Serenade

272 36 24
                                    

Serenade

Sinopsis: Mereka semua dapat merasakannya—emosi yang Brett tuangkan kedalam permainannya.


==========


"Serenade adalah sebuah komposisi musik yang dipersembahkan sebagai penghormatan terhadap seseorang atau momentum tertentu. Musik serenade pada umumnya teduh, khidmat, dan bersahaja." —dikutip dari Aditya Pradana Setiadi.

Malam ini adalah malam yang istimewa untuk Brett dan Eddy. Mereka berdua sudah membuat janji akan menghabiskan waktu di rumah Eddy untuk merayakan hari jadi.

Dan disinilah Brett Yang sekarang. Menata meja makan rumah Eddy dengan makanan kesukaan mereka yang... terlihat lezat namun sepertinya tidak sehat. Meredupkan pencahayaan dan merapihkan penampilan.

Tubuh mungil Brett di balut kaos merch kebangaan—kali ini giliran Viola Gang yang dipersilahkan unjuk gigi—dan jaket denim untuk menghangatkan dirinya. Musim mulai berganti dan Brett kapok jika harus sakit duluan.

Violinis berumur 27 tahun itu sudah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk teman-tapi-mesra-nya itu—ya, meski lantai yang Brett pijak adalah lantai rumah Eddy, empunya nampak belum sampai dikarenakan kemacetan jalan raya.

Namun tak apa. Keterlambatan Eddy memberi waktu tambahan untuk si pria bersurai hitam berlatih.

Dengan khidmat, Brett memainkan nada pertama aransemennya untuk Tchaikovsky Serenade dalam C mayor, Op. 48.

. : o O o : .

Pukul sepuluh malam dan Eddy tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Berkali-kali Brett coba hubungi, namun teleponnya malah diteruskan ke kotak suara.

Khawatir mulai menyerang.

Kakinya mondar-mandir dari ujung ke ujung. Telapak tangan mulai sedikit basah oleh keringat meski ruangan cukup dingin. Sesekali manik oniks dibalik lensa kacamata melirik ponsel—menunggu kabar dari Eddy, meski yang muncul malah notifikasi meme dirinya di instagram.

Movement pertama terlupakan.

Otaknya kini hanya dapat memikirkan Eddy. Tepat sesaat sebelum sepatu gucci sampai ke kaki dan mengarungi trotoar di malam hari, ponselnya bergetar dari saku celana. Brett menekan tombol angkat secepat kilat—lebih cepat dari twosetter manapun yang mendapatkan notifikasi video baru mereka.

"Halo Edd—"

"Apakah benar ini tuan Brett Yang?" tanya suara asing diseberang.

Suara yang tak ia kenal. Bukan suara Eddy-nya.

. : o O o : .

Brett seharusnya memainkan sebuah lagu untuk Eddy malam ini sebagai kejutan. Namun apa daya jika yang dikejutkan adalah dirinya?

Setelah telepon—yang ternyata dari pihak kepolisian—ditutup, Brett buru-buru angkat kaki menuju lokasi.

Segalanya terasa begitu cepat—otaknya agak sulit menerima terlalu banyak informasi baru dalam satu waktu yang bersamaan. Saking cepatnya, Brett bahkan tidak mengingat satupun.

Yang ia tahu sekarang adalah; serenade yang seharusnya ia mainkan khusus hanya untuk Eddy, nampaknya akan didengar oleh banyak orang.

. : o O o : .

"Aku bermaksud untuk memainkan lagu ini dihari jadi kami. Tchaikovsky Op. 48, komposer kesukaanku." Ucap Brett dengan suara serak.

"Lagu ini mewakilkan rasa terima kasih dan kasih sayangku pada Eddy. Tanpanya, aku mungkin tak akan pernah bisa menjadi diriku seperti saat ini."

Semua pasang mata menatap sendu kearah satu-satunya pria yang berdiri diatas podium. Pilu, berempati. Nampak seperti ikut bersedih hati.

"Baiklah... " Brett mengambil napas dalam. "Lagu ini kupersembahkan untukmu, Eddy."

Sebelum memulai, Brett melangkah mendekati satu-satunya sosok yang terbaring dibelakangnya. Jemari mengusap lembut kening pucat, mengecup lembut. Menahan diri. Kemudian Brett kembali mengangkat biolanya, siap bermain.

Nada pertama dimainkan, seisi ruangan khidmat mendengarkan.

Mereka semua dapat merasakannya—emosi yang Brett tuangkan kedalam permainannya.

Benak Brett dengan seenaknya menampilkan kilas balik keseharian yang telah ia lewati bersama Eddy. Tanpa ia sadari, setetes air mata terjun bebas melewati pengawasannya.

Brett tidak pernah tahu. Memainkan lagu yang seharusnya untuk membahagiakan kekasihmu ternyata bisa semenyesakkan ini. Apalagi jika dimainkan di pemakamannya.

==========

K/n:

Prompt ini ganti nama berkali-kali dong :'D dari saputangan, ke sepatu, eh jadinya serenade XD

Welp, Kyuu terlalu malas untuk nulis Kyuu's note hari ini. Jangan lupa vote dan komen kesan pesan kalian setelah membaca prompt ini ya!

7 prompt to go and this oneshots will be completed!

Spoiler: prompt terakhir bakal bikin kalian sedia tisu!

CRESCENDO [TwoSetViolin Oneshots]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang