Chapter 1

4 0 0
                                    

Laura Ellexis dengan pandangan kosongnya padahal sekarang dia sedang mengendarai mobilnya, ini pertama kali baginya mengendarai mobilnya kembali setelah sekian lama, yah kemarin dia biasanya duduk di kursi penumpang sebelah jok pengemudi. Tapi, kali ini sepertinya dia harus mulai membiasakan  diri untuk mengemudikan mobilnya lagi setelah 1 tahun yang lalu. Biasanya kemanapun dia pergi Daniel kekasihnya selalu setia untuk menjadi supir pribadinya kemanapun dan kapanpun  dia inginkan.  Entah kenapa Daniel beberapa minggu ini sangat sulit untuk dihubungi. Memang terakhir kali bertemu Daniel berkata akan sibuk untuk mengurus kepulangannya ke Amerika untuk mengurus bisnisnya disana. Tapi, Laura merasa kalau Daniel berubah. Dia tahu, sesibuk apapun Daniel dia akan berusaha memberinya kabar.  Tapi kali ini Daniel sama sekali tidak memberinya kabar bahkan untuk sekedar mengirim pesan.  Padahal semuanya baik-baik saja saat terakhir mereka berpisah. Saat itu Daniel meminta izin untuk pulang ke mansion keluarganya untuk mengurus masalah yg terjadi pada cabang perusahaannya di Amerika.

Flashback on
Seperti biasa setiap pagi laura disibukkan dengan pekerjaan rumahnya. Mulai dari membersihkan,  mencuci sampai memasak untuk sarapannya dengan Daniel. Ya..  Dia dan Danie tinggal bersama di apartemen Mewah yang mereka beli bersama. 
"Daniel,  ayo bangun!! " Daniel memang sangat sulit dibangunkan. Tapi entah kenapa Laura selalu suka bagian membangunkan Daniel,  baginya suatu kebahagiaan tersendiri melihat wajah polos Daniel yg terlihat seperti bayi saat tidur.
Ccupp..  Kecupan singkat di bibir Laur
a membuatnya tersipu, ini memang bukan yang pertama kalinya tapi entah kenapa dia selalu merasa malu jika Daniel tiba-tiba menciumnya.  "ahh wajahmu lucu,  kamu terlihat lebih manis saat pipimu memerah seperti itu sayang" Laura mencubit perut Daniel, tapi sayangnya tidak mempan. Buktinya Daniel hanya tertawa. Laura memanyunkan bibir.  "kau membuatku bangun lagi dengan bibirmu yg seperti itu"  Daniel kemudian menarik Laura Menciumnya dengan lembut.  Ciuman yang selalu memabukkan Laura.  Perlahan ciuman Daniel turun ke leher laura mendesah membuat Daniel bersemangat, kali ini Daniel mulai meraih tangan laura untuk memegang batangnya. Secara alamiah tangan Laura mulai menjelajah kebagian sensitif Daniel, Laura tau betul setiap titik pada diri Daniel yang mampu membuat Daniel menggila. Daniel mulai menggila dia mendesah dengan gerakan yang sangat menggila.  Tiba-tiba ponsel Daniel berdering.  "shit siapa yang menelpon pagi-pagi begini,  apakah dia tidak tau sekarang aku sedang honeymoon" racaunya kesal. Laura hanya memutar bola matanya.  "setiap hari, setiap tempat kau katakan honeymoon. Angkat saja, mungkin itu telpon penting,  buktinya dia menelponmu sepagi ini" Daniel menggeser tombol hijau pada layar Iphone-nya "halo, apaa???  Baiklah saya akan Mengurusnya segera" Berbeda dengan wajah yang Laura liat sebelumnya. Setelah memutuskan sambungan wajahnya terlihat sangat stress "maaf sayang, sepertinya kegiatan kita kali ini harus ditunda dulu,  aku akan pulang kemension untuk mencari beberapa berkas dan mempelajarinya disana" katanya, yg terlihat bersalah dari sorot matanya. "tidak papa sayang,  kita bisa melakukannya kapan saja" Laura berusaha menenangkan Daniel, tapi entah kenapa Daniel terlihat tak yakin dengan apa yg laura katakan.

Flashback off

Itu terakhir kali Laura bertemu Daniel sebelum akhirnya beberapa hari yang lalu Daniel menelfonnya dan mengabarinya akan pulang ke Amerika dalam waktu dekat ini untuk mengurus masalah di cabang perusahaannya disana.

Laura tiba di parkiran apartemen yang dia tempati bersama Daniel atau mungkin lebih tepatnya yang dia dan Daniel tempati kemarin sekarang tinggal dirinya.  Suatu keajaiban dia bisa tiba disini dengan selamat tampa kendala apapun selama diperjalanan padahal dia sama sekali tidak memperhatikan perjalanan. Dia bahkan lebih banyak melamun.
Laura memencet password apartemenya, sesampainya didalam laura lansung merebahkan tubuhnya di kasur. Wangi Daniel langsung memenuhi indera pencuimannya yang membuatnya semakin merindukan Daniel. Laura bangkit meraih tas jinjingnya di nakas lalu membukanya mencari Iphone kesayangannya. Laura membuka kunci pada layar ponselnya lalu mendial nomor telephone Daniel tapi sayangnya masih tidak terhubung. Tidak bisa dibendung lagi air mata Laura turun tampa bisa laura tahan lagi dan perlahan matanya mulai sayu dan tertidur dengan meringkuk seperti janin. Dia sangat lelah beberapa hari ini memikiran Daniel membuatnya susah tidur.  Mungkin karena mencium wangi Daniel membuat Laura sedikit rileks sehingga bisa tertidur.

My Funny BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang