Gadis itu memijak tanah di depannya dengan pasti. Kaki yang mebawanya berjalan tak kunjung lelah setelah 1 jam lamanya ia berkeliling kebun Bunga Matahari ini.
Hari ini adalah hari terakhir libur musim panas. Jadi ia harus menggunakan waktu sebaik mungkin.
Yoo Areum.
Itu namanya.
Gadis dengan badan yang bisa dikatakan mungil untuk ukuran gadis berumur 19 tahun. Rambutnya yang panjang ia biarkan bebas bermain di punggungnya. Dan tak lupa dengan kacamatanya yang bertengger indah di hidungnya.
"Permisi, apa Anda tahu di mana letak toilet di sini?"
Entah kenapa, tiba-tiba saja Areum merasakan sesak di bawah sana. Karena tidak tahu lokasi pasti tempat ini, ia pun bertanya ke salah satu pengunjung di kebun ini juga.
"Kau hanya perlu berjalan lurus ke sana dan di balik tembok itu toilet wanita," jelas pria berperawakan tinggi itu.
Areum pun berjalan menuju toilet itu setelah mengucapkan terima kasih dan membungkuk.
Selama berjalan menuju toliet, ia tidak rela melepaskan pandangannya dari hamparan laut kuning di sebelahnya. Kuning adalah favoritnya. Entah kenapa, mungkin karena Spongebob warnanya kuning.
Dari ujung penglihatannya ia melihat beberapa Burung Kolibri sedang santai menikmati nektar milik sang bunga.
Tanpa disadari, ia sudah sampai di depan toilet. Kemudian ia masuk dan menyelesaikan beberapa kegiatan di dalam sana.
Setelah selesai ia berdiri di depan kaca dan merapikan sedikit rambutnya yang berantakan karena angin.
Kemudian ia keluar dari toilet dan tak sengaja mendapati seorang laki-laki yang sedang duduk membelakanginya di seberang sana.
Anjing.
Bukan lelaki itu yang menjadi pusat perhatiannya. Melainkan seekor anjing yang sedang bersama lelaki itu. Anjing itu terlihat gelisah karena ia secara terus menerus memutari beberapa batang bunga matahari yang sama, seperti sedang memberitahu jika ada sesuatu yang terjadi kepada lelaki itu.
Areum yang penasaran tak bisa mengalihkan pandangannya dari pemandangan langka ini. Dengan cepat ia merogoh sakunya berniat untuk mengambil smartphone miliknya dan mengabadikan momen ini.
Namun ia tak sadar jika ada kubangan lumpur yang berjarak 2 langkah dari tempatnya sekarang.
"Awh!" pekiknya keras ketika ia terjatuh dan kemudian terduduk di lumpur itu.
Dengan cepat ia menutup mulutnya saat menyadari bahwa yang baru saja ia lakukan adalah proses memancing perhatian dari orang-orang sekitarnya.
Ia masih bisa menahan rasa sakit, tetapi ia tidak bisa lagi menahan rasa malu.
Lelaki yang sedang duduk di seberang sana, langsung menoleh ke arahnya saat mendengar pekikan yang cukup memekakkan telinga itu. Ia terkejut saat mendapati seorang gadis yang terduduk di kubangan lumpur. Dengan cepat ia menghampirinya.
"Kau tak apa?"
Areum menatap wajah pria di hadapannya dengan sedikit mendongak.
Dengan cepat ia menyembunyikan wajahnya di antara kakinya yang sedang ia lipat. Padahal ia tahu bahwa kakinya yang kecil itu sudah tidak steril lagi karena diselimuti lumpur.
"Tidak usah malu. Ayo menepi jika kau tidak ingin orang melihatmu," ucap lelaki itu dengan suara beratnya.
Areum menggelengkan kepalanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNFLOWER [Oneshoot]
FanfictionChoi Soobin, petani yang aku temui di kebun bunga matahari saat itu.