——————————
LILY: The Little Lone Child
(Previous Chapter: LILY - Chapter 21)"Kakak tidak mau mendengar bantahanmu lagi, Kau tetap tinggal di sini!"
——————————
"Kakak … boleh Lucy masuk?" tanya Lucy dari luar kamar Lily.
"Ya, masuklah!"
Pintu kamar Lily terbuka. Lucy berjalan masuk perlahan, tak lupa menutup pintu kamar kakaknya itu.
"Apa kau sudah sarapan?" tanya Lily yang mendapat gelengan dari Lucy.
Lucy berjalan gontai menghampiri Lily dan duduk tepat di sebelahnya. Perlahan, Lucy melingkarkan kedua tangannya pada leher Lily. Gadis itu kembali menangis.
"Kakak …."
"Sstt … sudahlah, jangan menangis. Kakak tidak akan pergi terlalu lama," ucap Lily menenangkan Lucy yang tangisannya semakin kencang.
"Tapi, selama Kakak pergi, Lucy akan kesepian," gumam Lucy, "padahal, baru seminggu Kakak di kastil ini …."
"Ibu dan ayah masih akan menemanimu, tahu. Jangan seperti ini, nanti Kakak juga ikut sedih."
"Tapi, Lucy menyayangi Kak Lily. Lucy tidak ingin Kak Lily terluka …."
"Kakak juga menyayangimu, Lucy. Tapi, Kakak harus pergi. Jika Kakak tidak pergi, maka Kakak tidak akan bisa menemanimu lagi."
Lucy melepaskan pelukannya seraya mengusap matanya pelan. "Apa maksud Kakak? Tidak akan bisa menemani Lucy lagi?"
Lily mengangguk pelan. "Ya. Itulah mengapa Kakak harus pergi. Kakak juga ingin menemanimu hingga kau menikah nanti."
"Kakak! Lucy masih kecil tahu!" ucap Lucy sedikit kesal, sementara Lily hanya menertawakan wajah memerah adiknya itu.
"Baik, baik. Maaf … Kakak janji, akan kembali kemari!" sambung Lily seraya mengaitkan jari kelingkingnya dan jari kelingkingnya Lucy.
"Baiklah! Kakak harus kembali! Setelah Kakak kembali, Kakak harus menceritakan seluruh petualangan Kakak ke Desa Domba!" ucap Lucy semangat.
"Desa Dombås," koreksi Lily.
"Oh, iya, itu … hehe …."
Lily menggandeng tangan Lucy, membawanya keluar dari kamarnya. "Nah, sekarang ayo sarapan!"
—LILY: The Little Lone Child—
"Ibu… Ayah …."Raja dan Ratu Alexander menoleh. Ratu Vanessa tersenyum kecil lalu menyuruh kedua anaknya itu untuk segera duduk.
"Habiskan makanan kalian," ucap Ratu Vanessa pelan.
Keadaan menjadi hening. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Beberapa kali Ratu Vanessa menatap nanar Lily yang akan pergi beberapa menit lagi, tepat setelah sarapan selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY: The Little Lone Child
Fantasy- LILY: The Little Lone Child - "Salahku. Ini salahku." Lily tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Seandainya ia tidak keluar dari kamarnya saat itu. Seandainya dirinya tidak menemui wanita itu. Semua ini kesalahannya. Makhluk itu d...