Chap 9

59 13 1
                                    

Chap 9
.
.
.
.
Warning typo bersebaran dan bahasa non baku
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Mudah sekali membohongi anak polos seperti ini'

Jongin mengangguk, kemudian ia mengukurkan tanganya pada Baekhyun.

"Ayo?"

"Hum!"jawab Baekhyun semangat sembari menerima uluran tangan Jongin.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terhitung, sudah satu minggu sejak hilangnya Baekhyun, atau lebih tepatnya melarikan diri... belum juga ada laporan dari kepolisian mengenai keberadaan Baekhyun.

Chanyeol? Pemuda tinggi itu terus saja mengurung diri dikamar, Ia bahkan tak memperdulikan 'makhluk-makhluk' yang kini bebas berkeliaran dikamarnya.

Tak ada air mata lagi...
Karena jika dipikir-pikir, menangis tidak akan menyelesaikan segala hal.

Bukan berarti Chanyeol menolak makan dan pergi bersekolah, ia masih melakukan semua kegiatannya dengan normal. Bedanya, ia menjalani semua itu dengan perasaan yang hampa, karena sampai saat ini adik ke sayanganya belum juga dutemukan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku pulang..."

Jongin memasuki rumah sederhananya sambil menenteng beberapa kantung plastik berisikan jjajangmyon yang masih hangat.

"Oh Hyungie sudah pulang? Wuahhh bau sedap apa ini?" Pekik seorang bocah manis yang kadar manisnya melebihi gula apapun.

Plak* author lebay 😆

"Aigooo bayi kecilku sepertinya sudah kelaparan eoh???" Goda Jongin menoel pipi gemuk yang mirip bapao tersebut.

"Haish Jongin hyung! Baeki bukan bayi, huft... bahkan umurku saat ini sudah 14 tahun," Baekhyun merajuk sambil memanyunkan bibirnya kedepan.

Hal tersebut membuat Jongin terkekeh geli seraya mengusap lembut kepala Baekhyun.

"Sudah sudah, ayo kita makan... hyung bawa makanan lezat loh," Jongin menuntun Baekhyun menuju ruangan depan tv dan menyiapkan makanan hangat itu dipiring.

Keduanya memakan makanan tersebut sambil sesekali melempar canda dan tawa.

Kalian bertanya-tanya kenapa Baekhyun akur dengan Jongin? Orang yang baru dikenalnya? Atau mungkin orang yang menculiknya? licik memang.

Tapi Jongin punya alasan tersendiri dibalik aksi nekatnya menculik bocah polos tersebut.

Ditengah-tengah acara menyantap makananya, Jongin mengamati Baekhyun yang nampak lahap menyantap makananya.

'Lucu, polos, dan manis... sempurna, seperti yang ku inginkan Lu~'

Drrttt drrtt~

Handphone disaku Jongin bergetar, menandakan bahwa ada panggilan masuk menunggu jawaban disebrang sana.

"Yeoboseo?"

"Jongin-ah, kapan kau akan pulang kerumah nak? Eomma merindukanmu~"

sahut suara seorang wanita diseberang telepon.

"Entahlah eomma, aku hanya malas bertemu dengan pria tua itu"

"JONGIN! Dia Appa mu, tak seharusnya kau begitu!"
Ucap sang eomma.

"Tidak ada seorang ayah yang suka membeda bedakan kasih sayang pada anaknya eomma! Yang ia bangga banggakan selama ini hanya Kriss hyung!" Sahut Jongin yang mulai tersulut emosi.

"Jangan seperti ini Jong, Kriss hyung sudah tenang diatas sana... eomma mohon, berkunjunglah kerumah... jinjja bogoshipoyo~"

"Hah~ arraseo arraseo, besok aku akan kesana"

Pip~
Jongin mematikan ponselnya secara sepihak.

"Hyung? Itu tadi eomma Jong hyung ya?" Tanya Baekhyun polos dengan pipi gembulnya yang terisi penuh oleh makanan.

Jongin tersenyum, ia menggangguk sembari mengusap lembut kepala Baekhyun.

"Baekhyun-ah?" Panggil Jongin membuat sang empu menatap dalam matanya.

"Mengapa kau berbohong tentang penyakit Skizofernia mu?"

Pertanyaan itu sukses membuat Baekhyun terdiam ditempat, ia menghela nafas berat.

"Aku... a-aku..." ucap Baekhyun terbata, lidahnya tiba-tiba saja kelu.

"Tak apa, jika kau belum mau bercerita sekarang... mungkin lain waktu ne? Baiklah, setelah makan cuci tanganmu lalu tidur ya, besok kita akan mengunjungi eomma hyung", jelas Jongin panjang lebar.

"Benarkah??? Wahhh aku tidak sabar bertemu eomma Jong hyung!" Ucap Baekhyun antusias.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kim Jomnyeon imnida, panggil saja Suho..."
Ucap seorang namja muda dengan wajah tegasnya didepan tuan Park.

"Suho-ssi, aku mohon bantuan mu agar kami dapat secepatnya menemukan anak bungsu kami Park Baekhyun" ucap Kyuhyun dengan penuh harap.

"Ne tuan Park, saya akan berusaha mencari keberadaan tuan muda Baekhyun dan membawanya kembali dengan selamat",

"Terimakasih atas kerja samanya Suho-ssi"

Keduanya saling menjabat tangan, Kyuhyun memegang erat tangan Suho menandakan ia sangat bergantung padanya.

Drrt drrttt....

Ponsel disaku Suho membuat aktivitas berjabat tangan itu berhenti,

"Eum permisi, saya akan mengangkat telpon saya dulu" izin Suho yang diangguki oleh Kyuhyun.

Ia berjalan menjauh keluar dari ruangan kerja Kyuhyun.

"Yeoboseyo?"

"....."

"Mwo? Anak itu akan berkunjung?"

"....."

"Nde eomma, akan ku usahakan hadir untuk makan malam besok"

Tut~

"Anak itu, setelah kepergian Luhan dia baru muncul saat ini? Aish ada-ada saja" gumam Suho dengan nada menggerutu.

"Kau menggerutu dengan dahi berkerut maka kau akan cepat tua!" Ucap sarkas seorang pemuda caplang.

"Oh? Annyeonghasimnika tuan muda Chanyeol, saya Kim Ju-"

"Aku tahu! Dan ingat..." Chanyeol mendekat dan mensejajarkan tubuhnya didepan Suho, ia kemudian berbisik tepat ditelinga Suho.

"Sebaiknya kau temukan adiku, karena keluargaku sudah membayar mahal padamu, detektif 'Suho' yang terhormat" ucap Chanyeol penuh penekanan lalu berlalu pergi begitu saja.

"Kenapa dia, kasar sekali dihari pertama bertemu" gumam Suho bingung.

.
.
.
.
.
.

Sementara itu dibalik tembok dapur, Chanyeol memijit pelipisnya berniat mengurangi pusing yang hinggap dikepalanya.

"Astaga, dunia begitu sempit Kriss", Chanyeol mendengus.

Kriss dengan tiba-tiba muncul menembus tembok yang ada disamping Chanyeol.

"Mau bagaimana lagi Chan, aku juga tak menyangka jika ternyata detektif itu adalah Kim Suho, atau bisa kusebut sebagai.....





Hyung ku"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC~

Ok maaf guys klo ceritanya makin ga jelas?

Tapi kalian masih suka nggak?
Aky berharap sih masih ya hehehehe

Aku cuman minta tekan tombol vote atau bintang dibawah, ingat gaes vote itu gratis, gratis nggak bayar sama sekali OK?

Love u 😘

Lanjut nggak?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAVE UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang