Part - 1

117 31 2
                                    

Happy Reading Guys :))

.
.
.
.

Sinar mentari sudah menyinari bumi. Udara pagi yang sejuk dan menyegarkan. Embun membasahi jendela-jendela rumah. Membuatnya terasa lebih sejuk. Damai dan sepi tanpa kebisingan lalu lintas. Memberi semangat untuk memulai kegiatan.

Namun pada hari ini, seorang gadis yang biasanya sudah terbangun, kini masih berada dialam mimpi. Kegiatan kemarin membuatnya sangat lelah, ia juga tidur saat waktu sudah lewat tengah malam. Pantas saja sekarang ia masih tidur nyenyak.

Sang kakak juga tidak membangunkannya karna hari ini adiknya sedang libur kuliah. Suasana dikamar sangat tenang dan hening, itu mampu membuat tidur seseorang menjadi sangat nyenyak.

Hingga tiba tiba handphone gadis itu berdering sangat kencang tanda ada yang menelefon dirinya. Dengan berat hati ia mengangkat telfon itu walau matanya masih tertutup.'Siapa tau penting,' pikirnya.

"Yoboseyo?" ucapnya, terdengar sangat tidak ada gairah.

"KANIA!! LO BARU BANGUN??" teriak seseorang dari sebrang sana. Teriakannya membuat kuping Kania berdengung.

Kania merasa sedikit kesal setelah melihat nama yang tertera dari si penelefon, ternyata itu adalah sahabatnya yang sangat sangat super bawel."Duh! Apaan sih Ra? Berisik tau!"

Nama sahabatnya adalah Kim Rara."Lo udah lupa ya, sekarang kan kita disuruh Jung ssaem buat ngebantuin dia ngurusin data data mahasiswa di kampus!"

Mata Kania terbuka lebar, tiba tiba saja ia jadi sangat ingat kalau ssaemnya itu memintanya untuk mendata mahasiswa dikampus. Ia melihat jam."Ya ampun!! Udah jam delapan, Aduhh gimana dong? Gue lupaa aslinya deh!!"

"Cepat Kan!! Gue tunggu di taman kampus, tadi Jung ssaem udah nanyain, terus gue bilang kalo lo lagi keluar sebentar, mau beli beberapa peralatan buat keperluan tugas," Rara menjelaskan itu semua dengan sangat cepat."Kurang baik apa lagi coba gue?!!"

Kania menghembuskan nafasnya kasar, hilang sudah kenyamanan diacara tidur nyenyaknya.'kenapa bisa lupa sih? Kalau gak dateng, bisa bisa nilai gue dikurangin nih, adehhh mana galak lagi tu bapak bapak, ehh,' ucap batin Kania."Nee gomawo, gue matiin telfonnya ya?"

"Oke, cepet yaa gak pake lama! Kalau sampe lama gue bakalan ngasih tau yang sebenernya ke Jung ssaem, lo tau kan dia tuh gak suka kalo ada muridnya yang telat? Emangnya lo mau dihukum?! Cepet ih!!" ancam Rara.

"Iyaaa Rara sayang, kalau lo ngomong terus, gimana gue bisa cepet?!" tanya Kania penuh penekanan.

"Hehe, iya juga yaa. Yaudah cepet sana siap siap, tapi inget jangan ngebut ngebut dijalannya, semalem kan abis hujan takutnya jalan yang lo lewatin licin, jadi santai aja ngendarainnya," Rara terus menerus berbicara.

Kania menutup matanya malas."Hhmm," setelah itu ia langsung mematikan telfonnya.'Dasar bawel, untung sayang,' ucapnya dalam hati.

Dengan secepat kilat Kania meraih handuk dan beberapa baju yang akan ia pakai, tidak sampai sepuluh menit ia sudah siap dengan pakaiannya. Lalu ia langsung mengambil kunci mobilnya dan menuruni tangga.

"Kakak!" teriak Kania."Liat tas ade gak yang isinya berkas berkas kampus?" teriakan Kania yang tiba tiba membuat kakaknya tersedak saat sedang meminum jus nya.

SOMETHING - All Will Be EvealedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang