Bunyi spatula yang sesekali bergesekan dengan wajan teredam dengan suara cekikikan dari kakak beradik itu. Selena dan adiknya Giorald. Entah bisa disebut memasak atau lebih tepatnya membuat dapur menjadi kapal pecah. Keduanya tak mau mengalah untuk menghentikan kegembiraan ini. Selena melumuri pipi sang adik dengan adonan tepung begitu pun sebaliknya.
"Kakak, lihat ini."
Giorald berputar badan satu kali kemudian meletakkan sebutir telur ke pundaknya, telur itu menggelinding melalui lengannya dan terlempar ke udara. Giorald kembali berputar untuk menyambut telur itu. Ia memperagakan antara gerakan dance dan karate. Antraksinya sampai menyita perhatian Elena,Amel, dan Mia. Ketiga karyawan wanitanya itu tampak berseru menyemangati sang adik pemilik cafe. Sedangkan Momon meletakkan kedua tangannya diatas meja untuk bertopang.Ditengah kericuhan itu, disaat sebutir telur itu menggelinding serta terhempas kesana kemari dan untuk kesekian kalinya telur itu melayang di udara tapi kali ini lebih tinggi membuat semuanya mengikuti pergerakan telur diatas sana. Seakan kehilangan keseimbangan Giorald tak jeli melihat titik dimana telur itu akan jatuh, alhasil ia menghindar untuk menyelamatkan dahinya dari tedasan si telur. Semuanya shock sejenak, lain dengan Selena yang menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sang adik. Cool didepan dan hancur di bagian akhir. Dan berhenti membahas tentang telur, saatnya beres-beres sebentar lagi cafe akan tutup.
"Ok cukup hiburannya. Kalian semua bereskan semua ini."
Ya, bagaimana pun Selena adalah pemilik Cafe Beffee jadi wajar saja jika sifat bossy nya selalu muncul mendadak."Gio, kemarikan masakan mu."
Selagi mereka semua bersih-bersih, dirinya menyiapkan makanan buatan Giorald untuk Maxcel tentu sebelumnya ia telah menguji makanan itu. Selena menyunggingkan senyuman samar, anggota keluarganya kini bertambah.
Mengenai Maxcel, ia akan bangun dipagi hari dan tidak mendapati siapa pun. Selena dan Giorald sudah pergi ke Cafe sebelum ia bangun. Maxcel akan mendapati sarapan pagi yang telah tersaji di atas meja makan dan sebuah note. Sebuah informasi dengan kata-kata manis dari sang kekasih.
'Morning sweet heart. Aku tak sanggup mengganggu mimpi indah mu. Jadi makanlah ini, aku ada di Cafe.'
'Maafkan aku tak ada saat kau membuka mata. Tenang saja aku tak punya hutang ciuman pagi untuk mu. Susul kami jika kau merasa bosan. Love you Maxcel Hellberg'
Sudah dua note yang ia terima karena sudah dua hari ini Maxcel tidak menemani dan menghabiskan hari bersama Selena. Ia akan bangun, sarapan, lalu pergi keluar rumah dan pulang petang. Selena tidak mempermasalahkan hal itu, gadis itu tetap saja berpikiran positif. Mungkin saja Maxcel ada urusan mengingat ini pertama kalinya ia berada di dunia luar setelah bertahun-tahun tinggal di hutan tentu banyak hal yang ingin ia melakukan dan Selena sedikit memberikan ruang kebebasan pada Maxcel untuk menikmati dunianya sendiri.
Biasanya saat Giorald pulang, adiknya itu akan menempel terus padanya. Dan mungkin saja Maxcel tak ingin mengganggu quality time antara kakak dan adik, itu pikir Selena. Ia bukannya tidak memperdulikan tapi ia hanya belum mempertanyakan kemana saja Maxcel untuk dua hari ini.
Begitu sampai dirumah Giorald langsung menuju kamarnya sedangkan Selena mencari Maxcel dan menemukan pria itu bertelanjang dada menghadap jendela di ruang tamu.
Selena melingkarkan tangannya diperut Maxcel, menyenderkan kepalanya menghirup aroma keringat yang akhir-akhir ini ia sukai. Maxcel membalikkan badannya, sekarang giliran dirinya yang memeluk Selena sembari mengecup singkat pucuk kepala Selena.Selena menarik Maxcel untuk duduk dan meletakkan satu kotak makan dihadapannya.
"Ku pikir kau meninggalkan ku karena marah dan kembali ke X-zone. Nyatanya keesokannya kau juga pergi. Kau boleh makan sambil bercerita kemana dan apa saja yang kau lakukan." celoteh Selena.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Knight (Complete)✓
RomanceBerawal dari liburan 'Selena Maroll' ke pinggiran kota California, saat menikmati liburannya dengan berkeliling ia malah tersesat dihutan terlarang. Penduduk sekitar mengklaim siapapun yang memasuki hutan itu tidak akan bisa keluar. Mengapa? Apakah...