22. Let Go

2.9K 336 143
                                    

"Aku tidak bisa menemukan wanita yang sama sepertimu Tzuyu"

Langkahku terhenti setelah mendengar teriakannya.

Aku berbalik menatapnya yang kini ada dibelakangku.

"Setiap orang berbeda, tidak ada yang sama. Kau memang tak akan bisa menemukan wanita sepertiku lagi, tapi kau bisa menemukan wanita yang jauh lebih baik dariku"

"Aku tak butuh mereka yang kau katakan lebih baik darimu! Aku tak butuh! Aku hanya ingin kau dan Eunwoo bersamaku, hanya itu"

"Maafkan aku, sungguh aku tak bisa"

"Kenapa tidak? Apakah kesalahan ku padamu begitu besar? Katakan padaku bagaimana caraku menebus semua itu?"

"Kau tak perlu melakukan apa-apa, cukup jalani hidupmu seperti sebelumnya, jalani seperti sebelum kau bertemu denganku lagi"

"Tidak bisa dan tidak semudah itu! Kau mungkin bisa, tapi tidak denganku! Kau tahu? Setiap saat aku selalu memikirkan mu bahkan sebelum tidurku. Bagaimana caraku melupakan kau jika kau selalu merasuki pikiranku hum?"

"Aku mohon, sekali ini saja. Beri aku kesempatan"

"Jungkook ak..."

"Aku mohon"

Aku menghela nafasku panjang.

"Beri aku waktu untuk menjawabnya"

"Baiklah, kuberi kau waktu tiga hari dari sekarang. Tolong pikirkan baik-baik dan secara dewasa. Pikirkan tentang perasaanku dan Eunwoo, dia akan bertumbuh besar, dia butuh seorang ayah"

Ucapannya benar. Tapi,hatiku belum sepenuhnya siap untuk kembali kemasa itu.

"Akan aku pikirkan baik-baik. Bagaimanapun hasilnya nanti, kuharap kau akan menerimanya"

"Aku siap pada keputusan mu nanti. Sekalipun kau menolakku tapi aku berharap jika kau akan bersamaku"

"Baiklah kuantar kalian pulang" ujarnya dan aku hanya mengangguk paham.

***

Aku mondar-mandir sedirian dimalam yang dingin dibalkon, diluar kamarku.

Eunwoo sudah tertidur dari tadi. Sementara aku masih bergelut dengan pikiranku.

"Haruskah aku memberinya kesempatan?"

Kepalaku rasanya hampir pecah memikirkan itu sedari tadi.  Bagaimana ini? Apa yang harus aku lalukan?

Tiga hari tidaklah cukup untukku memikirkan keputusan sebesar itu.

Jika aku beri dia kesempatan aku takut kesalahan yang dulu akan terulang kembali.

Dan jika tidak aku berikan, bagaimana nasib anakku nanti? Dia akan diejek karena lahir dan besar tanpa sosok seorang ayah.

Dan aku akan menjadi sangat egois karena menghancurkan kebahagiaan anakku sendiri.

Apa yang harus aku lakukan?

P A I N •TzuKook (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang