" Bangunlah kembali dengan hidup yang lebih baik, ku mohon" ucapnya tulus dan mencium satu per satu bagian wajah Liana.
=================================
▫➖🔻➖🔻➖🔻➖🔻➖🔻➖🔻➖▫
" ..... "
Bunyi alat pendeteksi detak jantung kini lebih keras dan garisnya semakin menujukkan pergerakan yang progresif, perlahan detak jantung wanita itu kembali menuju normal.
Hingga akhirnya wanita itu membuka kedua matanya perlahan.
" Enghh kepalaku..." ucapnya pertama kali setelah sadar.
" Nyonya Liana, akhirnya anda sadar. Tunggu sebentar ya jangan banyak bergerak, akan saya panggilkan dokter" ucap perawat yang sedang mengecek keadaan Liana yang sebelumnya dalam waktu lama terbaring dalam ruangan tersebut di sebuah rumah sakit.
.
Kemudian dokter pun datang untuk mengecek keadaan Liana yang baru tersadar. Sebelumnya juga dokter dengan dibantu oleh perawat sudah melepas segala peralatan medis yang menunjang kehidupan Liana selama berjuang mempertahankan atau melepaskan nyawanya.
" Apakah anda ingat nama dan salah satu keluarga anda?"
" Nngg, nama saya? ... Liana dok, tapi untuk keluarga terdekat saya hanya ada suami karena orangtua saya sudah tiada" jawab Liana setelah berdiam sejenak. Dalam pikirannya Liana merasa masih belum benar-benar bisa beradaptasi dengan sekitarnya.
" Baiklah, saya rasa ingatan anda cukup baik. Dan mungkin anda masih harus dirawat disini untuk beberapa hari sampai anda benar-benar pulih kembali dan kami akan memberikan fisioterapi pada anda untuk membantu melatih kembali otot dan syaraf yang lama tidak bekerja karena lama terbaring koma" ucap sang dokter panjang lebar yang berhasil menarik perhatian seorang Liana.
🔸➖🔸➖🔸➖🔸➖🔸➖🔸➖🔸➖🔸➖
Setelah dokter keluar, Liana masih ditemani seorang perawat. Perawat itu menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan keadaan Liana apakah merasa ada bagian tubuh yang sakit atau mungkin terasa tidak nyaman.
Liana yang merasa heran mengapa ia ada di rumah sakit ini dan sudah berapa lama ia terbaring koma berusaha bertanya untuk menghilangkan rasa penasarannya. Setelah mendapat jawabannya kini justru ia merasa terkejut karena tidak menyangka.
" Nyonya Liana, apakah anda ingin menghubungi salah satu keluarga anda?" tanya perawat.
Liana sedang menimbang-nimbang harus menghubungi siapa sekiranya. Sejujurnya ingin ia menghubungi suaminya, tapi ia takut mengganggu.
" Apakah sebelum saya sadar, sempat ada yang datang kemari Sus?" tanya Liana yang merasa mungkin ia memiliki satu dua hal yang harus ia urus.
Sang perawat sedang menimbang-nimbang jawaban apa yang akan ia beri. 'apakah jika saya katakan bahwa suaminya datang kesini bersama orang lain terakhir kali sebulan yang lalu akan menyakiti perasaannya? Mungkin sebaiknya ia sembunyikan hal itu agar tidak membuat keadaannya memburuk' pikirnya.
" Tadi pagi suami anda kemari untuk melihat keadaan anda lalu kemudian pergi untuk bekerja. Maaf nyonya, saya tidak sengaja melihat anda yang terbaring sedang dicium oleh suami anda. Niat saya awalnya ingin melakukan cek rutin, jadi maaf mengganggu privasi nyonya. Sepertinya suami anda sangat sayang dan perhatian ya" jawab sang perawat akhirnya. ' Maaf nyonya, untuk kebohongan saya yang hanya bisa berharap seandainya itu terjadi'
" Ti tidak apa-apa sus, yaa ia memang sangat perhatian selama ini pada saya" jawabnya dengan kebohongan juga. ' Ya, itu adalah harapanku. Sayangnya hidup tak melulu sesuai harapan'
" Baiklah kalau begitu, saya kembali keluar. Istirahat yang nyaman agar bisa cepat pulih kembali" ucapnya dengan senyum ramah lalu menundukkan kepalanya tanda pamit.
====-===--====-====-=====
Setelah perawat itu keluar, Liana kembali sendirian dan sibuk dengan pikirannya.
" Apakah suster itu berusaha menghiburku? ck. menyedihkan sekali ... "
" ... tapi jika memang itu kenyataannya, aku sangat senang pastinya" ucap Liana lalu menarik selimutnya yang berwarna biru muda lalu memperhatikan langit-langit kamar perawatannya.Ia masih tidak menyangka telah merasakan yang namanya koma dalam hitungan bulan.
Saat Liana remaja, ia membaca kisah-kisah tentang seorang yang koma kemudian terjadi perubahan besar dalam jalan hidupnya. Liana ingin seperti itu, ia ingin merasakan perubahan pada jalan hidupnya agar bisa paham rasanya diperhatikan dan disayang secara tulus serta diharapkan atau dihargai kehadirannya. Kini ia telah merasakan salah satunya, yaitu koma.
Liana remaja adalah sosok perempuan yang punya rasa ingin tahu dan daya khayal cukup tinggi. Ia penasaran bagaimana rasanya pingsan, bagaimana rasanya koma, bagaimana rasanya kecelakaan lalu terluka parah, dan terpenting dari itu semua adalah bagaimana rasanya merasa sedih saat kehilangannya, ia ingin kehadirannya dihargai.
Liana adalah sosok yang merasa hidupnya jauh dari kesan bermakna. Banyak hal yang belum bisa ia raih, banyak hal yang belum bisa ia perjuangkan, banyak hal yang harus terpaksa ia buang walau sebesar apapun rasa ingin untuk memilikinya.
Sejenak pikirannya membawa Liana pergi jauh berkelana melihat bayangan kehidupannya di masa lalu.
Tanpa sadar, netranya kini berkaca-kaca dengan adanya air yang menggenang di pelupuk matanya.
.
.
.
.
.
TBC
17.05.19
KAMU SEDANG MEMBACA
LIANA
Genç Kız Edebiyatı" Apa jika aku menolongmu, kau akan menolongku juga? Kau harus menjadi pendampingku. Kau harus setuju! " --- Kai " Kau gila! Aku sudah punya pasangan, Tuan Bodoh!" --- Liana " Kini hanya ragaku yang kau miliki, tidak dengan hati ku Liana"...