_Jaehwan pov_
Gue sampai di dalam rumah pada jam 12 malam. Gue pengen langsung tidur tapi semua keluarga gue masih berkumpul di ruang keluarga. Gue pergi keruang tengah dan duduk disebelah woojin. Gue lihat adek perempuan gue lagi tiduran dipaha daniel.
Appa menyuruh semua orang untuk kembali ke kamar masing-masing. Gue di panggil oleh appa untuk menemuinya di ruangan kerja appa gue. Mungkin ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh appa gue.
Gue masuk ke ruangan kerja appa gue. Gue duduk didepan appa gue yang menurut gue appa gue ingin membicarakan hal serius.
___________________ ______________
1 jam kemudian
Gue keluar dari ruangan kerja appa. Gue melihat kearah jam diruangan tengah rumah gue yang menunjukkan jam 01.45 dini hari. Gue berjalan gontai sambil menaiki anak tangga.
Gue masuk kedalam kamar gue dan duduk diatas ranjang gue. Gue masih memikirkan perkataan appa gue yang tadi. Gue berjalan kearah balkon kamar gue dan melihat ke arah luar.Gue melamun sambil memikirkan kata-kata dari appa gue.
Flashback
Gue masuk kedalam ruangan kerja appa gue. Gue duduk menghadap kearah appa gue. Gue lihat dari ekpresi appa terlihat begitu serius.
"Ada apa sehingga appa manggil jae kesini? "Tanya gue yang masih bingung.
"Jadi begini appa mau tanya berapa beda umur kamu dengan minhyun? "Tanya appa ke gue.
"9 bulan appa "jawab gue karna memang perbedaan umur gue dan minhyun cuma 9 bulan.
"Lalu sekarang berapa umur minhyun? "Tanya appa gue dengan ekpresi serius.
"27 tahun appa dan 3 bulan lagi masuk 28 appa....... Jadi inti dari pertanyaan appa yang sebenarnya apa? "kata gue menjawab pertanyaan yang appa berikan dan ingin mengetahui pokok dari pembicaraan kami.
"Minhyun sudah menikah lalu kamu kapan menikah jae? "Tanya appa gue lagi.
"Jae belum mau menikah appa, lagian kenapa harus jae appa? "Tanya gue lagi kenapa harus gue yang menikah duluan.
"Lalu harus siapa lagi jae? Daniel, Woojin atau Seyla ngak mungkin menikah karna mereka masih kecil dan kamu juga adalah anak tertua diantara mereka"
"Tapi jae belum mau menikah appa, jae masih mau memfokuskan perhatian semua adik jae lulus sekolah appa"
"Tapi kalau kamu menikah kamu masih bisa fokus memperhatikan semua adik kamu lulus sekolah jae"
"Ngak appa, kalau jae udah nikah jae harus fokus sama istri jae dulu appa baru yang lain "
"Appa tau lalu kapan kamu menikah jae sedangkan appa sudah ngak muda lagi dan appa juga ingin menghabiskan waktu bersama keluarga appa"
"Jae ngak tau appa yang pasti ngak sekarang "
"Lalu kapan? Beri appa kepastian"
"3 tahun lagi appa atau paling cepat setelah seyla lulus SMA appa"
"Baik appa pegang kata-kata kamu jae"
"Jae kembali kekamar dulu appa, slamat malam appa"
"Selamat malam jae"
Gue berjalan keluar dari ruangan kerja appa gue. Gue berjalan ke arah kamar gue dengan gontai. Entah kenapa gue belum siap untuk membagi kasih sayang kepada adek gue untuk orang lain.
Flashback end
Setelah cukup lama gue melamun gue pergi keluar kamar gue untuk mengambil air minum. Gue balik dari dapur Dan berhenti didepan kamar adek perempuan gue satu-satunya.
Gue masuk kedalam kamar seyla dan mendapati dia sedang tertidur samgat pulas. Gue berjalan kearah tempat tidur adek gue. Gue duduk ditepi tempat tidur seyla dan mengusap lembut dan sangat pelan rambut panjang seyla supaya dia ngak bangun.
Gue melihat wajahnya yang sangat damai ketika tidur yang mengingatkan gue kata-kata dari appa gue. Gue merebahkan diri disamping seyla dengan sangat pelan agar seyla tidak terganggu.
Gue mulai memejamkan mata gue sambil mengelus lembut rambut adek gue. Entah kenapa kata-kata dari appa gue selalu tergiang di telinga gue. Gue memilih posisi tidur sambil memeluk adek gue pelan agar dia tidak bangun dan gue langsung masuk ke dunia mimpi.
___________________
Gue terbangun karena ada yang membangunkan gue. Gue melihat sekilas kearah orang yang membangunkan gue dan ternyata itu seyla. Gue baru ingat kalau kemarin gue tidur dikamar seyla.
"Bang jae bangun udah pagi, bang jae ada jadwal pagi ngak? "Tanya seyla sambil membangunkan gue.
Gue mengingat jadwal gue dan menggelengkan kepala ketika gue tidak memiliki jadwal kuliah pagi. Gue kembali mencoba untuk tidur. Gue mendengar suara pintu ditutup dengan lambat dan gue yakin itu seyla yang menutup pintu kamar.
Gue kembali masuk kedalam dunia mimpi. Gue bangun dan melihat kearah jam yang menunjukkan jam 10 pagi. Gue segera bangun dan kembali ke kamar gue. Gue langsung masuk ke kamar mandi dan memulai aktivitas mandi gue.
Gue segera memakai pakaian karna gue memiliki jadwal kuliah siang. Setelah gue merasa cukup gue turun dari kamar gue dan berjalan ke meja makan. Gue menyambar kunci mobil yang terletak diatas meja.
Setelah berpamitan dangan eomma gue berjalan kearah bagasi dan memanaskan mobil gue. Gue menjalankan mobil gue dan langsung berhenti ketika gue melihat appa gue yang baru saja masuk ke rumah.
"Selamat siang appa"sapa gue yang otomatis appa melihat kearah gue.
"Slamar siang jae"kata appa gue dan berjalan masuk kedalam rumah.
Setelah merasa appa masuk kedalam rumah gue mulai menjalankan mobil menuju ke kampus gue. Gue ngampus di salah satu universitas terkenal dikota ini yaitu Seoul University.
TBC
bang Jae lagi bingung
Mian baru sempat update sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Wanna One (Selesai)
FanfictionPunya abang yang luar biasa mungkin itu di luar expetasi kita. Semua orang pasti mengharapkan abang yang terkenal dan sayang kepada adiknya