|Prolog|

604 14 8
                                    

HAI SELAMAT DATANG DI CERITA PERTAMAKU.

KALIAN TAU CERITA LAIN GARIS DARI MANA?

Cerita bakal di revisi setelah end ya. Jadi maaf kalau masi banyak yang salah.

SELAMAT MEMBACA🌻

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Kadang suka mikir, nyesek nahan cemburu. Tapi aku siapa?
~Larisa Aurebella~

Gadis bermata cokelat terang itu gelisah tidak bisa tenang. Dalam hatinya ia terus mengumpat akibat padatnya jalanan kota. Ia melirik jam yang tertera di ponselnya. Tadi, mati - matian sudah dirinya berusaha untuk bangun lebih pagi agar tidak terlambat sekolah. Tapi sayang Dewi Fortuna tidak memihaknya lagi hari ini. Nasibnya selalu sial. Benar, dunia memiliki dendam pada dirinya.

"Masi lama ya?" Ucapnya dengan nada sinis. Ia memutar matanya jengah. Sejak tadi kendaraan yang ditumpanginya tidak berjalan sedikit pun.

"Sabar pahalanya gede"

Gadis itu menyandarkan badannya kebelakang. Menghela nafas kesal, mendengar jawaban dari orang yang saat ini duduk disampingnya.

Beberapa menit berlalu, kendaraan yang di tumpanginya berhenti. Tepat didepan gerbang sekolah yang sudah tertutup.

"Sampai juga kan akhirnya" Ucap seseorang.

"Tapi telat!" Balasnya, lalu langsung beranjak keluar dari dalam mobil. Tanpa pamit pada seseorang yang sedang duduk dibagian pengemudi.

"Dasar bocil gatau diri"

o0o

Gadis itu melangkahkan kakinya menuju gerbang. Dirinya sudah benar - benar terlambat. Bahkan terlihat dari gerbang upacara pun akan segera berakhir. Ia memanggil penjaga sekolah yang sedang duduk santai sambil menyeduh kopi panas di dalam pos keamanan.

"Pak, Pak Asmin sini deh" Panggil gadis itu dengan nada berbisik

"Kenapa neng?" Jawab Pak Asmin sambil berjalan mendekatinya.

"Bukain gerbangnya dong pak" Ucapnya sambil menyengir.

"Waduh maap maap aja nih neng, saya gak berani. Tunggu upacaranya selesai aja neng, bentar lagi juga saya buka gerbangnya"

"Sekarang aja deh pak" rayunya tengil sambil mengedipkan mata menggoda. "Lebih cepat kan lebih baik. Nanti saya kasih nomer WA nya bu ijah deh"

"Kalau Bu Ijah saya mah sudah punya neng. Neng punyak WA nya Bu Yuni yang jual mie ayam di kantin? Kalau punya saya minta dong neng" Tanya Pak Asmin sambil menyengir tak berdosa.

"Yeee dasar! Ini ni ciri - ciri orang di kasih hati minta empedu" Cibir gadis itu. Sedangkan Pak Asmin menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Bukannya jantung ya neng?"

iya dah pak iya. Serah lu!.

Gadis itu berdecak kesal. Pikirannya sudah kalut. Malas kalau sudah begini apalagi dirinya harus menunggu sampai upacara selesai. Sebenarnya dirinya bisa saja menunggu sampai upacara selesai. Tapi masalahnya jika dirinya menunggu upacara itu selesai. Maka dirinya akan berurusan dengan BK.

Sudut bibirnya menarik membentuk senyuman nakal. Tiba - tiba ide nakalnya datang. Ia melangkahkan kakinya menuju belakang sekolah. Terlihat jelas pagar menjulang tinggi tepat dihadapannya saat ini. Gadis itu tersenyum jahat mengingat dimana tempat ini membuatnya bak pemanjat profesional.

Tanpa menunggu lama. Ia melempar tasnya kedalam. melewati pagar yang berada dihadapannya. Lalu dengan langkah lincah gadis itu memanjat pagar tersebut tanpa rasa takut sedikit pun. Toh dirinya sudah terbiasa dengan semua ini.

Kini kakinya sudah menyentuh tanah. Ia merapikan beberapa seragam dan rambutnya yang sedikit berantakan. Lalu ia bergegas mengambil tasnya yang masih tergeletak di bawah. Kemudian segera beranjak pergi dari tempat itu sebelum ada seseorang yang melihatnya

"BAGUS!"

MAMPUS

H
A
Y
Oooooooooo
Gimana menurut kalian? Semoga kalian suka ya :)
Semoga ceritanya sesuai sama ekspetasi kalian
Btw ini cerita pertama gue
Maap nih kalau masi ada typo
Yuk next ~~

Lain GarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang