Patung Dewi Danu

2 1 0
                                    

Perahu kayu menanti kami disebuah danau batur. Seorang lelaki tua melambaikan tangan dari perahu yang tergayut-gayu di terpa angin lembut. Mereka melambaikan tangan agar kami mendatanginya. Kami menghampirinya dengan rasa was-was. “ Mari bapak antar berkeliling danau ini hanya dengan uang 120” ujarnya. Dengan mendengar ujarannya rasa khawatiran aku menghilang, prasangka buruk yang aku miliki sebelunnya menghilang.
Kaki-kaki ini mulai saling beriringan menaiki perahu kayu yang terombang-ambing tersebut, sambil menjaga keseimbangan perahu ini mulai semua anggota kami menaiki petehu kayu ini. Bak sebagai pramuwisata sesosok lelaki tua itu mulai menyalakan mesin kapalnya dan seakan memandu kita mengelilingi danau batur.
Terpesona akan keindahan danau. Aku memandangi setiap sudut lingkungan sekitar sesekali percikan air menyentuh jemari ku yang berpegaangan erat dengan perahu kayu. Ditengah perjalanan kami mendengar celoteh seorang lelaki tua itu bahwa “ mimpi yang mejadikan tempat ini tercipta” ungkapan itu membuat aku berpaling dari pemaandangan yang disuguhkan. “mengapa demikian bapak, bagaimana sampai berdiri patung dewi danu ini pak”ujarku merasa tertarik dengan perkataan sesosokk lelaki itu.” Bangunan ini terdidirika dari sebuah pawasik atau bisikan dari penunggu danau batur yang berharap dibuatkan genah atau pelinggih. Melalui bapak Gede Wibawa sebagai pemimpin pembuatan patung dia didatangi oleh penunggu danau batur ini, dalam mimpinya penunggu danau batur ini memimta agar masyarakat desa songan membuatkan patung dan kendaraannya berupa naga dan ikan mujair.
Mendengar cerita dari lelaki tua itu membuatku tak merasakan bahwa aku saat itu sedang berada dibawah patung dewi danu. Tinggi dan keindahannya terpancar daji jarak kejauhan desa songan kintamani.
Setelah memanjakan diri mengelilingi danau batur, ada suatu hal yang menarikku hatiku di perjalanan pulangku.
Bunga….
Tak tau aku itu bunga apa namanya, bunga itu berdiri beriringan di pinggir jalan. Aku tidak tau mengapa bunga itu tidak ada yang memperhatika. Bunga itu cantik indah aku terpikat melihatnya meskipun hanya sebentar. Aku tak mengerti mengapa tidak ada yang mau memetiknya, bukankah dia cantik.
tersimpan sebuah cerita tentang bunga itu yang tak terungkap di desa itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Patung Dewi DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang