8. Face Masks

5.8K 739 15
                                    

"Loh? Siena?" Mukanya kaget melihat gue duduk diruangan.

Jadi, apa Doyoung itu kakaknya Jeno?

Doyoung itu tetangga baru gue?

Kim Doyoung. Kim Doyoung presenter yang kemarin gue temui di MBC sekarang lagi berdiri di tengah ruangan. Kim Doyoung yang kemarin malam gue temui di Korean House. Kim Doyoung yang mengantarkan gue ke pintu depan restoran.

Doyoung menggunakan kaos berwarna ungu muda dan celana jeans biru muda. Lengkap dengan sepatu ketsnya yang berwarna putih. Pakaiannya dia sekarang nyantai banget, gak kayak kemarin waktu ketemu. Kemarin dia pakenya baju kerja yaitu kemeja, jas, celana kain, beserta sepatu pantofel.

"Loh? Doyoung?" Gue juga kaget melihat dia ada disini.

Saat gue masih kaget gak percaya dengan apa yan gue lihat sekarang, Doyoung menghampiri mama dan papa untuk berkenalan dengan mereka.

"Salam kenal om, nama saya Kim Doyoung." Katanya ke papa sambil salam.

"Marco. Panggilnya Om Arco aja ya nak Doyoung." Balas papa sambil senyum.

Lalu Doyoung menghampiri mama dan melakukan hal yang sama, memperkenalkan dirinya,
"Sama kenal tante, nama saya Kim Doyoung."

"Halo, Doyoung. Panggil tante, Tante Yubi aja ya." Mama senyum saat Doyoung salam ke mama.
Lalu dia berjalan dan berdiri disebelah Jeno yang sekarang masih duduk di sofa.

"Jadi Siena yang kamu maksud, No?" Tanyanya ke adiknya itu.

"Iya, bang." Jeno membalas tatapannya Doyoung lalu setelahnya melihat ke gue, "tadi gue bilang ke kakak gue kalau gue ketemu tetangga baru. Gue bilang kalau kita seumuran." Sambil nyengir.

"Ooooh." Gue hanya mengangguk pelan.

Gue masih bingung sebenernya, kan Jeno baru pindah kemarin malem jam 12 kan? Sementara jam 9 malam tuh gue makan dulu sama Dahyun dan ketemu sama Doyoung di tempat makan. Jadi gimana ini sebenernya?

"Eh gue masih bingung deh." Akhirnya gue mengatakan apa yang ada di kepala gue.

"Bingung kenapa?" Tanya Doyoung dan Jeno bersamaan. Tatapannya melihat ke gue.

"Jeno, lo kan baru pindah dan nyampe di Seoul jam 12 malem," gue melihat ke Jeno lalu ke Doyoung, "tapi tadi malem kan kita makan di tempat yang sama Doyoung?"

"Oooh, itu sih soalnya gue emang udah tinggal di Seoul kan. Cuma Jeno, Akane, Gongmyung, sama bibi gue baru sampe di Seoul malem banget. Mereka ke apartemen lama gue dulu, biar berangkat kesininya barengan."

"Ooooh." Oke gue paham. Jadi yang berangkat dari Busan itu cuma Jeno, Akane, bibinya, sama siapa tadi? Gongmyung?

Tapi gue baru sadar akan satu hal, Doyoung hanya menyebutkan nama Jeno, Akane, Gongmyung, dan bibinya. Sementara itu dia sama sekali gak menyinggung tentang orangtuanya. Orangtuanya kemana? Orangtuanya kerja di luar negeri kali ya?

Mama dan papa juga gak menanyakan soal ini, kayaknya gue sama mama dan papa sepemikiran deh. Ini bukan waktunya yang tepat untuk menanyakan dimana keberadaan orangtuanya Doyoung, Jeno, dan Akane.

Beberapa saat kemudian, gue bisa melihat Akane yang baru datang ke ruang tengah. Begitu melihat gue dia tersenyum, lalu ke mama dan papa untuk salam. Setelah Akane masuk, ada lagi satu orang pria yang datang. Ini kayaknya yang namanya Gongmyung deh. Mungkin dia kakaknya Doyoung, Jeno, dan Akane? Dari tampangnya, dia kelihatan lebih tua dari Doyoung.

"Salam kenal tante, om. Nama saya Gongmyung, kakanya Doyoung, Jeno, dan Akane." Sambil menghampiri mama dan papa. Tebakan gue bener, asik.

Mama dan papa memperkenalkan dirinya masing-masing lalu, kak– iya gue pake kak manggilnya, masa nama doang? Kak Gongmyung berjalan ke gue dan mengenalkan dirinya ke gue.
"Halo, salam kenal." Katanya sambil menjulurkan tangannya.

Adoring Doyoung | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang