan dengannya selalu melemparkan senyuman pada pria bermarga Park tersebut.
Setelah sampai di depan pintu ruang latihan, tanpa permisi Jimin langsung masuk ke dalam ruangan membuat penghuni ruangan tersebut terlonjak kaget.
"YAKK! Bisakah kau ketuk pintu terlebih dahulu ? Atau membukanya perlahan" ucap pria berbahu lebar, Kim Seokjin.
Jimin yang mendengar ucapan Seokjin hanya terkekeh "Mmm mianhae hyung aku buru - buru takut terlambat"
"Kau memang sudah terlambat Jimin-ssi" sahut Taehyung yang tengah bergaya di depan cermin.
Jimin melihat ke sekeliling ruangan dan memang benar adanya bahwa semua member telah berada disini kecuali dirinya tadi. Tak mau ambil pusing, Jimin mendudukkan dirinya di sebelah Namjoon. Mulanya semua terasa seperti biasanya. Sambil menunggu pelatih Son datang, mereka saling mengobrol dengan satu sama lain. Hingga satu pertanyaan terlontar dari mulut Yoongi yang sedari tadi terlihat seperti sedang tertidur. Dan mampu membuat ruangan ini sunyi senyap seketika.
"Dari mana saja kau ? Menemui 'dia' lagi ?"
.
.
.
.
.Hana tak habis pikir bahwa laki - laki yang baru saja ia temui adalah Park Jimin, salah satu member Bangtan.
Sebenarnya, Hana bukannya tidak tau tentang BTS. Terkadang ia juga sekali - kali melihat berita tentang boyband naungan BigHit tersebut. Namun ia sama sekali tidak hafal nama dan wajah para member BTS. Hana memiliki ingatan yang buruk jika soal mengenali wajah seseorang. Bahkan sekarang saja Hana sudah lupa bagaimana rupa wajah Jimin yang baru 10 menit lalu ia temui.
"Aku harus segera kembali ke ruang kerja, aku harus ceritakan ini pada Euna eonni" Hana langsung membereskan sisa makanan yang tergeletak di meja makannya dan menaruh pada tempat yang telah disediakan.
Dengan langkah cepat Hana telah sampai di ruang kerja dan langsung menghampiri Euna.
"Eonni kau harus tau bahwa baru saja aku bertemu dengan member Bangtan"
"Mwo ? Siapa ?" Euna terlihat penasaran dan antusias.
"Jimin" ucap Hana dengan sedikit berbisik agar staf lain tidak mendengar ucapannya.
"Wahhh daebak! Kau beruntung bisa bertemu dengannya" Euna membelakakkan matanya saat mendengar ucapan Hana.
Hana yang tak mengerti ucapan Euna pun bertanya "Beruntung ? Apa maksud eonni ?"
"Beruntung karena kau bisa bertemu dengan laki - laki yang tengah di gilai para gadis di dunia sekarang ini". Ucapan Euna sontak membuat Hana terkekeh.
"Berlebihan kau eonni"
.
.
.
.
."Dari mana saja kau ? Menemui 'dia' lagi ?"
Semua sontak terdiam mendengar ucapan Yoongi. Yoongi menekankan kata 'dia' pada pertanyaannya tersebut. Entah mengapa pertanyaan tersebut terdengar seperti mengintrogasi Jimin.
"Tidak hyung, aku tadi mampir ke cafetaria sebentar" ucap Jimin.
Yoongi mengeryitkan dahinya "Benarkah ? Untuk apa kau ke cafetaria ?"
"Membeli air mineral"
Sejujurnya Jimin ingin tidak menyahuti pertanyaan Yoongi, karena ia sedikit merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Yoongi yang seakan mengintrogasi dirinya. Namun itu sama saja seperti ia bunuh diri. Jika hal itu ia lakukan, mungkin Yoongi akan mengeluarkan kata - kata mutiaranya pada Jimin.
"Untuk apa kau beli air mineral jika di ruangan ini ada fasilitas untuk air minum. Kau mencoba berbohong ya ?"
"Ti.. tidak aku tidak berbohong" jawab Jimin sedikit terbata - bata.
"Kalau kau tidak berbohong harusnya kau tidak terbata - bata dan tatap mataku saat aku bicara padamu"
Skak mat!
Jimin salah sasaran jika ia ingin berbohong pada seseorang yang mendapat julukan 'cenayang' ini. Dan benar adanya bahwa sedari tadi Jimin menjawab semua pertanyaan Yoongi dengan wajah menunduk.
"Maafkan aku hyung, aku memang menemuinya" akhirnya Jimin mengakuinya. Sulit memang jika harus berbohong pada member yang satu ini. Yoongi hanya menatap Jimin tajam. Semua member tampak terkejut dengan pengakuan Jimin.
"Kau benar - benar menemuinya ? Untuk apa ?" Akhirnya Hoseok angkat bicara.
"Kami hanya bertemu sebentar, katanya ia merindukanku"
Kali ini Jimin mengatakan kebenarannya. Untuk kesekian kalinya Seokjin, Yoongi, Hoseok, Namjoon, Taehyung, dan Jungkook dibuat kaget oleh perkataan Jimin.
"Ck... sudah kubilang padamu, jangan temui dia lagi. Kau tau kan saat terakhir kali kau bertemu dengannya kau hampir saja benar - benar dirugikan olehnya dan kau sekarang masih saja menemuinya ? Kau bodoh Park Jimin"
Ini adalah kalimat terpanjang yang Yoongi ucapkan hari ini. Biasanya dia enggan untuk berbicara panjang lebar jika tidak terlalu penting. Namun, masalah ini masuk dalam kategori penting. Karena menyangkut kehidupan sahabat sekaligus dongsaeng-nya.
Jimin yang mendengar ucapan Yoongi langsung membantahnya. Ucapan Yoongi seakan - akan menohok kerongkongannya.
"Aku hanya bertemu dengannya, lagi pula dia juga tidak melakukan hal yang tidak - tidak"
"Tapi .."
.
.
.Ceklek ..
Belum sempat Yoongi melanjutkan kata - katanya, pelatih Son tiba - tiba datang.
"Kita lanjutkan nanti" ucap Namjoon sesaat setelah melihat pelatih Son datang.
Mereka semua bersikap seakan - akan tidak terjadi apa - apa sebelumnya. Menjalani latihan dengan lancar seperti biasanya. Namun tidak dengan Jimin. Ia masih merasa tidak tenang karena urusannya dengan member lain mengenai masalah tadi belum selesai.
Jimin siap akan segala resiko yang akan dia terima dari member yang lain nantinya.
Namun ada satu hal lagi yang membuat Jimin merasa aneh pada teman - temannya. Memangnya salah jika Jimin bertemu dengan teman lamanya ?
.
.
.
.
.Update lagii ❤❤
Duhh Jimin kenapa ya sama temen lamanya ? Trs Yoongi kenapa jadi sensitif gitu soal masalah Jimin ?
Sedikit - dikit problemnya mulai bermunculan nihh
Jangan lupa ya guys untuk meninggalkan jejak (vote + komen) biar aku makin semangat buat ceritanya 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Life Hana
FanfictionJung Hana, seorang gadis yang 'terpaksa' mendedikasikan beberapa bulan dalam hidupnya untuk menjadi manager boygrup terkenal asal Korea Selatan, BTS. Hana percaya bahwa ini adalah takdir dari Tuhan.Takdir pun telah menuntun ke tujuh laki - laki ters...