24.^Arhan?^

226 31 0
                                    

Melda berjalan tertatih menuju kelas,akibat permintaannya untuk tidak terlalu dekat dengan Amanar.

"Sial amat gue,nih kaki juga ga bisa diajak kompromi."Melda meruntuki dirinya.

"Mmmelda lu Melda cewenya Rendy kan."ucap Seorang cowo dihadapannya.

Melda mengenali wajahnya tetapi lupa siapa namanya.

Melda hanya melirik tak menjawab apa apa dan terus melanjutkan jalannya yang tertatih,cowo tersebut terlihat iba melihat Melda yang berjalan tertatih lalu menyusulnya.

"Biar gue bantu emangnya kaki lu kenapa?"

Melda tersenyum,"lu mau bantu gue?"

Cowo tersebut mengangguk ragu.

"Allhamdulillah kalo gitu dari tadi kek."ucap Melda menatap sinis.cowo itu hanya cengengesan.

"Emangnya kaki lu kenapa?"

Melda melihat kaki kanannya yang malang,"tadi keseleo,udah jangan banyak tanya sakit nih dari tadi gue berdiri terus katanya lu mau bantu gue."

"Bantu?"

Melda mendengus kesal"gendong gue sampe kelas bisa ga?"ceplosnya

Bego bego kenapa lu minta digendong mel

Cowo itu nampak terkejut Melda masih menggigit bibirnya menunggu jawaban dari cowo itu.

Tanpa berfikir panjang cowo itu menganggukkan kepalanya lalu berjongkok di depan Melda bersiap untuk menggendongnya.

"Ngapain lu jongkok didepan gue?"

"Katanya minta digendong kan."jawab Cowo tersebut sedikit kesal

"Gapapa nih?"

"Gue kan niatnya cuma bantu jadi gapapa lah."jawab Cowo tersebut enteng

"Sorry ya."ucap Melda

"Cepet naik pegel nih jongkok terus."

"Iya iya."

Lagi lagi dirinya menjadi pusat perhatian para kaum hawa dengan tatapan iri sinis campur aduk.

"Ga usah ditanggepin mereka itu iri liat lu digendong sama cowo ganteng dan sefamous gue!"ucap cowo tersebut seperti bisa membaca pikiran Melda

"Ha?"

"Jangan pura pura budek."cetus cowo tersebut

"Terserah,"jawab Melda mengakhiri

Ganteng dan famous?ganteng si iya tapi kalo famous.oh iya gue pernah liat dia tapi gue lupa namanya

"Oh iya siapa nama lu?"

Cowo tersebut mengerenyitkan dahinya,"lu ga tau siapa gue?kita pernah kenalan sebelumnya."

"gue lupa hehe,"jawab Melda nyengir kuda.

"Gue Arhan"

"Aarrhan."

Melda melihat lorong kelasnya yang hanya berjarak berapa langkah saja

Bisa gawat kalo ada Sopsetan liat gue digendong sama Arhan gini

"Iya pasti langsung inget kan,waktu itu gue nolongin lu--"

"Turunin gue cepet turunin gue!"pinta Melda menepuk bahu Arhan

Tanpa banyak bertanya Arhan menurunkan Melda.

"makasih ya sampai sini ajah bantu gue nya."

Arhan mengerenyitkan dahinya,
"Tadi katanya sampai depan kelas lu."

Dengan caraku           (Amanar Abdillah) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang