Azzam hafizh alfarizi..
Akhirnya azzam telah menyelesaikan sekolahnya. Sebelumnya azzam pernah mondok tapi karena ada suatu hal yang mengharuskannya untuk kembali ke kampung dan melanjutkan pendidikan SMA nya disini.
"Zam apal si niya ?" Tanya teman azzam yang saat ini mereka memang sedang berkumpul untuk sekedar mengobrol
"Niya mana ?"
"Ainiya yang waktu kecilnya sok kamu bikin nangis"
"Ainiya incu na si abah ?"
"Iyaa atuh mana lagi"
"Kenapa gitu ?"
"Dia teh ada disini sekarang"
"Ohh, palingan juga berkunjung ke si abah kan sekolahnya udah selesai"
"Ihh henteu, setau saya mah dia teh mau tinggal disini katanya"
"Iyaudah itu mah hak dia atuh mau di apain?"
"Ihh kamu mah gimana, kamu gaada niatan buat ketemu dia ? Selama ini kan kamu teh suka nanyain dia kalau pulang dari pondok teh"
"Iyaudah nanti aja atuh kan katanya mau tinggal disini jadi lain waktu aja ketemunya"
"Iyaudah terserah kamu aja"
"Iya, eh udah mau maghrib saya teh duluan ya assalamu'alikum"
"Wa'alaikumsallam" jawab teman-temannya serempak, yang kemudian mereka pun ikut pulang karena memang waktu sudah mau maghrib
***
Setelah pulang dari masjid, azzam langsung masuk ke kamar. Di kamar ia melamun sambil menatap langit kamarnya.
"Ain si gadis cengeng itu kembali" tanyanya pada diri sendiri
"Inikah jawaban atas segala do'a ku ? Jika waktu nya tiba aku akan datang kembali gadis cengeng" ucapnya dengan senyuman seolah di depannya ada orang yang sedang ia ajak bicara
"Azzam makan dulu nak" panggil ibu azzam di depan pintu kamarnya sambil mengetuk pintu
"Asstagfirullah" lirihnya ketika sadar dari lamunannya
"Iyaa bu, azzam keluar" jawab azzam dari dalam kamarnya
Setelah merapihkan pakaian shalatnya azzam langsung menuju ruang makan yang disana sudah ada ayah dan ibunya yang menunggu
Ketika makan malam di mulai tak ada yang bicara kecuali suara dentingan sendok yang terdengar karena memang keluarganya itu sudah membiasakan seperti itu ketika makan.
Setelah selesai makan ibrahim -ayah azam meminta azam untuk bicara dengannya di ruang tengah. Setelah berada di ruang keduanya duduk berhadapan.
"Ada apa yah ?" Tanya azam memecah keheningan
"Zam, kamu lanjut apa setelah ini nak ?" Tanya ayah
"Azzam belum tau yah, mungkin azzam akan coba untuk cari kerja"
"Kamu gak ingin kuliah nak ?"
"Kerja dulu yah, insyaa Allah kalau sudah ada rezeky tinggal lanjut kan kuliah mah bisa di umur berapa aja atuh" jawabnya santai
"Yasudah gimana baiknya saja"
"Ada lagi yah ? Kalau tidak ada azam pamit kembali ke kamar"
"Tidak ada, yasudah silahkan"
Setelah itu azam kembali ke kamarnya membaringkan tubuh di kasur sambil menatap langit-langit kamar.
"Ain" gumam nya
Lagi-lagi pikirannya kembali melayang pada gadis kecil cengeng yang dulu sering ia jahili hingga menangis.
"Asstaghfirullah" ucapnya ketika sadar sudah memikirakan wanita yang bukan mahram nya.
16 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Teman Kecilku
Spirituale"Hai gadis cengeng" Niya merasa seperti kenal panggilan itu, akhirnya dia mencari orang yang memanggil itu "Hai, assalamu'alaikum" ucapnya "Aaa, wa'alikum sallam" jawabnya gugup "Tunggu aku akan datang" bisiknya setelah itu berlalu pergi melewati n...