Part 10

1.7K 89 1
                                    

Saat Beni mengechat, ia langsung saja menuju apartemen Raka dengan motor kesayangannya.

Bahkan sekarang, mereka sedang bermain PlayStasion di kamar si Raka.

Sudah beberapa jam, hanya Raka yang bisa memenangkan permainan.

Beni melempar stik PS ke kasur, lalu ia menghempaskan tubuhnya.

"Aahh. Gue Bosen."

Raka yang melihat sahabatnya itu hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Keluar yuk, Ka," ujar Beni seraya duduk dengan antusias.

"Males."

"Aiiss. Nggak asik amat sih lo. Sahabat lo ini lagi bosen. Tolong ngertiin."

Raka yang melihat itu bergidik. Pasalnya sahabatnya itu terlalu mendramatisir ucapannya.

"Alay lo. Bukan sahabat gue tuh." cerca Raka membuat Beni cemberut.

"Astaga. Ekspresi lo kayak anak perawan tau lah," ujar Raka seraya tertawa. Namun terhenti saat sebuah bantal menghantam wajahnya.

Raka menatap Beni horor. Sedangkan sahabatnya hanya memasang wajah watadosnya.

"Kampret lo!"

***

Terlihat Kayla yang sedang bermain ponsel pintarnya, diatas kasur queen size.

Sudah beberapa jam Kayla dikamarnya. Karena merasa bosan Kayla pun turun dari kasurnya, dan menuju lemari yang biasanya tempat untuk menyimpan cemilan seperti snack.

Saat Kayla membuka lemari itu, tak terlihat satupun cemilanya.

"Yahh. Cemilan Kayla udah habis aja." ucap Kayla dengan raut wajah yang cemberut.

"Ya udah deh, Kayla beli aja lagi." ucap Kayla seraya keluar dari kamar dan menuju mamanya untuk izin keluar.

Kayla pengennya beli bersama Abangnya, karena Abangnya belum pulang kuliah. Kayla pun terpaksa pergi sendiri ke supermarket.

"Mama. Kayla mau pergi keluar, mau beli cemilan. Soalnya cemilan Kayla udah habis." pamit Kayla.

"Ohh ya udah, hati-hati dijalan." ucap Mamanya.

Setelah pamit, Kayla pun langsung pergi keluar dengan berjalan kaki, karena supermarketnya tak jauh dari rumahnya.

Tak butuh waktuk lama, Kayla pun sampai. Dengan ceria Kayla pun masuk menuju tempat snack-snack dan memilih apa saja yang akan dibeli.

Dengan teliti Kayla mencari snack yang dia inginkan. Dan itu berada tepat diatas rak yang lumayan tinggi.

Kayla berusaha mengambilnya, karena dengan tubuh mungilnya ia tidak bisa meraihnya.

Saat Kayla kesulitan mengambilnya, tiba-tiba ada tangan besar yang meraih snack yang diinginkan Kayla.

"Yang ini kan ?"

"Ehh i-iya, makasih ya." ucap Kayla sopan.

"Iya sama-sama. Kalo gak bisa ngambil, minta bantuan sama orang. Kalo terjadi apa-apa gimana ?" tanya orang itu dan dibalas cengiran oleh Kayla.

"Oiya, nama lo siapa ?"

"Kayla Zamoraa, panggil aja Kayla." ucap Kayla memperkenalkan diri tak lupa dengan senyuman manisnya.

deg

"G-gue Diky" ucap Diky gugup, saat melihat senyuman manis Kayla.

"Masih ada yang mau di ambil ?" tanya Diky untuk menghilangkan kegugupannya.

"Hmm, gak ada kok."

"Kalo gitu bareng kekasir yuk." ajak Diky dibalas anggukan dari Kayla.

Setelah selesai membayar ke kasir, mereka pun keluar barengan.

"Hmm. Lo kesini pakai apa ?" tanya Diky.

"Kayla jalan kaki dari rumah." ucap kayla dengan polosnya.

Diky tersenyum mendengar ucapan Kayla yang terkesan imut.

"Ikut gue, biar gue antar lo kerumah."

"Ehh. Nggak perlu kok Diky. Kayla bisa jalan kaki kok." tolak Kayla lembut.

Disisi lain terdepat dua sejoli yang sedang berjalan santai. Siapa lagi kalo bukan Raka dan Beni.

Setelah sekian lamanya Beni membujuk Raka untuk pergi keluar, akhirnya Raka pun mau.

"Eh, bentar deh. Bukannya itu Kayla ?" tanya Beni seraya menunjuk kearah dua insan yang tak jauh dari mereka.

Raka pun menoleh, benar saja disana terdapat Kayla dengan seorang laki-laki. Tapi dengan siapa dia ? Nggak mungkin itu calon iparnya. Ralat maksudnya Abangnya Kayla, Bang Rehan.

Raka pun tersadar, seseorang yang berada disebelah Kayla.

Dengan langkah cepat, Raka menghampirin Kayla. Tak peduli dengan panggilan Beni karena ia meninggalkannya.

Beni pun langsung mengejar Raka dari belakang.

"Hay Bunny." sapa Raka yang sudah disamping Kayla.

Kayla tersentak, lagi-lagi Raka muncul dengan tiba-tiba.

Begitu juga dengan Diky, saat melihat Raka mengenal gadis disampingnya.

"Ehh, Raka. Kok bisa ada disini ?" tanya Kayla heran.

"Tentu mau ketemu Bunny ku ini." ucap Raka seraya mencubit pipi Chubby Kayla dengan gemes. Dan sesekali menatap kearah Diky dengan tatapan dingin.

Kayla merasakan wajahnya bersemu.

"Kay, kita jadi pulang ?" tanya Diky mengalihkan perhatian dari Raka.

"Ehh, Iya-"

Belum sempat Kayla menyelesaikan ucapannya. Raka menarik Kayla menjauh dari Diky.

"Kayla pulang bareng Raka. Oke ?"

Spontan Kayla hanya mengangguk, membuat Diky geram. Lalu laki-laki tersebut pergi dengan tangan terkepal.

Raka hanya tersenyum smirk melihat itu.

"Good Girl." ucap Raka seraya mengusap pucuk kepala Kayla.

Beni datang dengan nafas terengah.

"Ehh. Itu bukannya rival lo ?" tanya Beni yang masih berusaha mengatur nafasnya.

Raka hanya berdehem.

Kali ini ia tidak akan membiarkan cowok itu mendekati kesayangannya.

"Ayuk kita pulang."

Kayla hanya mengangguk. Lalu Raka menarik tangan Kayla meninggalkan Beni.

Beni mendengus kesal, selalu saja dirinya di acuhkan jika lagi begini.

"Njir gue ditinggal." umpat Beni seraya berlari menyusul Raka dan Kayla.




Tbc.

Akhirnya bisa update jugaa😆 Uuh ada yang nungguin cerita gue nggak yaa. Kayaknya nggak ada deh🤣

Buat yang udah baca cerita gue makasih. Dan Lebih Makasih banget buat yang udah ngevote. Sebenernya gue butuh Commentnan kalian. Biar gue lebih semangat dan tau apa yang kurang dari tulisan gue.
Dah sekian deh.🤣

Jangan lupa buat Vote dan Comment ya. Biar lebih semangat gitu ngelanjutin ceritanyaa😂😂

ByeBye👋





















RaKayla Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang