"walaupun hanya sebatas sahabat,setidaknya sampai sekarang saya punya kamu."
"Gimana gimana penampilan gueee?!" tanya Nara setelah selesai mengganti pakaiannya.
Dia menghampiri Adnan, Aileen dan Darren yang sudah ada di depan teater.
"Keren adik abang!" sahut Adnan.
"Bagus banget Ra! menang pasti!" sahut Aileen.
"Pengumumannya kapan?" tanya Darren.
"Besok disekolah hehe." sahut Nara, Adnan memberi kamera tadi pada Nara. Nara kemudian menaruhnya ke dalam tas.
"Oh yaudah kalo gitu. Gue sama Aileen balik ya." ucap Darren.
Nara menoleh "Yah balik? kita kemana dulu gitu yuk! mau nggak?" ajaknya.
Aileen menoleh, menatap Darren "Mmm... tadi si gue sama Darren mau makan ice cream." sahutnya.
Darren menelan ludahnya, kenapa Aileen harus bilang kepada mereka sih.
"Ih ikut dong! boleh nggak?" sahut Nara, Darren langsung berdecak dalam hati, Aileen ngeselin.
Aileen menatap Nara, harusnya dia tidak bilang begitu ya tadi, sekarang Nara malah jadi mau ikut kan. Dia malah tidak jadi berduaan dengan Darren kan.
"Bo—boleh, ya kan Ar?" ucap Aileen sambil menatap Darren yang wajahnya sudah berubah jadi bete. Gara-gara Aileen, Nara jadi mau ikut. Padahal dia ingin berdua saja dengan Aileen. Sekarang kalau begini Darren mana bisa menolak. Tidak mungkinkan Darren jujur kalau dia hanya mau berduaan dengan Aileen.
"I-iya, ikut aja. Dibayarin Aileen ini."
"Dih kok gue, lo kan yang ma—" Darren menutup mulut Aileen.
"Yaudah ayo jalan." Darren menggeser tubuh Aileen. Melepas tangannya lalu tersenyum lebar.
Aileen memukul lengan Darren "Ck rese!"
"Lo bawel abisan. Gue itu cuma mau lo doang, nggak mau yang lain," ucap Darren pelan-pelan karena ada Nara dan Adnan dibelakang.
Aileen terdiam beberapa detik "Ha? mau gue?"
Darren menoleh dia menaikan satu alisnya "Ta-tadi lo bilang lo cuma mau gue doang," jelas Aileen.
Darren mengerjapkan matanya "Ohh i—itu maksudnya gue cuma mau traktir lo doang, yang lain ogah. Abis uang gue yang ada." sahutnya. Kenapa sih mulut Darren suka terlalu sinkron sama hati.
"Ohh," sahut Aileen. Dia pikir Darren memang cuma mau dirinya, bukan yang lain. Dasar Aileen baperan.
"Eh iya Ar, tadi lo keren banget!" ucap Nara, lalu memaksa berdiri dibelakang tepat diantara Aileen dan Darren.
Aileen yang tahu bahwa Nara ingin berdiri disamping Darren, memilih untuk menggeser. Nara kemudian memberi Aileen senyum lalu berdiri disamping Darren.
Aileen mundur menyamai langkahnya dengan Adnan. Melihat dari belakang figur Darren dan Nara yang berjalan bersisian. Melihat ini saja sudah berhasil membuat hati Aileen terasa nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
Teen FictionMungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang diam-diam menyayangi sahabat sendiri lebih dari seharusnya. Mungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang patah hati. Mungkin cerita kita hanyalah salah...