Secret [PDX101 ; Ham Wonjin x Song Hyungjun]

sepeda motor

wonjin lagi asyik main hago sambil duduk di atas motor satria fu kesayangannya. ceritanya dia lagi nungguin hyungjun—a.k.a. pacarnya selesai kelas.

sebenernya dia udah dikasih tau sih, kalo hyungjun ga pengen jalan-jalan siang begini. tapi menurut wonjin, sebagai pacar yang baik dia wajib nganterin hyungjun pulang dengan selamat. lagian dia nggak tega makhluk seimut hyungjun harus naik angkutan umum tiap hari.

sengaja wonjin nunggu di warung yang emang agak jauh dari kampus. aslinya dia pengen banget nunggu di depan kelasnya hyungjun, atau paling tidak di gedung fakultas pendidikan. biar kaya pacar goals gitu.

tapi sayangnya, itu khusus permintaan hyungjun sendiri, karena dia masih malu kalo ketahuan pacaran sama cowo sepopuler wonjin.

ya gimana nggak populer? fakultas teknik x campus memang punya koleksi mahasiswa yang ketampanannya nggak bisa ditolak. apalagi wajah wonjin selaku mahasiswa teknik arsitektur juga sering terpampang di instagram xcampus.teknik.ganteng.

"kak wonjin?"

denger suara yang lembut dan bikin sanubarinya tertrigger, wonjin langsung matiin hp pas dombanya lagi seru-seruan tanding.

"yuk, naik!" wonjin menepuk-nepuk jok di belakangnya.

tapi yang hyungjun lakuin cuma diem, mandang wonjin—lebih tepatnya motornya dengan tatapan judging inside outside. otomatis wonjin bingung.

apa motornya kurang mewah?

oh. atau..

mendadak dia nyesel kenapa dia nggak bawa porsche hitam yang jarang dipakainya dan hampir diambil alih sang papa.

"adek kenapa?" akhirnya wonjin nanya, berdebar banget karena saking takutnya bikin hyungjun nggak seneng.

"aku boleh jujur?"

"iya. harus."

"aku nggak suka naik motor kaya gini."

tuh, kan. dugaan wonjin bener. dia turun dari kendaraannya dan natap hyungjun lurus, nyalurin perasaan bersalahnya.

"maaf ya, dek. aku malah bikin kamu panas-panasan padahal kamu alergi matahari. harusnya aku bawa mobil aja."

wonjin lagi nggak melucu, sih. memang benar kalo hyungjun itu —minimal— bakal sakit kepala atau keluar bercak merah di kulitnya kalo kena sinar matahari, apalagi siang bolong begini.

parahnya, hyungjun pernah pingsan dua kali dalam sepengetahuan wonjin. pertama, waktu penerimaan mahasiswa baru, dan kedua ketika upacara penutupan ospek.

"nggak, kak. bukan gitu." hyungjun nggeleng. "aku cuma nggak suka kendaraan mewah. apalagi motor gede, udah naiknya susah, tinggi banget lagi. kan ngeri, enak naik vespa :("

lho?

wonjin cengo sesaat.

hyungjun meringis malu. "maaf ya, kak? tapi karna kakak udah ngorbanin waktu kakak, aku nggakpapa, kok."

"eh.. i-iya, dek."

sepanjang perjalanan, wonjin berusaha nyetir sepelan mungkin, nggak kaya waktu ngebonceng dongpyo, adik tingkatnya dari jurusan teknik nuklir. kalo bocah yang satu itu wonjin nggak peduli sih, toh dongpyo memang sama-sama berjiwa 'petualang' sepertinya.

buat hyungjun, wonjin ingin melakukan yang termanis yang dia bisa. soalnya hyungjun itu nggak suka dimanja, tapi wonjin siap manjain pacarnya itu kapapun karena dia layak mendapatkannya.

karena itu wonjin cuma bisa senyum lebar ketika besoknya dia datang pagi-pagi dan bikin hyungjun ketawa karena vespa hijau lumut yang dibawanya khusus buat menjemput sang pacar.

.

.

.

.

.

tbc

huhuu aku seneng ketika melihat setidaknya ada 10 orang yang suka ini :"D

anyway, enaknya chap depan bahas apa ya?? boleh kasih saran disini >>