Kuroko berjalan ke tempat ia dulu menuntut ilmu, tempat ia menjadi anggota keenam bayangan anggota generasi keajaiban.
Dia memandang sekilas gedung olahraga yang baru saja dilewatinya, tapi sepertinya bukan itu tujuannya sekarang karna ia masih berjalan lurus ke arah gedung bagian utara SMP swasta Teiko, gedung tempat anak-anak kelas akhir belajar.
Segerombolan pemain basket Teiko melewatinya sambil berlari tanpa menyadari keberadaannya, ah bukannya itu sudah biasa?
Kuroko mengambil posisi duduk di bangku taman di sebelah kafetaria dan tepat di depan gedunh utara. Duduk disini membuatnya kembali bernostalgia tentang seorang gadis yang sangat dikenalnya. Dia memejamkan kedua iris matanya mencoba menikmati angin dan suasana yang bahkan hampir di lupakannya. Inter High dan Winter Cup benar-benar menyita perhatian waktunya hanya untuk berlatih apalagi sekarang sudah memasuki semi final.
"Kuroko Tetsuya senpai?" Kuroko membuka sebelah matanya sebelum membuka kedua matanya ketika ia mendengar suara lembut yang sangat dikenalnya. Seseorang yang selalu mengetahui dan menyadari keberadaannya.
Sudut bibir Kuroko tertarik membentuk sebuah senyum tulus dan lembut yang bahkan jarang sekali ditunjukkan untuk anggota generasi keajaiban mauoun tim basket SMA swasta Seirin.
"Aku hanya ingin mampir sebentar" Kuroko berkata tanpa menanggalkan senyum dari wajahnya ketika melihat wajah bertanya pada gadis itu. Gadis yang saat ini menjadi manager Tim basket putra SMA Teiko.
Wajah gadis itu menunduk, seakan menyembunyikan sesuatu. Tampak dia bergumam kata oh pelan.
"Dan menemuimu" lanjut Kuroko membuat wajah gadis itu terangkat tak percaya.