30. Merelakan

1.3K 127 9
                                    

[Dengerin musik di atas, biar ngena]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Dengerin musik di atas, biar ngena]

Tidak ada yang abadi. Mereka yang lahir bisa mati. Mereka yang datang juga bisa pergi.

Maka, jangan pernah menyalahkan takdir jika yang datang padamu akhirnya harus pergi.

*********

Dua minggu kemudian ....

Hidup dengan mempunyai kelebihan aneh memang tidak mudah. Banyak sekali rintangan demi rintangan datang silih berganti. Namun, seiring berjalannya waktu rintangan itu dapat diselesaikan. Tuhan selalu punya caranya sendiri. Kinan meyakini itu.

Kinan menatap gundukan tanah di depannya. Rambutnya bergoyang pelan ditiup angin.

"Aku baru kali ini lihat pemakaman kamu, Ga. Ternyata rasanya perih, walau kamu belum sepenuhnya pergi." Kinan tersenyum getir.

Kinan ingat sekali saat orang tua Arga memintanya membantu Arga untuk tenang di alam sana. Ia tahu itu memang tugasnya, Arga pun datang karena hal itu, tapi ia masih ingin bersenang-senang bersama Arga. Apakah tidak ada sedikit waktu lagi?

Kinan menarik napas perlahan dan mengembuskannya. Apakah hari-hari bersama Arga yang telah dilaluinya selama ini akan berakhir dan berubah menjadi kenangan?

Kinan menghapus air matanya yang menitik ke pipi. Ia berbalik dan berlari. Meninggalkan pemakaman Arga yang sebentar lagi keluarga Arga akan mendatanginya. Perasaannya benar-benar kacau. Ia terus berlari dan berlari ke tempat yang diminta Arga. Jalan dekat tembok pembatas.

*******

Reyya: Kinan, nanti aku sama David ke rumah kamu. Sekalian kita free sehabis ujian akhir semester.

Reyya: Kita ke mana enaknya? Seminggu nolongin hantu-hantu itu. Seminggunya lagi ujian kenaikan kelas. Capek tauk!

David: Jangan ke mana-mana. Nanti aku sama Reyya ke rumah kamu. Reyya udah bilang, ya? Aduh, kirain belum.

Kinan mematikan ponselnya. David dan Reyya tidak tahu kalau ia akan kehilangan cintanya. Itulah sebabnya mereka sibuk memikirkan liburan, tanpa memikirkan perasaannya yang hancur. Matanya menatap langit biru yang berawan. Pikirannya masih kacau. Hari-hari yang dilaluinya bersama Arga terlalu singkat. Ia masih ingin berlama-lama. Masih ingin menghabiskan waktu bersama Arga.

Langkah kakinya melambat. Matanya berkaca-kaca melihat Arga yang tersenyum di dekat tembok pembatas. Tempat awal mereka bertemu.

Moura telah pergi. Ibu-ibu menenteng kaki telah pergi. Kinan telah berhasil membantu mereka untuk benar-benar pergi dari dunia. Sedangkan Arga? Kinan tak ingin melepasnya. Ia sudah terlanjur mencintai Arga.

Haunted Spirit [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang