Enemy? Are you ready to Fight?

1K 95 59
                                    

Setting,
Villa keluarga Choi, Pantai Naksan

Di musim semi yg ceria, mentari berlalu muncul dengan riang.. menampakan bias cahaya yg cantik membuat pagi terasa begitu hangat dan sayang untuk dilewatkan. Begitulah pemikiran sesosok namja mungil yg kini tengah mengabadikan munculnya sang mentari dengan kamera canggih di handphonenya. Yaa, suho sangat menyukai suasana pagi, untuk itulah dia sengaja bangun lebih pagi hari ini dan mengambil gambar nuansa pagi dengan bidikan kamera miliknya. Meskipun suhu di pantai naksan terasa sedikit lebih dingin daripada Seoul tetapi suho tidak mempermasalahkan hal itu. Dia merasa baik baik saja meskipun hanya berbekal piyama dengan stelan lengan pendek dan celana selutut bergambar kelinci. Hingga mendapat protes dari rekan roommatenya yg kini dengan sepihak tengah mengomel padanya.

"Hyung, kau bisa sakit jika keluar dengan berpakaian seperti itu!",omelnya

"Aku tidak keluar sehun, aku hanya mengambil gambar dari balkon kamar!",balasnya tak kalah ketus

Sehun hanya mengangguk angguk saja sembafi menghembuskan nafas berat, dibalas pun.. yg lebih tua akan semakin bebal dan kembali membalas dengan kata kata sarkas yg sama. Meski begitu, sehun lebih memilih untuk mengambilkan jaket tebal miliknya untuk dipakaikan ditubuh mungil seorang Choi suho.

Sruk.. tap..tap..

Dipakaikannya sebuah jaket tebal di tubuh simungil. Hanya saja, karena tubuh sang presma cantik terlampau mungil maka jaket milik sehun bahkan terlihat menenggelamkannya dan hanya terlihat kepala suho yg menyembul dengan raut muka merajuk.

"Aish.. kau menggangguku.. dasar pangeran es menyebalkan",gerutunya

Sehun tersenyum mendengar gerutuan orang terkasihnya. Untuk merubah suasana hati sang Presma, sehun sengaja memeluk pinggangnya dan mendudukannya diatas pembatas (pagar) balkon.

"Lihat aku hyung.. bukankah wajahku yang tampan ini.. lebih menarik dilihat.. daripada potret sang mentari",ucap sehun

Suho tersenyum meremehkan, fikirnya.. sehun sangat narsis sekali..

"Ya..ya.. bagi penggemar-mu diluar sana, wajahmu sangat menarik, tetapi tidak untukku, sudahlah.. aku mau masuk!",balas suho

Sehun menyebik dan berlalu protes tidak membiarkan suho turun dan malah mengungkungnya dengan menempatkan tangan kanan dan kirinya disisi tubuh si mungil.

"Berikan morning kiss mu, maka aku akan mengijinkanmu turun.. ",goda sehun

Suho merotasikan kedua bola matanya malas.. lagi lagi ancaman yg sama, tapi.. suho tidak akan lagi terjebak dalam trick sehun kali ini. Ia sengaja mendorong dahi sehun menjauh dan menjewer (mencubit) telinganya  dengan sepihak untuk membawanya memasuki kamar.

"Awww.. appo..ap..po.. hyung.. mian.. mianhae..",rintih sehun

Suho mah masa bodo, dia kesal di permainkan namja tampan seperti Oh Sehun ini.. dan lebih memilih melanjutkan drama penyiksaan sampai memasuki kamar. Sesampainya di dalam kamar, sehun semakin meronta dan sengaja menarik pinggul ramping sang terkasih hingga tak sengaja mereka terjatuh diatas ranjang.. dan..

Cuup..

Suho yg masih me loading apa yg terjadi hanya mampu mengerjap ngerjapkan matanya lucu, sedangkan sehun terlihat tersenyum dengan adanya ketidak sengajaan di pagi hari ini.

"Mianhae...",ucap suho malu

Ia segera bangkit dan berlari memasuki kamar mandi..

Blam...

Mendengar suara dibantingnya pintu kamar mandi membuat desiran hangat merasuk direlung hati sehun, ia berfikir suhonya begitu manis dengan sikap malu malunya tersebut. Ia masih terdiam berbaring di atas bed sembari memegangi bibir ranum miliknya yg berbekas saliva entah milik siapa. Meskipun hanya sempat menempel sebentar, tetapi sehun bukan type orang yg menyia nyiakan kesempatan dengan sedikit melumat bibir cherry yg menjadi candunya selama ini.
.

"Love Scenario" (Hunho Shipper)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang