Kenalin aku Nura, Kim Nura. Dan ini adalah kisahku dengan kelima sahabatku di masa putih abu-abu. Mereka adalah Yena, Ha jin, Juno, Sihyun dan Taemin. Mereka adalah penyemangat duniaku. Kata kebanyakan orang yang pernah merasakannya masa SMA ini adalah masa yang paling menyenangkan, yaa begitu juga yang kami rasakan. Tapi kisah persahabatan dan cinta remaja sekolahan tidak selamanya masa yang mudah. Ada kalanya masa remaja menjadi sulit untuk mengatakan sesuatu.
Inilah kisah kami..
Berawal dari masuk semester awal. Aku mengambil jurusan Seni di SMA Sevit dan aku sekelas dengan Yena dan Hajin. Sedangkan Taemin, Sihyun dan Juno memilih jurusan IPA.*Hari itu, tepat di koridor sekolah*
"Yenaaa...." Ha jin berteriak menghampiri Yena dan langsung memeluknya.
"Ha Jin, mau kemana kamu?," ucap Yena sembari membalas pelukan Ha Jin.
"Mau ketemu kamu sama Nura lah, Nura mana?" jawabnya melepaskan pelukan.
"Aku nggak tahu dia dimana," tukas Yena sembari melirik, mencari tahu keberadaan ku.
(Tiba-tiba mereka terdiam)
"Yena.. Yena.. Itu Nura sama Taemin," ucap Ha jin menepuk pundak Yena.
"Waah, mereka jalan berdua. Cie Cie, so sweet" sambung Ha jin sambil tersipu. Lalu Ha Jin memanggil Nura dan Taemin.
Yena yang melihat kearah ku tiba-tiba terdiam. Terlihat jelas wajah ketusnnya. Tapi aku berusaha mencairkan suasana, pura-pura tidak menyadarinya. Aku mengahampiri Yena dan Ha jin yang diikuti oleh Taemin.
"Kalian berdua ngapain disini? Nggak masuk kelas?" Tanyaku.
"Nyariin kamu, dari tadi kemana? Berduaan aja sama Taemin," Goda Ha Jin.
Aku tertawa sedikit, melirik ke arah Yena yang sedikit bete dengan pernyataan Ha Jin.
"Eh, kamu udah baca berita hari ini nggak?," tukas Ha jin menyodorkan ponselnya kearah ku.
"Aah, Hp ku rusak. Jadi aku tidak bisa lihat berita hari ini" Jawabku.
Ku perhatikan Yena yang sedang menatap Taemin, begitu juga dengan Taemin membalas tatapan Yena. Tiba-tiba ..
"Yena.. mau kencan bersama ku?" tanya Taemin.
Yena yang mendengarnya langsung terdiam, jelas saja dia terkejut. Bahkan akupun ikut terkejut.
"Sudah, sudah.. Kamu selalu saja mengganggu dan menggida orang seperti itu," ujar Ha jin menghentikan ucapan Taemin.
(Kring... Kring... Kring..)
"Sudah bel, ayok masuk kelas" Taemin menarik tangan Yena, kemudian disusul oleh Ha jin dan aku. Yena terlihat sedikit berdebar, terlihat jelas raut wajahnya yang mengisyaratkan rasa sukanya kepada Taemin.
*Di kelas*
Yena dan Ha jin saling berbisik, sedangkan aku fokus pada pelajaran, karena tak ingin nilaiku menurun. Aku harus bisa mempertahankan nilaiku. Tak ku hiraukan mereka yang sedang asyuk bercanda.
"Kamu aja yang tanya," bisik Ha jin ke Yena.
"Kamu aja" Balas Yena.
"Sudah kamu aja, kan kamu sebangku sama Nura".
(Yena sedikit ragu, namun akhirnya dia memberanikan diri bertanya padaku)
"Nura, kamu pacaran sama Taemin?"
Seketika tanganku yang sedang mencatat terhenti, karena kaget dengan pertanyaan Yena, dan fokus ku alihkan padanya. Tapi aku berusaha untuk tenang.
"Nggak Yen, kita kan cuma sahabatan. Lagian juga Taemin mungkin lebih suka sama orang lain." balas ku tersenyum.
*Waktu istrahat*
Juno memanggil Yena, untuk meminjam buku Matematika, tapi karena lantaran ia malu iapun tidak berani berbicara langsung pada Yena. Sedikit pembahasan tentang sifat Juno. Ia adalah sesosok pria baik hati lembut namun ia sangat pemalu, ia hanya berkomunikasi sesekali yang ia mau.
*Lanjut*
"Yena,, Juno mau pinjam buku catatan matematika mu tuh," ujar Sihyun dengan mata yang terfokus ke game di ponselnya.
"Bukan...," ujar Juno dengan suara kecil. "Nanti saja."
"Kenapa..?" tanya Yena bingung.
"Nggak kenapa-kenapa."
Yena pun melanjutkan berbaring di mejanya. Tiba-tiba Taemin menghampiri, mendekatkan kepalanya ke arah Yena dan mengajak Yena untuk makan siang bareng.
"Mau ke kantin bareng ?" ujar Taemin.
"Astaga.. Kaget. Terlalu dekat Taemin," protes Yena sembari mengangkat kepalanya.
"Kenapa ? Kamu deg-degan ?" goda Taemin.
Ha jin yang melihat itu langsung protes, lagi-lagi Taemin menggoda Yena seenaknya. Apalagi di SMA Sevit sudah tersebar gosip bahwa Taemin berpacaran dengan ku. Tapi aku dan Taemin sama-sama membantahnya.
***
"Aku harus terlihat lebih baik, dari sisi manapun itu. Aku pintar, selalu di urutan pertama. Dan sekarang aku sudah bisa merasakan rasanya di puji. LIHAT! Mereka semua iri dengan kemampuan ku. Aku tidak ingin menjadi biasa" gumam ku dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/187729346-288-k887098.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny
Teen FictionSangat mudah untuk berbicara tentang remaja, tetapi sekarang kita berada di masa remaja untuk pertama kalinya. Semua momen yang mengkhawatirkan ini serius bagi kita. Cerita romansa sekolah remaja "You're My Destiny" ini mungkin bisa mewakili masa re...