21. still🌙

5.7K 943 228
                                    

Jangan lupa vote & comment🌻
.
.
.
.

➵ Nafas hyunjin tercekat saat itu juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➵ Nafas hyunjin tercekat saat itu juga.














Saat mengetahui pisau lipat itu malah tertancap di bantal sofa di sampingnya, bukan di tubuhnya.

Pikiran akan kematiannya padahal udah tergambar jelas di otak hyunjinㅡtapi, semua itu tidak terjadi.

Tubuh hyunjin gemetar. Pundak yang tadinya tegang langsung turun, lemas. Air mata spontan meluncur dari kedua sudut matanya. Bahkan ingin mengucap sepatah katapun hyunjin tak mampu.

Cukup kaget dengan semua ini.

Helaan kasar keluar dari mulut chan, "aku gaakan tega ngebunuh kamu.." mata itu menatap hyunjin, menggambarkan perasaannya yang begitu abu-abu.

Mata hyunjin lagi-lagi bergetar, cairan bening itu kembali berkumpul di pelupuk matanya. Isakan kecil itu terdengar lagi.

"Kenapa?"

Yang rambut pirang menggeleng pelan. Mengacak frustasi rambutnya dan terduduk lemas tak jauh dari posisi hyunjin.

"Gak bisa.." gelengnya, "aku gamau kehilangan kamu.." gumamnya pelan. Tetapi dapat didengar oleh hyunjin.

Antara percaya, tidak percaya dengan perkataan lelaki tersebut. Mulutnya setajam pedang, tetapi tatapannya seolah berbanding terbalik. Begitu lembut. Jadi, apa yang harus hyunjin percayai?

Apa yang harus di yakini nya?

Keheningan menyelimuti mereka berdua. Tak ada yang membuka mulut keculi isakan-isakan kecil dari hyunjin yang masih terdengar.

"Kamu tau sebagian besar tujuanku?" Tanya hyunjin setelah sempat diam, "anggap semua tidak pernah terjadi. Sekarang, urusan kita hanyalah tentang aku yang menyamar jadi sekretarismu dan kamu adalah bos ku."

Hyunjin menyambung, "kamu tau kan hal yang kamu lakuin itu salah?"

Chan mengangguk, sisi kasarnya seakan meluap entah kemana dan hyunjin memanfaatkan kesempatan itu. Jika mereka berdua emosi, keadaan malah semakin memburuk.

"Kamu mau kan jelasin semua di persidangan nanti?"

Chan spontan menatap nanar hyunjin seolah bertanyaㅡaku harus apa? Tetapi di sisi lain sepertinya dia tau, kalau konsekuensi nya akan seperti ini.

Siap tidak siap. Segala kebohongan yang berusaha ditutupi akan tercium juga.

Dengan diam chan menyeret tangannya untuk mengambil pisau yang tertancap tadi.

Menarik pelan hyunjin untuk menggores tali yang telah melilit pergelangan tangan dan kaki hyunjin selama satu jam.

"Kamu benar, cinta sama bego itu beda tipis." Ucapnya, melempar pisau itu menjauh.

Secretary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang