play multimedia
"ꜰʀᴏᴍ ᴛʜᴇ ᴍᴏᴏɴ, ᴛᴏ ᴛʜᴇ ꜱᴛᴀʀꜱ
ᴡᴇ ᴡᴀɴᴅᴇʀᴇᴅ ᴛʜʀᴏᴜɢʜ ᴛʜᴇ ᴜɴɪᴠᴇʀꜱᴇ
ᴀɴᴅ ꜰᴏᴜɴᴅ ᴇᴀᴄʜ ᴏᴛʜᴇʀ
ᴛʜᴇɴ ᴏɴ ᴛᴏᴘ ᴏꜰ ᴛʜᴇ ꜱᴍᴜᴅɢᴇᴅ ᴘᴀɪɴᴛ
ᴡᴇ ᴀʀᴇ ꜰʟᴏᴡɪɴɢ ᴅᴏᴡɴ."Fajar selalu memiliki kisah dibalik setiap warna yang tersirat didalamnya.
Langit berwarna keunguan dengan kabut sisa hujan kemarin malam.
Pukul 4 pagi Bangchan menyetir dengan kondisi setengah mabuk menuju rumahnya.
Langkahnya terseok-seok membuka kunci pagar rumahnya yang rupanya masih digembok dari tadi malam.
Dia mencoba mengorek-korek tasnya mencari benda yang dicarinya sejak tadi, sebuah kunci.
Setelah menemukannya dia mencoba memasukkan kunci tersebut kelubangnya, namun karena efek sedikit mabuk pandangannya memburam dan membuatnya berkali-kali meleset sasaran.
Karena kesal Bangchan mencoba memasukannya secara paksa, bukannya terbuka kunci tersebut maah terjatuh dan membuat Bangchan terpaksa berjongkok untuk mencarinya.
Tangannya masih setia meraba-raba tanah mencari bemda yang dicarinya, hingga tiba-tiba sebuah tangan putih mulus berada dihadapannya.
Bangchan mendongakkan kepalanya merasakan ada yang menepuk pundaknya.
"Woahh..." Bangchan memandang wajah cantik orang didepannya itu.
"Ini kuncimu." Bangchan menerima uluran tangan itu.
Masih dengan kondisi setengah sadar Bangchan masih memandang wajah cantik gadis itu sambil membuka mulutnya.
"Mau aku bukakan pintunya?" tanyanya. Bangchan mengangguk tanpa sadar.
Setelah itu gadis itu berlari pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅᴀʏʙʀᴇᴀᴋ-ꜱᴛʀᴀʏ ᴋɪᴅꜱ
Fanfictionᵒⁿᵉˢʰᵒᵒᵗ⁻ᵗʷᵒˢʰᵒᵒᵗ ꜱᴏɴɢ ꜰɪᴄᴛɪᴏɴ ᴄᴀꜱᴛ ʙʏ ꜱᴛʀᴀʏ ᴋɪᴅꜱ ᴍᴇᴍʙᴇʀ-