Pagi ini aku terbangun dan aku melihat sekitar 'huftt ternyata masih di ruangan megah ini' dalam hatiku mendengus. Aku bergegas mandi agar merasakan kesegaran di pagi yang cerah ini.Ditengah-tengah mandi, aku merasakan kedatangan seseorang. Yahh disitulah aku ingat aku tidak mengunci pintu kamar mandi ini. Aku sangat takut, lalu aku mambalikkan badan dan disana sudah berdiri pria tampan dengan segala keangkuhannya.
Ia menghampiriku dan tersenyum sinis sementara aku semenjak melihatnya sudah meraih handuk dan memakainya asal. Ia semakin mendekat padaku dan aku semakin mundur hingga aku menabrak tembok dengan punggungku. Aku sangat taku dengan hingga membuat mataku berkaca-kaca.
"Kau sengaja memancingku? Ha?". Tanya Laurent sedikit menakutiku.
" Tidak tuan.. Aku hanya lupa mengunci kamar mandi ini. Maaf tuan maafkan aku". Aku meminta maaf kepadanya dan menjelaskan apa yang telah terjadi.
"Aku sudah tak tahan denganmu Isabell. Aku hanya ingin kau sekarang". Laurent mencengkeram pundakku dan membiarkan tubuhnya menempel di tubuhu yang masih terlilit handuk.
"Tidaak.. Kumohon jangan tuan.. Kumohon padamu jangan". Pintaku sambil menangis terisak.
Laurent menghentikan perlakuannya dan diam sambil bernafas abstrak seperti sedang menahan amarah. "Menghadaplah ke tembok!". Perintah Laurent padaku.
"Tolong jangan sekarang tuan. Aku mo...". aku memohon sekali lagi padanya dan belum seleai aku bicara dia sudah memotong permohonanku.
"Apa kau lupa kau hanya seorang submissive? Lakukan saja!!!". Perintah Laurent sambil membentakku.
Dengan pelan aku memutar tubuhku menhadap ke tembok dan meremas kuat handukku karena saking takutnya aku.
Sruttttt.....
Ia menarik handukku sampai ke bawah pantatku. "Aaahhh tuan jangan kumohon jangan". Pintaku menangis padanya.
"Bend over!!!". Laurent memintaku untuk menungging.
Aku melihatnya dengan tatapan meminta belas kasihan dan ketakutan. Bukannya malah kasihan padaku tetapi ia justru memaksa tubuhku untuk membungkuk. Ia menahan posisi tubuhku seperti ini dengan tangan kekarnya.
Plakkkk.....
Ia menampar pantatku dan rasanya sakit sekali.
"Ahhhh". Aku menjerit pelan dan sedikit terkejut dengan tamparan itu.
Laurent mengelus pantatku dengan memutar tangannya perlahan dan menamparnya keras kedua kalinya.
Plakkk
"Ahhhh sakit tuan"
Plakkk
Plakkk
Plakkk
Aku hanya menangis dan masih menjerit lirih sambil menggigit bibir bawahku untuk menahan rasa sakit ini.
Setelah itu ia menarik tubuhku untuk menghadap padanya dan mencengkram rahangku dengan tidak segan
"Tak akan lama lagi nona Isabell". Larent mengatakan hal itu kepadaku dengan sinis dan meninggalkanku.Aku hanya menangis dan terduduk karena aku harus terbiasa dengan keadaan seperti ini.
Aku meneruskan aktivitas mandiku dan membersihkan kamar. Tiba-tiba dering notifikasi E-mail ku berbunyi dan kulihat itu E-mail dari Mr.Laurenthl
'7pm punctual datanglah ke kamarku. Jika kau telat kau akan ku hukum lebih dari barusan yang terjadi'
Aku hanya terdiam dan sedikit tidak takut karena sesuai dengan janjinya akuu masih akan exercise dengannya, akupun kembali meneruskan aktivitas.
Aku tertidur dan saat bangun sudah menunjukkan 6pm. Aku bergegas mandi dan selalu mengingat bahwa aku telat aku akan dihukum olehnya.
Setelah mandi aku langsung memakai work out chlothesku dan menuju kamar Laurent.
Aku membuka pintu dan disana Laurent sedang duduk disofa dan menonton tv. Tangannya terlihat memanggilku untuk disampingnya.
Aku berjalan perlahan dengan sedikit ketakutan. "Permisi tuan". Sapaku pelan.
"yeah. Kesini Isabell". Panggil Laurent dan memperlihatkan tangannya yang menepuk sofa disamping ia duduk.
Aku duduk dengan sedikit jarak, tiba tiba Laurent menarikku untuk duduk lebih dekat dan ia memelukku.
"Kau milikku seutuhnya Isabell. Kau tak bisa lari. I'll treat on my way". Laurent mengatakan itu sambil menciumi ujung kepalaku.
Entah mengapa hatiku berdegup kencang. Tentunya seumur hidup aku belum pernah merasakan kenyamanan ini. Dipeluk oleh seorang yang tampan, sexy, idola setiap umat. Aku tersenyum dan melihat mataya.
Sebenarnya aku masih kebingungan menebak Laurent seperti apa. Karena kemarin ia sangat kasar dan entah mengapa malam ini ia sangat halus kepadaku. Aku hanya berharap semoga malam ini lebih lama.
Laurent menangkup rahangku perlahan dan meendekatkan wajahnya kepadaku
Ia menciumku dengan perlahan dan penuh rasa, ini adalah ciuman pertamaku. Ia menuntun untuk membuka mulutku. Ia melumat bibirku habis-habisan dan mengabsen setiap gigi yang aku punya.
"ngghhh" desahanku lolos. Laurent tersenyum kepadaku dan menciun keningku.
Tidak disangka akhirnya kami tertidur bersama dengan posisi terduduk dan televisi yang menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DEVIL DOMINANT
Roman d'amourAku rela disiksa olehmu. karena lebih baik aku disiksa daripada ibuku terbunuh. aku Gracie isabella karter