Hari-hariku memakai seragam telah berakhir. Setelah libur panjangku, aku akan memasuki fase dimana aku akan merasakan betapa beratnya tugas, yang biasa dipanggil kuliah.
Hari pertama kuliah setelah aku melalui rangkaian ospek, aku berangkat bersama teman-teman baruku. Kampusku letaknya tidak jauh dari asramaku, dan bagi mahasiswa baru kami diwajibkan untuk berjalan ke kampus. Aku belum terlalu mengenal teman-temanku, aku hanya mengenal beberapa dari mereka.
Pembagian kelas telah diatur, dan hasilnya aku masuk kelas B. Jam dinding telah menunjukkan pukul 07.30 dan dosen belum datang. Suasana hening sekali karena tak sedikit dari mereka yang masih malu untuk berkenalan satu sama lain. Hari itu aku telah berhasil berkenalan dengan Trisa, Meydi, Fira dan Rasya. Aku duduk berjejer dengan mereka tanpa sengaja, sehingga akhirnya kita memutuskan untuk berkenalan satu sama lain. Hari menuju siang, Rasya dipanggil oleh salah satu dosen untuk menentukan pengurus kelas.
"Temen-temen, jadi kata Pak Tio hari ini kita harus udah menentukan pengurus kelas, jadi kita mulai dari ketua kelasnya ya, ayo siapa yang mau maju?" kata Rasya.
Mereka masih malu-malu hingga aku, Trisa, Meydi dan Fira berteriak "RASYA RASYAAAA!"
Hasilnya, Rasya menjadi ketua kelas, sedangkan wakilnya adalah Rifki.Hari pertamaku kuliah lumayan menyenangkan karena bertemu orang-orang yang seru.
🐾🐾🐾
Menginjak tiga bulan berkuliah, kelas kami sudah seperti kapal pecah. Suara keramaiannya sudah dapat didengar dari tangga yang kebetulan letaknya di sebelah kelas. Aku baru datang kala itu bersama Trisa dan Fira, sedangkan Rasya sudah datang sedari tadi. Siang nanti, kelas kami ada jadwal praktikum,aku mendapat shift pertama dan aku belum belajar. Karena belum ada dosen, aku memutuskan untuk membuka buku ku dan belajar. Hari itu masih pagi dan Rasya sudah mencari masalah denganku.
"Halah gitu doang aja belajar, otakmu lemah!" ejek Rasya
"Heh, otakmu lah yang lemah ga sanggup nangkep ilmu makanya ga belajar!" jawabku
"Alesan doang, ngomong aja kalo ga bisa materinya, gitu aja belajar!" kata Rasya.
"Hih males banget, situ aja yang otaknya ga cukup nerima ilmu kaya gini makanya ga belajar!!" jawabku
"HEH HEH UDAH BERHENTI, capek aku ya denger kalian berantem mulu, masih pagi guys tolong kendalikan, kita sekelas lagi belajar ini kalian berisik mulu." teriak Nitha
"Iya berisik banget Fanny Rasya, berantem tiap hari, tau-tau suka baru tau rasa kalian ya!" tambah Annes
"HIH MALESS!" jawab aku dan Rasya dengan memalingkan wajah
Seisi kelas tertawa melihat kehebohan kami, dan berhasil membuat mereka gagal belajar karena tak lama setelah itu dosen masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Lover
Teen FictionTidak pernah terbayang sedikit pun kenyataan bahwa Fanny akan menyukai Rasya. Rasya adalah ketua kelas di kelas B, dan Fanny merupakan salah satu anggotanya. Selama ini, yang mereka lakukan hanyalah ber