Fani menoleh ke arah Ara, "terserah lo sih mau kasih tau atau enggak, gue cuma mastiin aja tujuan lo pindah sekolah bukan buat balikin ingatan aldy yang buruk banget, dan itu semua gara gara lo ra!" ucap fani masih dengan nada dingin dan beranjak pergi dari toilet.
"Kalo iya kenapa?"
Langkah kaki Fani pun terhenti karena ucapan Ara tadi, lalu berbalik badan dan mendekat ke arah Ara berada.
"Hmm,, gue baru tau ada ya cewek sejahat lo di dunia ini? Lo tau? Aldy kesiksa banget setiap dia inget lo, Ra! Gue gak tega liat Aldy kayak gapunya arah, Aldy tersiksa dan lo seenaknya pergi gitu aja ninggalin dia? Dan tiba tiba lo datang lagi di kehidupan dia yang udah mulai membaik," ucap Fani masih tetap dingin.
"Gue gak ngerti lo ninggalin dia secara tiba tiba itu karena apa?" lanjut Fani.
"Gue punya alasan, Fan." balas Ara.
Fani nenoleh dan menatap tajam Ara, "Alasannya apa? Lo harus kasih tau dia, Ra! Dia ngerasa bersalah banget udah ngotorin diri lo! Gue gak bela siapa siapa, jelas disini kalian berdua salah. Gue ga bisa toleransi kesalahan kalian berdua, karna umur kalian udah cukup dewasa untuk memikirkan hal kayagitu kan? Ra, dia ngerasa gak ada harga dirinya udah ngerusak tubuh lo, ciuman pertama yang harusnya buat masa depan lo, tapi diambil sama dia. Dia mau minta maaf sama lo, tapi dia bingung caranya gimana." ucap Fani dengan suara bergetar menahan untuk tak menangis didepan perempuan brengsek seperti Ara. Fani yang berperan sebagai sahabat Aldy sangat paham gimana rasanya menjadi Aldy.
Ara tak bisa berkata apapun, disini Fani ada benarnya. Hubungan Aldy dan Ara memang sangat fatal dikalangan umur mereka, walaupun tak sampai berhubungan intim, bukankah itu belum layak untuk dilakukan pada anak yang umurnya masih menunjukkan angka lima belas?
Skakmat. Itulah yang Ara rasakan saat ini.
"Hmm, terserah lo! Liat aja nanti, aldy pasti gue dapetin lagi, dan gue akan buat lo sama Aldy berhenti jadi teman baik." ucap Ara seraya pergi meninggalkan Fani yang tengah berdiri mencerna kata kata wanita tadi.
Fani hanya menghela nafas pasrah, ia bingung harus apa sekarang.
****
Di kelas Aldy.
Sedari tadi sejak Aldy bertemu dengan wanita itu lagi, Aldy menjadi pria yang tidak semangat lagi sering melamun, dan saat ini aldy tengah melamun ntah apa yang dipikirkan olehnya.
"Dy"
"Aldyy!!"
Dua panggilan dari temannya tak didengar oleh aldy.
"WOI ALDY!!" suara perempuan yang berada dibelakang Aldy pun mengejutkannya, dan menghancurkan lamunan Aldy
"Apaan sih Jenab! Kaget gue!" ucap Aldy tak kalah sewot.
"Itu lo di panggilin dua terong lo, berisik banget! Ohiya nama gue Pricilla bukan Jenab, enak aja nama bagus bagus malah dipanggil Jenab!" ucap pricilla makin sewot.
"Bodo amat!" ucap aldy mengibaskan tangannya lalu pergi menuju teman temannya.
"Yeee.... SINTING!!" teriak Pricilla tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD MEMORIES
Teen FictionMemiliki kenangan buruk memang sangatlah tidak mudah untuk dilupakan, ya itulah yang dirasakan oleh Aldy sahabat Stefani. Stefani paham betul gimana rasanya menjadi Aldy yang terus dihantui dengan perasaan bersalah. Maka dari itu, Fani mencoba untuk...