7.liat lo aja hati gue sakit

41 4 0
                                    

"Ada rasa yang tiba-tiba datang dan mengejutkan juga menyakitkan"

(Afkhan)

----------~~---------

Setelah selesai nonton alin dan bang asyid main di play zone tapi hanya sebentar karna alin udah gak mood karna permainannya rata-rata untuk anak dibawah umur. Lah alin ini mah udah kelewat umur.

"Hehehe gak jadi deh bang kita keluar aja yuk ke toko buku,alin mau beli novel aja deh atau ke toko gamis,kalau bang asyid mau ngebeliin alin gamis"ucap alin sok manis merayu asyid.

"Oh ini critanya lagi morotin abang nih"ucap bang asyid sambil mengedipkan mata

"Hehehe abang nih peka aja deh,ya bang ya"berusaha merayu abang nya lagi

"Iya deh iya apa sih yang gak buat kamu adek nya bang yang paling nge gemesin" ucapnya sambil mencubit pipi tembem alin yang terbalut hijab syar'inya.

"Ihhhh,abang sakit tau malu nih diliatin banyak orang"ucap alin kesal dengan abang nya yang kalau nyubit pipi gak hitung-hitung pasti sampe pipi alin keliatan merah, dikira blushing nanti.

Sementara itu tak jauh dari mereka ada seseorang yang memperhatikan kedekatan adik dan kakak yang ia kira adalah sepasang kekasih dengan muka yang datar tapi ada rasa cemburu di hatinya.

"Khan..."ia dikejutkan dengan tepukan di bahunya oleh agham

"Nah kan bener ini lo gue kira orang lain"ucap raka

"Lo tadi dimana kok di dalam bioskop gak ada lo keluar duluan ya"ucap agham yang langsung menyerbu afkhan dengan serentetan pertanyaan. Sementara afkhan hanya menghela nafas kasar.

"Kamar mandi"ucapnya berbohong padahal ia ingin menghindari ia yang lagi sama orang lain.

"Pulang"ucapnya singkat,dan datar. Untung teman-temannya langsung mengangguk paham dan mengikuti afkhan menuju parkiran.

Sementara alin dan juga bang asyid sudah selesai dari toko buku untuk membeli novel serial 4 wanita surga dan juga gamis,dan yang pasti yang bayar bang asyid.hehehehe.

"Udah, pulang yok"ajak bang asyid pada alin yang sudah tersenyum senang melihat belanjaan yang ia dapat kan, tapi tadi dia seperti mendengar suara kak agham yang memanggil afkhan.

Apa mungkin dia disini,atau mungkin aku salah dengar kali ya atau juga salah orang. Pikirnya

Setelah mengantar afkhan pulang agham dan raka langsung pulang kerumah nya sendiri. Meninggalkan afkhan yang masih memikirkan dia dengan orang lain. Dia membanting pintu kamar nya dengan keras hingga bi minah langsung bergegas ke kamar afkhan.

"Den- den afkhan gak pa - pa?"tanya bi minah yang khawatir dengan afkhan sudah seperti ibunya sendiri. Bahkan ibu kandung nya tidak mungkin se-khawatir ini dengan afkhan.

"Tinggalkan kamar saya bi saya hanya ingin sendiri"ucap afkhan dari dalam kamar.

Seolah mengerti dengan keadaan afkhan saat ini ia tidak ingin diganggu dan butuh sendiri bi minah langsung meninggalkan kamar afkhan berharap anak majikannya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri itu baik-baik saja dan mau menceritakan masalahnya pada bi minah.

Seolah kejadian tadi terus berputar di otak afkhan membuat dia semakin emosi dan hatinya tidak karuan, gue kenapa bisa jadi kayak gini,padahal gue baru kenal dia. Batinya

Di lain tempat alin dan abangnya yang baru saja sampai dari mall untuk menonton dan belanja di sambut hangat oleh umi yang tidak kalah cantik dan syar'i nya.

"Umiii...."teriak alin saat sudah turun dari mobil.

"Waalaikumsalam"

Seolah lupa dengan apa yang harus diucapkan lebih dulu sang umi langsung menimpali. Sedangkan alin hanya cengengesan

"Hehhee assalamualaikum wr wb. Umi ku maaf lupa tadi"

"E-emang kebiasaan mi alin itu udah di mall malu-malu in lagi dia norak tau mi sampe
nglia-ngghwwm"

Belum habis bang asyid ngomong mulutnya udah di bekap oleh alin dia terlalu malu untuk menceritakan kejadian tadi sama uminya sendiri.

"Alin itu mulut abang kamu kok kamu bekap sih dia belum selesai ngomong tuh"ucap uminya sambil menyuruh anak-anaknya untuk masuk kedalam rumah.

"Halo anak abah udah pulang dari jalan-jalan nya"ucap sang abah yang keluar dari ruang kamarnya menemui anak-anak tercintanya.

"Abahhhh kapan pulang,udah 5 hari ini loh abah ke bandung dan pulang gak ngabarin alin"

Ucap alin yang langsung berhambur ke pelukan cinta pertama nya yaitu sang ayah yang berjuang demi kebahagiaan anak-anaknya.

"Kan biar surprise anaknya abah yang paling cantik tapi masih cantikan uminya"ucap sang abah membuat alin merasa kesal karena dibilang lebih cantikan umi.

Emang benar sih umi alin terlihat masih muda meskipun usianya sudah memasuki kepala empat karna umi pernah bilang rahasia awet mudanya adalah bukan karena make-up yang dipakainya atau perawatan wajah yang rutin dilakukan tapi dengan selalu menjaga wudhu. Maka akan terpancar dengan sendirinya aura di wajah kita. Gitu katanya umi. Dan aku melakukan yang dibilang umi dengan selalu menjaga wudhu.

"Abah bawa oleh-oleh gak dari bandung?" Tanya si gadis kecil dan imut itu pada pria paruh baya yang sangat menyayangi nya.

"Ya pasti dong itu udah di taruh di kamar kamu"ucapnya sambil tersenyum menunjuk ke lantai atas kamarnya alin.

"Yeeee asekkk hadiah alin berlipat ganda,dari abang juga dari abah I love you abah"ucapnya sambil memeluk abahnya lagi.

"Oh jadi gitu abah aja yang di peluk abang enggak? Yaudah nanti gak abang ajak ke mall lagi"

Alin menoleh ke arah abang nya yang sudah memunggunginya setelah berucap itu.

Seketika alin melepaskan pelukanya dari ayahnya dan memeluk abang nya dari belakang

"Uluhhh bayi besar nya ngambek iya iya abang kesayangannya alin makasih ya udah ngasih hadiah sama alin meskipun alin nya yang maksa hehehehe"

Bang asyid pun membalikan badanya dan balas memeluk adik kesayangannya itu.

"Duh ini acara teletubies apa yak"ucap umi melihat kedua anaknya yang akur.

"Umi sini abi peluk biar kayak mereka tapi lebih romantisan kita ya"ucap abah merayu umi.

Sungguh keluarga yang harmonis jauh dari kata bertengkar dan selalu menjalankan syariat-Nya dengan baik.

Tidak seperti dia yang sangat menginginkan kehangatan keluarga tapi tak kunjung di dengar oleh mereka. Terlalu sibuk mengincar dunia tanpa tahu perasaan afkhan saat ini.

Dia sendirian,dia butuh orang yang menyayanginya,dia ingin keluarganya yang dulu yang tidak pernah absen untuk memeluk afkhan dan mengucapkan nice dream ketika akan tidur tapi sekarang.
Hhhh dia hanya bisa tersenyum simpul meratapi hidupnya yang kelam tanpa kasih sayang.

Bahkan dia yang mulai masuk ke dalam hati juga meninggalkan duri dalam jiwa ini. Aku akan menghindar, cukuplah diri ini tersakiti dalam kesendirian selama ini.


Baperrr?

Comment dong,gimana di part kali ini,kenapa Author pasti nanya tiap part nya dapet feel nya apa enggak.

Itu karna Author pengen deket sama kalian para readers juga pengen minta saranya bagaimana ceritanya gitu.

Please comment juga budayakan vote dan follow ya readers.
Author butuh dukungan dari kalian biar bisa jadi ini cerita

^-^

Jazakillah khairan katsirann

salam cinta ikhwan masa depanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang