Part 62

417 13 1
                                    

Sinar mentari mulai menampakan sinar nya suara burung di pagi hari, udara yg segar, di salah satu kamar,sosok pria dengan rahang yg kokoh, dengan mata yg masih terpejam di balik selimut yg halus mata nya mulai ter buka oleh cipratan  air yg membasahi wajah nya
Sanskar membuka mata nya dengan pelan di lihat nya wanita yg sedari dulu ia cintai, begiru terlihat cantik
Dengan tak sengaja rambut basah swara yg mengenai wajah sanskar
Swara sedang mengeringkan rambut nya dengan handuk ia berdiri di hadapan cermin,ia merias wajah nya yg natural, ia mengenakan manggal sutra, dan menerapkan bubuk merah di belahan rambut nya yg seakan menambah kecantikan wajah nya, swara tak menyadari sanskar memperhatikannnya dari tadi, ia merasa kagum dan semakin merindukan istri nya itu

Swara pun selesai merias wajah nya dan bangun dari duduk nya ia menoleh ke arah sanskar dengan cepat sanskar menutup mata nya kembali berpura pura masih tertidur
Swara pun pergi meninggalkan kamar   sanskar tersenyum merasa pagi hari yg sangat indah karna ia bisa melihat wajah istri nya yg cantik membuat rasa rindu nya sedikit terobati ia bangkit dududk memegang kepala nya yg masih sedikit pusing akibat semalam ia menyentuh ujung bibir nya yg serasa sakit ia berlalu ke kamar mandi
Di meja makan
Seluruh keluarga sarapan
"Ayo kau habis kan makanan mu dan kita berangkat ibu akan mengantar mu sekolah
Ucap kavita pada jiya
"Apa hari ini ibu swara tidak akn mengantarkan ku
Tanya jiya dengan polos
"Sayang mulai hari ini ibu swara ridak bisa mengantarkan mu lagi kesekolah
Ucap ana purna
"Kenapa,,
"Coba kau lihat perut ibu swara sekarang sudah besar, ibu swara membutuh kan istirahat agar adik bayi mu ituh sehat kau mengerti
"Baik lah,,
Jiya menunduk sedikit cemberut
Swara yg melihat nya mendekati jiya
"Tapi sesekali ibu akan mengatarkan mu ok,,,
Ucap swara menghibur jiya jiya pun tersenyum
"Baik lah ayo kita berangkat kavita berdiri menuntun jiya, berangkat sekolah

"ram ayo kita brrangkat sekarang ada urusan yg harus di selesaiknan di kantor
Ucap durga berdiri
"Sam bawakan sarapan ini ke kamar sujata, dan sesudah itu kau bawakan juga srapan untuk sanskar ke kamar nya ya
Perintah ana purna
"Bibi biar aku saja yg membawa makanana untuk ibu, sekalian aku pamit berangkat ke kampus
Ucap utaran berdiri
Ana meng iya kan nya
"Tunggu sam biar,,, biar aku yg membawakan sarapan untuk sanskar kau bereakan pekerjaan mu di dapur
Icap swara sedikit pelan dan ragu
Seluruh keluarga terdiam saling menatap ana purna tersenyum
Swara pergi menuju kamar sanskar
"Laksya apa kau akan ke kantor hari ini
Tanya adars
"Tentu kk, ya dewa aku lupa
Laks melihat ponsel nya
"Ada apa laks
"Kk kau duluan nanti akau akan menyusul ragini tolong kau ambilkan berkas ku di kamar,
"Baik lah
Adars pergi, begitu oun ragini pergi ke kamar,
"Ibu aku harus ke kamar sanskar, ada yg harus aku beritahu pada nya tentang pekerjaaan
"Ya pergi lah
Laks pun pergi menuju kamar sanskar

Sanskar keluar dari kamr mandi
Berbarengan dengan sesra yg baru datang membawa sarapan untuk nya
Sanskar terdim menatap swara begitu pun swara mereka saling bertatapan jauh

"Ini,, ka,, kau saraapan lah, semua keluarga sudah selesai sarapan
Swara menaruh nya di meja, dan menyajikan secangjir teh
Swara mengambil handuk yg masih di pegang oleh sansakar
Mereka saling bertatapan

"Sansk,,, aaarrrr
Owhhh maaaf aku datang tiba tiba karna,, aku akan kembali nanti
Laks berniat pergi
"Tidak laks kau masuk lah ada apa??
Tanya sanskar
"Snskar hari ini klayen kita yg dari luar negri akan datang kau ingat kan jadi,,
"Laks bisakah hari ini kau tangani pekerjaan
Ucap swara memotong pembicaraan antara kk beradik itu
Laks menatap sanskar heran begitu pun sanskar yg masih terdiam

"Laks maksud ku sanskar hari ini tidak akan berangkat ke kantor dengan ke adaan nya sekarang jadi ku harap kau bisa menangani nya sendirian
"Tentu,,, baik lah, kau tenang saja aku akan menangani nya laigian ini hal yg mudah bagi ku
Ucap laks menepak pundak sanskar dan tersenyum kecil
"Tidak laks aku akan pergi ke kantor karna
"✋ sudah cukup diam lah laks kau berangkat lah, hari ini dia tidak akan masuk akntor
Ucap swara menghenrikan nya
"Sebaik nya kau menurut pada nyonya mu, atau tidak kau akan merasakan akibat nya
Laks berbisik pada sanskar yg membuat sanskar menaikan kedua alis nya,
"Kau istirahat lah aku akan tangani ini semua
Laks pun pergi meninggalkan kamar
"Sekarang kau makan lah sarapan mu, dan setelah itu aku akn mengobati luka nu, karna semalam aku belum sempat,,
Dengan datar swara mengatakan nya
Sanskar masih hanya terdiam, ia belum percaya bahea swara muali memperdulikan nya lagi
Sanskar pun selesai sarapan dan duduk di tepi ranjang berniat mengambil ponsel nya
"Kau diam lah aku akan mengoles kan nu salep, kini posisi mereka berhadapan sangat dekat swara mukai mengoleskan salep pada wajah sanskae yg lebamtangan nya oun ia oleskan salep keheningan masih terjadi swara acuh mengoleskan salep, namun beda hal nua dengan sanskar ia terus memandang wajah istei nya yg begitu dekat angin semilir memasuki kamr, membuat rambut ondah swara tertiup angin dan menghalangi wajah nya ia mencoba merapikan nya dengan tangan yg masih memegang salep namun tangan kekar, menghentikan nya dan mengganrikan nya menyingkirkan helayan demi helayan rambut yg menutupi wajah swara, ia begitu menikmati momen ini, swara mulai memandang sanskar tak bergeming, ia pun terlena dengan sikap sanskar namun ia mulai menetralkan suasan hati nya kembali dan swara kembali mengoleskan salep nya sampai selesai swara berniat bangkit dari dudusk nya melangkahkan kaki namin terhenti tangan kekar sanskar menahan nya
"Apa kau sudah memaafkan aku,,,
Dengan posisi masih terdududk menahan tangan swara,
Kini swara membalikan kembali tubuh nya menghadap sanskar
"Butuh waktu untuk semua ini tuan sanskar maheswari, sangat membekas hingga aku tak bisa memutuskan apa pun mana yg benar dan yg salah,
Swara kembali membalikan tubuh nya beranjak namun lagi lagi tangan nya masit tertahan
"Aku tau sifat mu swara, kau adalah wanita yg bijak kau mempunyai hati dan pemikiran yg sangat baik, kau pasri bisa memahami keadaa ku saat ini
"Sanskar aku juga manusia, aku bukan dewa, aku pun sama bisa merasakan sakit hati saat di sakiti
Aku bertaahan, memperjuangkan hidup ku dengan harapan kembali bersatu dengan orang yg sangat berharga di dalam hidup ku, dan kau dengan tiba tiba meniKahi wanita lain di saat aku mampu mengalahkan maut, aku harap kau pahami itu,, swara mulai melepaskan genggaman tangan sanskar, sedangkan sanskar tak dapat berbuat apa apa mata nya mulai berkaca kaca ia mengusap wajah nya kasar
Swara meninggalkan kamar nya dengan air mata yg membasahi pipi nya ia berjalan hampa dengan menghapus air mata di pipi nya. Ia masuk ke kamar nya ia terdududk di tepi ranjang milik nya membayangkan kejadian yg tak bisa di kuoakan nya di mana suami nya dihadaoan nya menikahi wanita lain,,, ia menangis sejadi jadi nya air mata nya serasa tak ingin berhenti keluar terus mengalir di pipi merah nya ia menyandarkan tubuh nya menatap ke atas langit langit kamar
"Swara seseorang mengetuk pinru kamar,,
Dengan sigao swara nenghaous air mata nya
"Ya tunggu sebentar
Swara beranjak membuka pintu kamar nya
"Ib,,, kau perlu sesuatu,,
"Tidak tidak ibu hanya ingin memberikan ini nak,, Di adi ibu habis dari kuil makan lah persembahan ini, dan kau duduk lah biar ibu pakai kan benang suci ini, agar kau dan anak mu di lindungi dari mata jahat
Sujata memakai kan benang di tangan swara
"Terimakasih ibu,
"Sudah kau sebaik nya dengan stirahat, oya,,  swara nanti kau ke kamar ku ya ibu mau menujukan sesuatu,
Ucap sujata di ambang pintu dan berlalu pergi
"Baik bu
Swara kembali menutup pintu, dan ia kembali duduk ia merebahkan tubuh nya tanpa ia sadari ia menutup mata nya tertidur

Di kamar sanskar
terlihat sanksar sedang sibuk dengan laptop nya
"Sanskar,, nanti kau ke kamar ku, aku ingin bicara sesuatu dengan mu
Ucap sujata masuk kamar sanskar
"Baik lah bu, apa da sesuatu kalau begitu katakn saja sekarang bu,,
Sambil terus sibuk dengan laptop nya
"Mana mungkin aku bicara sekarang,, bahkan kau tidak menoleh sedikit pun pada ku saat ini
Ucap sujata yg membuat sanskar berhenti dari aktivitas nya dan memandang sujata, sujata berlalu pergi
"Iii,, ibu tunggu apa yg ingin kau bicarakan ayo aku akan mendengarkan nya
Sanskar menyusul dan membujuk sujata yg sudah pergi keluar
"Tidak nati saja,, kau semenjak wanita itu menjadi istri nu kau banyak berubah
Ucap sujata marah dan kembali meninggalkan sanskar
Sanskar menghela napas dan kembali ke kamar ia kembali duduk terdiam
Namun ia kembali ter uisik dengan kedatangan ragini
"Sanskar,, apa swara ada di sini
Tanya ragini celingak celinguk mencari sosok yg ia cari
"Tidak tadi dia bersama bibi di dapur, 
"Tidak sanskar dia tidak ada dan aku sudah mencari nya di seluruh ruangan taoi tidak ada
"Mun ngkin dia di,,,
"Tidak,,, sanskar dia tidak ada bisa kah kau menolong ku cari dia aku khawatir,,
"Ok baik lah aku akn mencari nya
Ragini berlari mencar
"Ada apa dengan nya kenapa dia terlihat sibuk sendiri
Sansakr berlalu, mencari ke luar rumah, 
"Diman dia,
Sebuah mobil berhenti 
"Ayah,,,,
"Heyyy kau pulang
"Sanskar sedang apa kau di sini apa ku perlu sesuatu???
"Ya,,, aku perlu swara ku
Sanskar dengan menatap tajam
Kavita pun terdiam
"Ayo kita masuk
Ajak sanskar pada jiya
Dan menuntun nya menuju masuk
Di luar kavita masih terdiam

"Kau masih menolak ku baik lah jangan salah kan aku jika aku semakin nekat untuk mendapat kan mu
Ucap kavita berbicara sendiri menatap ke arah di mana sanskar pergi masuk

"Apa kau menemukan nya
Ucap sanskar yg berpapasan dengan ragini ragini hanya menggelengkan kepala

Di kamar swara bangun dari tidur nya di rasakan nya tubuh nya sakit, dan kepala yg pusing ia memegang kepala nya
"Ya ampun kenapa kepala ku terasa pusing dan badan ku serasa remuk ta karuan lebih baik aku membasuh muka ku
Swara berlalu ke kamae mandi tak lama kemudian ia keluar denga wajah yg basah,
" ya ampun aku lupa ibu menyuruh ku utuk ke kamar nya lebih baik sekarang aku ke kamar nya
Ucap swara langsung pergi keluar kamar, dengan keadaan wajah masih basah ia menyusut dengan kain sari nya dengan  lihat nya di aula sanskar, ragini, jiya, dan kavita sedang berada di sana

"Entah ada apa, entah apa yg sedang mereka bicarakan
Gugam swara berlalu meninggalkan mereka menaiki anak tangga namun terhenti karna ragini melihat nya

"Ehhh tunggu swara kau, daei mana saja aki mencari mu dari tadi
Ragini menghampiri swara
"Ragini aku tidak ke mana mana aki di kamar ada apa
Ragini menatap sanskar kikuk
Sanskar pun menghela napas menaikan aalis nya
"Emmm tidak aku,, ehhh swara apa kau baik baik saja kau terlihat pucat apa kau sakit
Ragini memegang kening dan tubuh swara,, sanssar pun yg melihat nya terlihat merespon
"Tidak ragini aku baik baik saja hanya saja badan ku terasa sedikit pegal mungkin karna bawaan hamil kau tenang saja
"Tapi swara,,,
"Aku akan kembali ok,,
"Swara,, kau mau keman aku membutuhkan bantuan,,,,, mu
Ragini menghentikan perkataan nya karna swara berlalu pergi
Ia mulai berpikir siapa lagi yg akn membantu nya selain swara

Kira kira apa ya yg ragini pikirkan net di part berikut nya ya😉😉 akan sedikit lucu

KESETIA'ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang