Pagi ini Saint ngotot ingin menemani Perth bekerja di Kedai Roti yang berjarak tak jauh dari Panti Asuhan, dia bahkan tega menyuruh Mean untuk pulang sendiri, dia masih ingin berada didekat Perth, dia masih kangen, tahu!
“Jadi sekarang kita pacaran, kan?” Tanya Saint memastikan.
Perth hanya diam, dia sibuk menghitung pemasukan dan pengeluaran Kedai selama seminggu penuh di meja kasir, lelaki itu benar-benar sibuk.
Sedangkan Saint, pria itu sudah menguap berkali-kali karena bosan. Kedai ini benar-benar sepi, karena hanya berisi dirinya dan Perth, karena Earth yang biasanya sibuk memasak dan memanggang berbagai jenis Roti kini harus pergi ke Kota untuk menyetok beberapa bahan Roti, juga saat ini masih belum jam makan siang, tentu saja sepi.
“Perth, kau mendengarkanku, kan?!”Seru Saint kesal, dia menaikkan kaki panjangnya diatas meja, sangat tidak sopan.
Perth menoleh sejenak, “Hmm” Sahutnya seadanya.
Hal ini semakin membuat Saint dongkol, sepenting apa sih kumpulan kertas itu dibanding dirinya!
Tiba-tiba pintu Kedai terbuka dan munculah Title yang hendak membeli makanan.
“Ah, selamat datang Tuan Kirati” Sapa Perth ramah, mempersilahkan Title untuk masuk kedalam.
Saint mendengus, dari tadi dia berusaha menarik perhatian Perth malah diabaikan, dan tiba-tiba lelaki itu menjadi sangat Ramah pada pria berpakaian formal ini.
“Kau disini sendiri?” Tanya Title basa-basi, padahal matanya jelalatan mencari keberadaan Earth yang biasanya sibuk mondar-mandir di Dapur.
Perth mengangguk, “Iya, Earth sedang ke Kota, mungkin sebentar lagi dia akan kembali” Jawabnya.
Mereka terus saja berbincang tanpa menyadari Saint yang semakin kesal di kursinya, dia cemburu, tahu!
Saint berdiri dan menarik Title untuk duduk di salah satu meja paling pojok yang jaraknya cukup jauh dari meja Kasir, “Sudah duduk disini saja, jangan banyak bicara!” Gerutunya kesal tanpa peduli tatapan panik dari Perth.
Title adalah salah satu penyumbang aktif di Panti Asuhannya, dirinya selalu berusaha tampil sebaik mungkin didepan pria bermata sipit itu agar tidak mempermalukan nama Panti, namun Saint dengan seenaknya menyeret tubuh tinggi itu untuk menjauhinya, menyeretnya!
“Saint! Apa yang kau lakukan?!” Seru Perth tertahan, hampir saja dia membentak Saint jika tidak ada Title disini.
Saint menatap Perth tak percaya, “Dia sedang berusaha menggodamu!”
Astaga!
Title bahkan hanya bertanya tentang Earth!
Title menggaruk tengkuknya canggung, dia mulai paham dengan situasi ini, Saint kesal padanya karena terlalu dekat pada Perth.
Mungkin menyenangkan bermain-main sedikit dengan pria tinggi berkulit putih yang sedang menatapnya begis itu.
“Perth, aku ingin memesan yang biasanya!” Pinta Title.
Perth mengangguk dan mulai berdiri dari kursinya untuk mengambilkan kue kesukaan Title yang sudah dihapalnya.
“Aku saja!”
Eh?
Saint tiba-tiba ikut masuk kedalam bagian kasir dan mengambil piring, Perth mengangkat bahunya acuh, terserah saja!
Saint menatap berbagai jenis Roti dan Kue yang tertata rapi didalam Etalase kaca didepannya dengan tatapan bingung, biasanya Title pesan apa, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me [ END ]
FanfictionBagaimana jadinya jika Pria setampan Saint tega melakukan kekerasan seksual pada Perth yang tidak tahu apa-apa? Bagaimana cara Saint mengembalikan keadaan seperti semula disaat semua orang mulai membencinya karena telah melukai lelaki semanis Perth...