Part 66

459 8 0
                                    

Malam pun larut, semua penghuni eumah sudah tak nampak menandakan sedang beristirahat, kecuali para pelayan dan penjaga rumah, swara yg terduduk di aula melamun kemudian ia tersadar memegang pundak nya yg terasa sakit dan berat

"Mungkin aku kelelahan sebaik nya aku istriahat
Swara pun melangkah kan kaki nya menuju kamar nya,,,

Namun ada yg beda swara tidak masuk ke kamar yg ia tempati semenjak ia datang lagi ke rumah maheswari namun ia menuju kamar atas di mana ia menghabiskan malam bersama suami nya dulu
Swara sudah memutuskan akan memperbaiki semuanya walau memang berat ia rasa namun swara harus mengakhiri semuanya fan melupakan nya

Swara hendak membuka kamar dengan kebetulan sanskar pun di hendak mengunci kamar nya dari dalam namun mereka terhenti bersama an saling pandang yg terhalang oleh pintu kamr yg terbuat dari kaca entah berapa lama mereka terdiam saling memandang hingga akhir nya sankar tersadar dan dengan cepat ia membuka kembali kunci kamar pinru oun terbuka

"Swara kau,,,
"Aku,,, apa boleh masuk
"Y,,, yaa tentu ini kamar mu juga siapa yg melarng nya
"Terimaksih,,,,,

Mereka pun saling terdiam kikuk swara masuk dan duduk di tepi ranjang sedangkan sanskar masih di posisi nya berdiri di ambang pintu
Entah apa yg harus mereka mulai mereka merasa canggung

"Kau akan tidur di sini????
"Ya aku akan tidur di sini, apa kau keberatan
"Tentu tidak swara ini kmar mu,,
"Baik kah apa kau akan terus berdiri di sana
Sankar pun menyadari nya dan menutup pintu, ia maju menuju ranajang swara terduduk, sanskar membuka lemari menyimpan proposal yg ia abwa dari atas neja menyimpan nya

"Baik kah ini sudah malam kau tidur lah
Ucap sankar
"Sanskar maaf kan aku,,,
Sontak membuat sanskar mendekati  swara
"Kenapa kau minta maaf, kau tidak salah sama sekali
"hiks hiks hiks,,,
"Jangan menangis swara
Ucap sanskar duduk dan memegang kedua pipi nya
"Hiks hiks hiks sanskar aku,,,
"Sssuuuttt sudah swara cukup
Seharus nya akau yg meminta maaf karna aku yg bersalah
"Sanskar,,,
Swara memeluk sanskar dengan erat
"Ini sudah malam swbaik nya kau istirahat
Sanskar melepas kan pelukan swara dan menyusut air mata di pipi swara
Swara pun  merbahkan tubuh nya sankar menyelimuti tubuh swara
Dan beranjak pergi namun tangan swara menghentikan nya, memegang hingga sanskar kembali duduk di tepi ranjang
Swara meletakan tangan sanskar di atas perut nya yg buncit

"Apa kau terlihat dak ingin menyaoa anak kita, apa kau tidak merindukan nya???
"Swara,, aku,,,
Sanskar oun tersenyum haru ia mengekus perut swara, ia meletakan telinga nya di atas perut swara, dan mencium nya,
"Maafkan ayah nak ayah tidak menjaga ibu mu dengan baik, ayah tidak ada di samping nya saat kau mengiginkan sesuatu, tapi ayah janji mulai saat ini ayah akan selalu ada untuk mu dan juga u tuk ibu mu, apa pun yg kau ingunkan ayah akan mememnuhi nya,, s
Ucap sanskar mengajak bicara di perut swara dan mengelus nya
Swara mengusap kepala sanskar dan tersenyum melihat nya
Sanskar mencium kening swara
Sankar naim ke atas ranajng bersebelahan denga swara dan mereka pun berpelukan swara menengelam kan wajah nya di dada sanskar mereka pun tidur
______

Waktu menujukan pukul lima pagi namun sanskar terbangun kala ia merasakan sesuatu, dengan posisi sanskar memeluk swara dari belakang tangan nya berada di perut buncit swara sedangkan tangan swara terus memwgang tangan sanskar di baluti selimut sanskar terbangun merasak sesuatu

"Kenapa panas sekali, sayang apa kau baik baik saja, ya dewa tubuh mu demam swara,,,
Sanskar mengusap kening swara, namun swara tetap terpejam tubuh nya meng gigil, suhu badan nya panas
"Ssaa, sanskar dingin sekali,tolong peluk aku,,
Ucap swara menggigil, membalikan bandan nya menghadap sanskar
"Ya swara aku akan memeluk mu
"Aku mohon jangan tinggalkan aku tetap lah di sini
Swara menengelam kan wajah nya di tubuh sanskar
"Tidak swara aku tidak akan meninggalkan mu,
sanskar terlihat khawatir
"ayo swara kau tenang kah tifak akan terjadi apa apa pada mu
Sanskar berdiri dan segera menggendong tubuh swara rumah masih terlihat sepi dan gelap semua keluarga masih terlelap tidur sanskar membuka pintu mobil nya dan di dududkan nya tubuh swara di kursi mobil tak lupa ia juga menyelimuti tubuh swara sanskar bergegas masuk dan menjalan kan mobil nya

"Sanskar, kau mau membawaku ke mana
Dengan sedikit terpejam swara bertanya
"swara kita akan ke rumah sakit
"Sanskar aku hanya demam
"Sudah diam lah sebentar lagi kita akn segera sampai
Swara pun hanya bisa terdiam ia tak punya cukup tenanga untuk berdebat dengan suami nya itu

Tak lama kemudian mereka oun sampai di rumahsakit
Sanskar membuka pintu mobil dan kembali menggendong swara
Sanskar menuju swbuah ruangan dengan di temani dua suster menuju ruangan
Kini dokter sedang menangan ni nya
Tak membutuhbkan banyak waktu akhirnya dokterpun selesai memeriksa

"Bagai mana dokter apa istri saya baik baik saja
"Tenang tuan dia baik baik saaj di masa kehamilan memang sedikit rentan bagi tubuh nya terkena penyakit, kami sudah memberikan vitamin, demam nya akan segera reda dia akan baik baik saja
"Baik lah,,
"Sanskar sudah ku bilang aku hanya demam
"Ya swara tapi ini serius kau sakit
"Kau jangan panik tuan, untuk hari ini nyonya swara kau akan di rawat besok atau lusa kau boleh pulang
"Apa dokter aku baik baik saja bisa kah aku pulang sekarang,
"Tidak kita harus menunggu demam mu reda baru kita bida pastikan kau sembuh
Kalau begitu aku permisi
Ucap dokter keluar dari ruangan bersama an dengan suster

"Kau istirahat lah aku akan menemani mu
"Tapi sanskar kau harus ke kantor
"Lupakan itu, lagian aku bukan pekerja, itu kantor ku aku bisa saja tidak masuk kantir selama sehari atu seminggu kalau perlu untuk menjaga mu
Tukas saskar
"Kau ini keras kepala, kau jauh lebih keras kepala di banding kan ku
Sudah kau tidur lah aku akan menghubungi rumah mereka pasti mencari kit,

Di kediaman maheswari

"Bibi, ibu sekarang akU akan menyajikan makanaan ini di meja
"Ya sajikan lah swara pasti suka dia harus banyak makan agar bayi nua sehat
"Kau benar kk aku jafi tidak sabar menunggu hari iti di mana aku akan menjadi seorang nenek
Sujata, ana purna, dan ragini tersenyum

Kini seluruh keluarga sudah berkumpul dan menyantap sarapan nya,
"Sam kau bangunkan sanskar suruh dia turun untuk sarapan
"Baik nyonya
Tidak sam tunggu,, ibu biar aku saja yg nembangun kan nya
Ucap kavita pergi menuju kamar sanskar
"Lihat kah wanita itu dia serasa menguasai sanskar
"Sujata cukup, ini masih pagi,,
"Ya bibi jangan marah marah di pagi hari nanti wajah mu cepat tua kau naua itu
Ucap laks menggoda sujata
"Haaahh kau benar laks bisa bisa wajah ku di penuhi keriput
Sujata sambil memegang wajah nya
Semua menggeleng kepala tersenyum dan melanjutkan sarapan

KESETIA'ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang